Kita tidak pernah tahu kondisi mental seseorang, selain prasangka dari apa yang terlihat.

"Dan katakanlah kepada wanita yang beriman : Agar mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali yang (biasa) terlihat. QS An-nur 31

Masih ingat dengan artis cantik salma fina dan Rina nose?

Kedua artis cantik ini sebelumnya telah hijrah dari pakaian seksinya ke pakaian muslim syari dan berhijab. Namun keduanya kemudian kembali mengejutkan publik, dengan melepas jilbab. Bukan hanya dua artis tersebut masih ada beberapa deretan nama artis lainnya.

Tentu keputusan ini mengecewakan banyak pihak yang menyayanginya, tetapi haruskah kekecewaan itu diungkapkan dengan hujatan?

Kita semua telah tahu bahwa memakai jilbab (menutup aurat) adalah kewajiban bagi muslimin dan muslimat. Namun kita lahir dan besar di Indonesia, di mana negara kita adalah negara dengan ragam tradisi dan budaya dan berbeda. Sebuah keputusan besar dan tidak mudah merubah penampilan sekaligus merubah jati diri, terlebih bagi publik figure.

Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, baik artis atau orang biasa. Bisa tetangga atau sahabat dan teman kita sendiri.

Sebuah hidayahbyang patut disyukuri jika berhijrah dari seksi menjadi syari.

Namun bukan berarti ketika ada sahabat atau teman yang melepas hijabnya dengan alasan apa pun itu, kita mempunyai hak untuk menghakimi keputusannya. Akan tetapi kita sebagsi saudara sesama muslim harus bisa membuatnya nyaman dan akhirnya mantap untuk kembali pada syariat.

Lantas apa yang harus kita lakukan saat teman atau sahabat kita melepaskan hijab?

1. Rengkuh dan Rangkul Dia

Diakui atau tidak, saat seseorang melepas jilbabnya, pastilah ia akan mengalami fase kehidupan tidak baik. Karena ia akan menjadi sorotan banyak pihak dan tentunya pandangan miring akan disematkan padanya. Dianggap lemah iman, mencintai kebebasan dll.

Hal yang terbaik yang bisa kita lakukan adalah merangkulnya. Tetap menjadi teman dan sahabatnnya, bukan mengucilkan apa lagi meninggalkannya.

2. Jangan Menceramahinya dengan Hukum dan Azab

Sebagai seorang muslimah, tentu ia telah mengetahui hukum menutup aurat. Di saat kondisi seperti ini, bukan waktu yang tepat untuk mengingatkan tentang hukum dan azab tersebut. Karena hal itu hanya akan membuatnya tertekan dan semakin jauh.

3. Mendoakan

Doa seorang Muslim untuk saudaranya dengan tanpa sepengetahuan saudaranya itu mustajab. Di atas kepala orang itu ada malaikat yang mencatatnya (malakun muwakkal). Setiap kali orang itu mendoakan kebaikan bagi saudaranya, maka malaikat tersebut mengucapkan amin (semoga Allah mengabulkan) dan untukmu juga seperti itu." (HR Muslim)

Jika benar-benar menyayangi sahabatmu, maka doakanlah dia tanpa sepengetahuannya.



Terima kasih sudah berkenan mampir ke thread ane. Jangan lupa, rate, cendol dan sharenya. Semoga bermanfaat.

Opini pribadi
Sumber berita artis klik,
Hadist sini