Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

god.romushaAvatar border
TS
god.romusha
5 Patung Tokoh Dunia Dirusak Massa Saat Unjuk Rasa George Floyd
Muncul banyak unjuk rasa menuntut keadilan atas kasus kematian George Floyd.

Tidak hanya di Amerika Serikat (AS), demonstrasi ini juga meluas sampai ke luar Negeri Paman Sam.

Akibatnya, beberapa patung tokoh dunia juga turut dirusak massa.

Pengrusakan patung ini dilakukan dengan cara yang berbeda-beda, tetapi sama-sama terkait isu rasialisme yang sedang marak diperbincangkan.

Dilansir dari Kompas.com, berikut adalah 5 patung bersejarah di dunia, yang dirusak saat demo George Floyd.

1. Patung Edward Colston

Minggu (7/6/2020) di pelabuhan Bristol, Inggris, demonstran merobohkan patung perunggu Edward Colston, seorang penjual budak di abad ke-17.

Patung itu lalu dibuang ke sungai pelabuhan. Colston adalah tokoh terkemuka di sebuah perusahaan perdagangan budak kerajaan, yang menjual 100.000 orang Afrika Barat di Karibia dan Amerika Serikat.

Budak-budak yang dijual itu sebelumnya dilabeli inisial nama perusahaan di dada mereka.

Meski patungnya dirobohkan, nama Edward Colston masih melekat di nama jalan-jalan di Inggris, untuk menghormati gedung-gedung serta sekolah yang ia bangun bagi rakyat miskin.

2. Patung Christopher Columbus

Selasa malam (9/6/2020) di Boston, AS, patung Christopher Columbus dipenggal kepalanya, di taman yang dinamai sama dengan tokoh itu.

Patung Columbus juga dirusak dengan cat merah di pusat kota Miami, dan yang lainnya diseret ke danau awal pekan ini di Richmond, Virginia.

Petualang dari Italia itu diagungkan sebagai penemu "Dunia Baru", tetapi juga dianggap banyak orang telah melakukan genosida selama bertahun-tahun, terhadap penduduk pribumi di benua Amerika.

3. Patung Jefferson Davis

Pada Rabu (10/6/2020), patung Jefferson Davis, Presiden Negara Konfederasi Amerika selama Perang Saudara 1861-1865, dirobohkan di Richmond, Virginia.

Di hari yang sama, Ketua DPR AS Nancy Pelosi menyerukan untuk mencopot 11 patung konfederasi di Gedung Capitol, sebagai bagian dari pembongkaran patung-patung usai kematian George Floyd.

Laporan dari Southern Poverty Law Center (SLC) pada 2016 menyatakan, lebih dari 1.500 simbol konfederasi masih dipajang di tempat-tempat umum Amerika Serikat, sebagian besar di selatan.

4. Patung Leopold II

Kota pelabuhan Antwerp di Belgia, merobohkan patung mendiang Raja Belgia Leopold II pada Selasa (9/6/2020), usai dicoret dengan cat merah oleh demonstran anti-rasisme.

AFP mewartakan patung-patung Leopold telah lama menjadi sasaran para aktivis, karena catatan pemerintahan kolonialnya yang brutal di bekas koloni-koloni Afrika tengah, terutama "Negara Bebas Kongo" yang sekarang menjadi Republik Demokratik Kongo dan sudah merdeka.

Patung itu diturunkan oleh para pihak berwenang dari lokasinya di sebelah gereja Antwerp, dan dibawa ke museum untuk direstorasi. Di museum, patung tersebut akan diperiksa sebelum memutuskan langkah apa yang harus diambil selanjutnya.

5. Patung Winston Churchill

Di Praha, Ceko, patung pemimpin Inggris di Perang Dunia II Winston Churchill dicorat-coret pada Kamis pagi (11/6/2020) waktu setempat.

Patung itu ditulisi "Black Lives Matter" sebagai tanda solidaritas dengan gerakan anti-rasis di Negeri "Paman Sam".

Patung Churchill di pusat kota London juga dirusak dengan dicoreti kata-kata "rasis".

Para demonstran menyalahkan kebijakannya atas kematian jutaan orang, selama krisis kelaparan di negara bagian Bengal, India, pada 1943.
Patung Eks Perdana Inggris Winston Churchill di Westminster Inggris yang dicorat-coret massa demonstran selama demonstrasi Black Lives Matter
Patung Eks Perdana Inggris Winston Churchill di Westminster Inggris yang dicorat-coret massa demonstran selama demonstrasi Black Lives Matter (ISABEL INFANTES / AFP)

Cucu Laki-Laki Winston Churchill Kutuk Aksi Perusakan Patung Kakeknya

Sir Nicholas Soames, seorang cucu laki-laki dari eks Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill mengutuk aksi perusakan patung kakeknya.

Soames juga mengaku dirinya begitu kecewa atas aksi yang menurutnya sebagai tindakan vandalisme.

Kepada Daily Telegraph, Sabtu (13/6/2020), ia menyebut bahwa coretan kata 'rasis' di monumen tersebut menunjukkan betapa masyarakat Inggris telah 'kehilangan arah'.

Menindaklanjuti hal itu, pihak kepolisian memberlakukan pembatasan demonstrasi dengan memberi tenggang waktu hingga pukul 4 sore waktu setempat.

Bentrokan kedua belah pihak, oleh kepolisian dikhawatirkan akan membuat kondisi ibukota Inggris menjadi terancam, selain karena pembatasan corona.

