- Beranda
- The Lounge
Jangan Biarkan Bahtera Itu Hancur Bak Titanic
...
TS
NovellaHikmiHas
Jangan Biarkan Bahtera Itu Hancur Bak Titanic
Ketika Armada Mulai Oleng karena Badai
Pandemi yang masih saja menyertai kehidupan manusia di bumi hingga detik ini, menjadikan hal ini sebagai pelatihan bagi jiwa-jiwa yang bersandar kepada-Nya semata.
Berumah tangga adalah fase kehidupan manusia dewasa. Jika di dalam Islam, berumah tangga itu adalah sebuah upaya penyempurna agama bagi seorang muslim lainnya,selaku pasangan halal.
Karena setiap yang dilakukan dengan pasangan halal itu semua bernilai ibadah, jika niat berkeluarga semata-mata menggapai keridhaan-Nya.
1. Memperbarui Niat
Jikalau mungkin di awal pernikahan niatnya nikah dahulu bukan karena ibadah kepada Allah, maka mulai detik ini coba tata hati kembali supaya pernikahannya itu benar-benar karena-Nya.
2. Komunikasi dan Diskusi dengan Pasangan.
Masalah apapun yang terjadi hendaknya dikomunikasikan dengan kepala dingin, pangkas seluruh ego dan bersabar mendengarkan pasangan. In sya Allah semua akan membawa kebaikan dan keberkahan.
3. Mendekatlah kepada Penggenggam Hidup.
Ajak pasangan untuk memperbanyak amal saleh. Memperbaiki kwalitas ibadah. Mencari komunitas-komunitas yang mampu mendekatkan kepada sang Khaliq.
4. Langitkan seluruh Derita, Luka dan Lara.
Disamping semua jenis ikhtiar halal dilakoni, jangan pernah sedikit pun lupa untuk melangitkan do'a-do'a dan harapan kepada dzat yang maha Agung.
Yakinkan diri dengan segenap keyakinan bahwa Allah sang penggenggam hidup, akan kabulkan segala pinta.
5. Berserah Diri, dan Ambil Hikmah.
Ketika seluruh ikhtiar sudah dilakukan, saatnya berpasrah. Mengembalikan dan mengikhlaskan seluruh takdir yang digariskan. Kemudian ambil hikmah dari segala kejadian dan peristiwa yang melanda.
Tidak perlu menangisi ataupun meratapi takdir. Meski memang itu sama sekali tidaklah mudah untuk dijalani. Ayok Tetap Semangat.
Jangan sekali-sekali menyalahkan takdir. Kita manusia hanya berusaha berpaling dari sebuah takdir menuju takdir yang lain. Jalani, nikmati, hayati dan syukuri, in syaallah ada jalan. Semoga berkenan dan juga bermanfaat. Aamiin
Wassalamu'alaykum warahmatullah
Sumber; Opini pribadi
Sumber gambar; google, pinterest
Assalamu'alaykum warahmatullah
Pandemi yang masih saja menyertai kehidupan manusia di bumi hingga detik ini, menjadikan hal ini sebagai pelatihan bagi jiwa-jiwa yang bersandar kepada-Nya semata.
Berumah tangga adalah fase kehidupan manusia dewasa. Jika di dalam Islam, berumah tangga itu adalah sebuah upaya penyempurna agama bagi seorang muslim lainnya,selaku pasangan halal.
Karena setiap yang dilakukan dengan pasangan halal itu semua bernilai ibadah, jika niat berkeluarga semata-mata menggapai keridhaan-Nya.
Berumah tangga adalah proses pembelajaran tanpa batas. Bagaimana bisa? Karena berumah tangga itu tidak hanya cukup memahami bagaimana dengan pasangan kita, namun juga harus dapat memahami keluarga pasangan. Dan itu jauh lebih rumit.
Maka dari itu, mengapa beberapa tahun terakhir ini data di kementerian agama kasus perceraian semakin membludak.
Banyak faktor yang melatar belakangi perceraian, diantaranya masing-masing saling menuntut hak, bisa juga karena pihak keluarga besar turut campur, ada juga karena ketidak mampuan pasangan mengatasi adanya ujian rumah tangga.
Namanya orang hidup, pasti ada yang namanya ujian. Anak sekolah saja juga diberi ujian. Biasanya di dalam rumah tangga, ujian itu dapat berupa ujian perekonomian, kesetiaan, belum hadirnya keturunan, dan masih banyak ujian rumah tangga lainnya.
