Hai GanSis, jumpa lagi dengan saya di thread mengenai kesehatan. Kesehatan itu mahal harganya, ya GanSis. Semua bisa kita beli kecuali sehat yang ada dalam tubuh kita. Thread saya kali ini akan membahas mengenai topik penyakit Neuroblastoma. Penasaran? Yuk ... kita simak di bawah ini.

GanSis mungkin beberapa dari kalian sudah memiliki anak, bukan? Pernah melihat anak sedang mengeluh sakit perut? Mungkin dari kita akan berpikir jika mereka sakit maag atau diare dengan perut yang besar. Anak-anak tidak memahami rasa sakit yang mereka derita, mereka hanya mengeluh atau menangis ketika ada yang sakit dan nyeri di dalam tubuh.

Jika ada anak GanSis sakit perut dan bengkak. Jangan anggap enteng. Itu awal gejala dari Kanker Neuroblastoma yang rentan menyerang anak-anak dan bayi. Kanker ini merupakan kanker nomer tiga yang berbahaya, setelah kanker Leukimia dan Tumor otak.

Neuroblastoma merupakan penyakit kanker saraf yang menyerang bayi dan anak-anak di awal tahap kehidulan mereka. Kanker ini jarang terjadi pada anak-anak di usia lebih dari 10 tahun, tetapi ada juga yang menyerang saat usia sudah dewasa. Namun, itu sangat jarang ditemui. Sekitar 75% penyakit ini diderita oleh anak lelaki dan sisanya dialami oleh anak perempuan.

Neuroblast atau sel saraf yang belum matang, gagal menjadi sel saraf yang dewasa sehingga membentuk Neuroblastoma. Penyakit ini bisa berkembang di beberapa bagian tubuh seperti perut, dada, leher dan dekat tulang belakang yang terdapat sel saraf. Akibat pemyakit ini, neuroblast yang seharusnya tumbuh dan berfungsi sebagai sel saraf membentuk benjolan berupa tumor padat.

Penyakit ini bisa menyerang lebih cepat ke organ lainnya seperti sumsum tulang, kelenjar getah bening, tulang, hati serta kulit.

"Apa yang menyebabkan penyakit ini menyerang anak-anak?"

Mungkin itu yang di benak kita saat ini. Mengapa anak-anak yang terserang penyakit tersebut bukannya orang dewasa?
Faktanya sel dan serat saraf serta sel kelenjar adrenal manusia berkembang dari sistem sel yang belum matang. Perubahan ini bisa terjadi saat janin berkembang dalam rahim. Setelah manusia lahir, maka tidak ada lagi neuroblaat yang tersisa. Namun pada kasus ini, sisa neuroblast yang ada dapat terus berkembang dan menbentuk tumor.

"Apa saja gejala yang ditimbulkan penyakit ini?"

Gejala-gejala dari Neuroblastoma dapat bervariasi tergantung pada lokasi kanker tersebut seberapa parah telah menyebar. Gejala awal yang terjadi terlihat samar dan sulit dikenali. Terkadang disalahartikan sebagai gejala masa anak-anak yang lebih umum. Di bawah ini merupakan gejala umum dari penyakit tersebut :

1. Perut yang bengkak dan nyeri, terkadang berhubungan dengan konstipasi dan kesulitan buang air kecil.

2. Sesak napas dan kesulitan menelan

3. Benjolan di leher

4. Benjolan di kulit dan memar, terutama di sekitar mata.

5. Nyeri tulang

6. Kelelahan, kehilangan energi, kulit pucat, kehilangan nafsu makan dan berat badan turun.

7. Kelemahan di kaki dan jalan tidak stabil, dengan mati rasa di tubuh bagian bawah

8. Sembelit

9. Kesulitan buang air kecil

Neuroblastoma yang menyerang perut, gejalanya :

* Nyeri perut

* Perut bengkak

* Selera makan berkurang

* Kulit perut terasa keras jika disentuh

Neuroblastoma yang menyerang dada, gejalanya :

* Nyeri dada

* Sesak napas

* Mengi

* Perubahan mata [ ukuran pupil menjadi berbeda dan kelopak mata turun ]

Sedang Neuroblastoma yang menyerang sara tulang belakang, gejalanya :

* Bagian tubuh bawah menjadi lemah

* Mati rasa

* Mengalami gangguan pergerakan

Oh, ya GanSis. Penyakit ini memiliki beberapa stadium yang harus kita ketahui. Antara lain :

* Stadium 1

Saat kanker berada pada satu tempat, belum menyebar dan dapat dihilangkan dengan tindakan operasi.

* Stadium 2

Saat kanker belum menyebar dan masih dalam satu tempat, tetapi tidak bisa dihilangkan dengan tindakan operasi.

* Stadium 3

Saat sel kanker dengan adanya tumor sudah tidak bisa dihilangkan melalui jalan operasi.

* Stadium 4

Saat sel kanker sudah menyebar ke organ tubuh lainnya.

"Bagaimana cara pengobatannya?"

Pengobatan akan disesuaikan dengan stadium Neuroblastoma yaitu :

● Operasi

Operasi bisa dilakukan saat stadium awal. Namun jika tumor tumbuh dekat organ vital, misal di sekitar saraf tulang belakang atau paru maka prosedur ini bisa berbahaya jika dilakukan. Operasi dilakukan untuk mengangkat tumor dan penanganan lanjutan berupa kemoterapi radioterapi akan dilakukan untuk menghilangkan sel kanker

● Kemoterapi

Metode ini dilakukan jika tindakan operasi tidak bisa dilakukan. Misalnya karena ukurannya sudah besar atau menyebar. Prosedur yang menggunakan bahan kimia ini bertujuan untuk menghentikan pertumbuhan sel kanker dan menyusutkannya. Setelah ukuran tumor mengecil, operasi bisa dilakukan untuk mengangkatnya.

● Radioterapi

Tujuan dilakukan metode ini sebenarnya sama dengam kemoterapi yaitu untuk menghancurkan sel kanker. Namun yang menjadi perbedaannya yaitu radioterapi menggubakan sinar berenergi tinggi. Pada stadium yang membahayakan, gabungan kemoterapi dan radioterapi biasanya akan dilakukan untuk membasmi sel kanker.

Itulah GanSis mengenai Neuroblastoma. Saya tidak bisa membayangkan jika masa anak-anak yang seharusnya ceria menderita penyakit ini apalagi dengan pengobatan yang saya sebut di atas. Sehabis menjalankan kemoterapi, mereka akan merasa mual, muntah dan rambut yang rontok. Alm ayah dan kakek saya juga menderita kanker, sehingga saya tahu kondisi yang sudah menjalankan kemoterapi. Kulit menjadi hitam akan efek dari kemoterapi.

Jika GanSis ingin mengetahui secara detail mengenai penyakit ini, GanSis bisa hubungi dokter atau tanya jawab melalui sebuah aplikasi.

Yuk ... GanSis, sebagai orangtua kita harus peka dan waspada jika mendapati gejala di atas menyerang. Jangan anggap sepele dan enteng segala penyakit.

Sekian dulu thread saya mengenai kesehatan. Jangan lupa beri cendolnya, komen, share. Terima kasih.

=Selesai=

Surabaya, 17 Juni 2020


Referensi :

Sumber 1

Sumber 2

Sumber 3

Sumber 4

Sumber 5


Jangan lupa