Kendati terdapat kabar adanya penundaan di pihak massa Black Lives Matter, namun diperkirakan ribuan orang akan tetap datang ke London.

Komandan Bas Javid dari Kepolisian Metro Inggris mengaku paham "mengapa banyak orang ingin agar suaranya didengar",

Namun, ia memperingatkan kepada warga lainnya agar menjauh dari gerombolan massa.

Javid menyerukan arahan pemerintah Inggris agar tidak berkumpul dalam jumlah besar di tengah pandemi virus corona.

"Berdasarkan informasi saat ini, untuk menjaga orang-orang yang datang aksi agar tetap aman, kami putuskan kebijakan (pemberian tenggang waktu) untuk demonstrasi esok," ujar Javid, dilansir Euro News, Sabtu (13/6/2020).

Perlu diketahui, buntut tewasnya warga kulit hitam tak bersenjata George Floyd di tangan polisi berkulit putih memicu demonstrasi besar-besaran di seluruh dunia, termasuk Amerika Serikat dan Inggris.

Sebelumnya, sejumlah figur pemerintahan Inggris -termasuk Boris Johnson dan Sekretaris Departemen Dalam Negeri Priti Patel- sempat berkomentar terkait serangan massa terhadap patung eks PM Inggris, Winston Churchill.

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson menyebut bahwa aksi perusakan patung Churchill sebagai hal memalukan dan tak masuk akal.

Boris menyebut, "tidak masuk akan dan (sungguh) memalukan sebuah monumen nasional mendapat serangan para pendemo yang kejam"

"Patung Winston Churchill di Parliament Square merupakan pengingat atas prestasinya menyelamatkan negara -dan seluruh Eropa- dari fasisme dan tirani rasisme," ucap Boris dalam Twitter, dilansir NPR, Jumat (12/6/2020).

Sebagai langkah mencegah adanya perusakan kembali oleh massa, Boris menginstruksikan petugas untuk menutup patung eks Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill di London Inggris dengan material.

Para petugas kemudian membungkus patung pemimpin perang ini kurang dari satu minggu setelah dirusak saat demonstrasi.

Penutupan ini bersifat sementara menunggu situasi reda.

London merupakan titik utama tempat berkumpulnya para demonstran anti-rasisme Black Lives Matter / BLM.

Adapun perusakan terjadi buntut kemarahan massa terhadap pembunuhan George Floyd oleh polisi di Minneapolis, Amerika Serikat.

Perusakan Patung Winston Churchill

Diwartakan sebelumnya, patung mantan Perdana Menteri Inggris, Winston Churchill terlihat dicoret oleh grafiti selama berlangsungnya aksi Black Lives Matter di London, Inggris.

Coretan grafiti disemprotkan dengan mencoret namanya dan menambahkan kata-kata "adalah seorang rasis", sehingga sekilas terbaca, "Churchill adalah seorang rasis."

Pencoretan tersebut berlangsung dalam aksi Black Lives Matter yang digelar di dekat tugu peringatan di Parliament Square, Westminster, London, Inggris.

Sebuah rekaman video menunjukkan ada kerumunan kecil demonstran yang berteriak, "Churchill adalah seorang rasis".

Rombongan tersebut kemudian terdengar juga meneriakkan, "Boris (Johnson) adalah seorang rasis".

Menurut pantauan Independent yang dikutip Tribunnewswiki.com, Senin (8/6/2020), terdapat sekelompok orang berdiri di sekitar patung tersebut yang nampak melindungi dari sejumlah massa.

Banyak peserta demonstran yang mengambil gambar momen tersebut.

Dalam aksi menuntut persamaan rasial di London Inggris, banyak spanduk berjejeran dengan aneka tulisan protes.

Beberapa di antaranya tertulis, "Kolonialisme Inggris adalah Kesalahan" dan tulisan "Bagaimana jika itu putramu?" yang telah terpasang di bawah patung.

Tanda Black Lives Matter juga turut serta diikat ke perut patung Churchill.

Bukan kali pertama patung Winston Churchill dirusak oleh massa yang marah.

Patung yang sama pernah menjadi sasaran pendemo saat peringatan D-Day tahun 2019.

Kata-kata "Semua polisi itu Ba****an" tertulis di patung dengan cat warna hijau neon.

Sementara patung Churchill lainnya di New Bond Street, London juga pernah disiram cat berwarna putih pada Januari 2019.

Baca: Ribuan Warga Skotlandia Padati Jalanan Protes Tuntut #BlackLivesMatter dan Suarakan Anti-Rasisme

Belakangan ini, sebuah insiden terbaru dilakukan demonstran di Bristol.

Mereka merobohkan patung seorang pedagang budak abad ke-17, Edward Colston.

Massa kemudian melemparkan patung tersebut ke sungai.

Demonstrasi yang terjadi di London, Inggris berangkat dari kegelisahan orang-orang setelah terbunuhnya George Floyd di Minnesota, Amerika Serikat.

Kematian George Floyd di tangan polisi memicu kerusuhan di sejumlah negara di dunia.

Kepolisin di Inggris menggelar penyelidikan terkait aksi corat-coret tersebut.

Sekretaris Kementerian Dalam Negeri, Priti Patel menyebut insiden tersebut sebagai aksi 'vandalisme'.

https://www.tribunnewswiki.com/2020/...urchill?page=4
0
474
5
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.