Suara.com - Seorang gadis yang tidak disebutkan namanya mengaku ditagih biaya pacaran sebesar Rp 500 ribu setelah putus dari kekasihnya. Pengakuan tersebut disebarkannya ke Facebook dan viral di media sosial.

Belakangan terungkap, unggahan gadis ini memutar balikkan fakta yang sebenarnya.

Cerita gadis yang ditagih biaya pacaran ini dibagikan oleh akun Instagram @fakta.indo, pada Kamis (18/6/2020).

Dalam postingannya, si gadis mengaku mantannya meminta uang sebesar Rp 500 ribu diganti selama pacaran satu bulan.

"Amit-amit baru kali ini gw ngerasain ini, mana terus si dia nyupah nyerapahin gw lagi dia bilang gw harus bayar 500k selama pacaran 1 bulan browh," tulis gadis itu.

Ia menambahkan, "Padahal gw dikasih barang-barang yang dia bialng ikhlas di mulut klo di hati si IDK? Lahh sekarang berasa dirampok nj**r. Sumpah gak ada akhlak."

Setelah unggahan dari gadis ini viral, si mantan mulai membuat pengakuan. Ia menunjukkan tangkapan layar percakapan mereka saat masih pacaran.

Berdasarkan tangkapan layar chat tersebut, diketahui bahwa si gadis cenderung memaksa pacarnya untuk dibelikan beberapa barang.

Gadis itu sempat minta dibelikan rumput laut, jajanan, pulsa, lisptick, sampai make up.

Diduga tidak tahan dengan perlakuan kekasihnya yang kerap memaksa untuk dibelikan berbagai barang, akhirnya sang mantan menagih biaya pacaran setelah mereka putus.

Tak berapa lama setelah percakapan itu viral di media sosial dan diketahui oleh publik, sang gadis pun meminta maaf.

Melalui sebuah video, si gadis berkata, "Terkait postingan saya kemarin, postingan saya semata-mata hanya ingin kekesalan saya, tetapi saya malah memutar balikkan fakta."

Wanita ini merasa menyesal telah menjatuhkan sang mantan di hadapan publik.

Meskipun begitu, sejumlah warganet telah memberikan komentar yang menyudutkan si gadis.

Hingga berita ini diterbitkan, belum diketahui pasti asal domisili kota sang gadis yang viral karena mengaku ditagih biaya pacaran itu.

https://www.suara.com/news/2020/06/2...ngkar-isi-chat

Ada ada aja jaman now ini