Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

NeverSayGGAvatar border
TS
NeverSayGG
India nyalakan sinyal perang dagang, akan naikkan tarif impor 300 produk dari China
India nyalakan sinyal perang dagang, akan naikkan tarif impor 300 produk dari China

NEW DELHI. India menyalakan sinyal perang dagang. India berencana memberlakukan hambatan perdagangan yang lebih tinggi dan menaikkan bea impor pada sekitar 300 produk dari China dan dari negara lain. Ini sebagai bagian dari upaya India melindungi bisnis dalam negeri.

Rencana tersebut telah dikaji setidaknya sejak April 2020 lalu, menurut dokumen pemerintah yang dilihat oleh Reuters. Kebijakan ini sejalan dengan pernyataan Perdana Menteri Narendra Modi yang baru-baru ini mengumumkan kampanye kemandirian untuk mempromosikan produk lokal.

Kementerian Keuangan dan Kementerian Perdagangan India, yang terlibat dalam diskusi, tidak menanggapi permintaan komentar soal rencana ini.

Pemerintah India sedang mempertimbangkan menaikkan bea impor pada 160-200 produk dan memberlakukan hambatan non-tarif, seperti persyaratan lisensi atau pemeriksaan kualitas yang lebih ketat, pada 100 produk lainnya, menurut seorang pejabat yang tak disebutkan namanya.

Keputusan itu akan menargetkan impor senilai US$ 8 miliar-US$ 10 miliar dengan tujuan menghalangi impor berkualitas rendah yang tidak esensial yang membuat produk India tidak kompetitif.

"Kami tidak menargetkan negara mana pun, tetapi ini adalah salah satu cara untuk mengurangi defisit perdagangan dengan negara-negara seperti China," kata pejabat India lain yang mengetahui soal rencana ini.

Perdagangan bilateral antara Cina dan India bernilai US$ 88 miliar pada tahun fiskal yang berakhir Maret 2019, dengan defisit perdagangan sebesar US$ 53,5 miliar.

Antara April 2019 dan Februari 2020, data terbaru yang tersedia, defisit perdagangan India dengan China mencapai US$ 46,8 miliar.

Sumber Reuters di kalangan industri yang mengetahui masalah tersebut mengatakan, barang-barang teknik, elektronik, dan beberapa peralatan medis termasuk di antara barang-barang yang dipertimbangkan dalam rencana tersebut.

Sumber di pemerintahan India mengatakan hambatan non-tarif, seperti sertifikasi kontrol kualitas yang lebih ketat, dapat berlaku untuk produk impor seperti pendingin udara.

Modi telah berjanji untuk mempromosikan dan melindungi manufaktur lokal sejak ia meraih kekuasaan pada tahun 2014. Dia telah mempromosikan program "Make in India" dalam beberapa tahun terakhir, dan bulan lalu mengumumkan kampanye "Atmanirbhar Bharat", atau kampanye India yang mandiri.

India telah menaikkan pajak impor barang-barang seperti barang elektronik, mainan dan furnitur pada Februari 2020 lalu.

Kebijakan ini menuai kritik karena dianggap langkah proteksionis terhadap bisnis asing. IKEA Swedia, misalnya, kecewa dengan tarif yang lebih tinggi.

Dokumen pemerintah menunjukkan umpan balik telah dicari dari berbagai kementerian India untuk sampai pada daftar sekitar 300 produk.

India telah meningkatkan bea pada lebih dari 3.600 jalur tarif yang mencakup produk-produk dari sektor-sektor seperti tekstil dan elektronik sejak 2014, sebut dokumen yang dilihat Reuters.

“Kami mendorong kebijakan untuk memperkuat manufaktur India dengan tetap memperhatikan kekuatan dan kelemahannya,” kata seorang pejabat pemerintah India yang lain.

Sumber
riendzy92
riansantoso4776
riansantoso4776 dan riendzy92 memberi reputasi
2
906
10
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.