Akan tetapi, yakinlah bahwa setiap ujian yang diberikan Allah kepada kita, itu semua sudah disesuaikan dengan kadar kemampuan kita untuk dapat melaluinya. Kalau ingin tahu benarkah begitu? bisa lihat di akhir surat Al Baqarah.
Maka dari itu, mengapa beberapa tahun terakhir ini data di kementerian agama kasus perceraian semakin membludak.
Banyak faktor yang melatar belakangi perceraian, diantaranya masing-masing saling menuntut hak, bisa juga karena pihak keluarga besar turut campur, ada juga karena ketidak mampuan pasangan mengatasi adanya ujian rumah tangga.
Namanya orang hidup, pasti ada yang namanya ujian. Anak sekolah saja juga diberi ujian. Biasanya di dalam rumah tangga, ujian itu dapat berupa ujian perekonomian, kesetiaan, belum hadirnya keturunan, dan masih banyak ujian rumah tangga lainnya.
Akan tetapi, yakinlah bahwa setiap ujian yang diberikan Allah kepada kita, itu semua sudah disesuaikan dengan kadar kemampuan kita untuk dapat melaluinya. Kalau ingin tahu benarkah begitu? bisa lihat di akhir surat Al Baqarah.
Apabila anda sudah berada di titik keputus asaan dengan ujian rumah tangga, anda dapat mengikuti
tips berikut ini supaya tidak terjadi perpisahan:
tips berikut ini supaya tidak terjadi perpisahan:
1. Memperbarui Niat
Jikalau mungkin di awal pernikahan niatnya nikah dahulu bukan karena ibadah kepada Allah, maka mulai detik ini coba tata hati kembali supaya pernikahannya itu benar-benar karena-Nya.
Barangkali dahulu di awal-awal, niat pernikahan hanya karena teman-teman sudah pada nikah, sedangkan usia semakin bertambah, atau mungkin karena sudah kadung jatuh cinta, sudah terlanjur lama berpacaran atau bahkan mungkin niat-niat lain. Sehingga perlulah diperbaiki niat-niat kita, agar tetap bernilai ibadah.
Itu langkah pertama yang dapat dilakukan.
Itu langkah pertama yang dapat dilakukan.
Quote:
2. Komunikasi dan Diskusi dengan Pasangan.
Masalah apapun yang terjadi hendaknya dikomunikasikan dengan kepala dingin, pangkas seluruh ego dan bersabar mendengarkan pasangan. In sya Allah semua akan membawa kebaikan dan keberkahan.
3. Mendekatlah kepada Penggenggam Hidup.
Ajak pasangan untuk memperbanyak amal saleh. Memperbaiki kwalitas ibadah. Mencari komunitas-komunitas yang mampu mendekatkan kepada sang Khaliq.
4. Langitkan seluruh Derita, Luka dan Lara.
Disamping semua jenis ikhtiar halal dilakoni, jangan pernah sedikit pun lupa untuk melangitkan do'a-do'a dan harapan kepada dzat yang maha Agung.
Cari waktu-waktu mustajab untuk melangitkan seluruh cita, asa dan harapan kebaikan rumah tangga.
Yakinkan diri dengan segenap keyakinan bahwa Allah sang penggenggam hidup, akan kabulkan segala pinta.
5. Berserah Diri, dan Ambil Hikmah.
Ketika seluruh ikhtiar sudah dilakukan, saatnya berpasrah. Mengembalikan dan mengikhlaskan seluruh takdir yang digariskan. Kemudian ambil hikmah dari segala kejadian dan peristiwa yang melanda.
Tidak perlu menangisi ataupun meratapi takdir. Meski memang itu sama sekali tidaklah mudah untuk dijalani. Ayok Tetap Semangat.
Jangan sekali-sekali menyalahkan takdir. Kita manusia hanya berusaha berpaling dari sebuah takdir menuju takdir yang lain. Jalani, nikmati, hayati dan syukuri, in syaallah ada jalan. Semoga berkenan dan juga bermanfaat. Aamiin
Wassalamu'alaykum warahmatullah
Sumber; Opini pribadi
Sumber gambar; google, pinterest
Diubah oleh NovellaHikmiHas 21-08-2021 03:44
sebelahblog dan 53 lainnya memberi reputasi
48
2.3K
136
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
922.8KThread•82.5KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru