Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 akhirnya mengumumkan kombinasi obat untuk melawan serangan Covid-19. Pengumuman itu dilakukan di tanggal 12/6/2020. Orang yang memberi pengumuman adalah Dr. dr. Purwati, SpPD. K-PTI FINASIM.


Sumber: Kaskus.co.id



Beliau adalah ilmuwan dari Universitas Airlangga. Asal tahu saja, kombinasi obat ini dihasilkan dari berbagai penelitian para ilmuwan-ilmuwan di seluruh Indonesia. Ibu Purwati yang pintar ini salah satu perwakilan dari ilmuwan-ilmuwan tersebut.

Kelima kombinasi obat yang diumumkan itu adalah:
1. Lopinavir/Ritonavir-Azitromisin
2. Lopinavir/Ritonavir-Doksisiklin
3. Lopinavir/Ritonavir-Klaritromisin
4. Hidroksiklorokuin-Azitromisin
5. Hidroksiklorokuin-Doksisiklin

Karena itu, ane mau bahas satu per satu jenis obat-obat ini. Biar kita nggak buta-buta amat. Takutnya ntar udah ada klinik-klinik pinggir jalan yang bisa menyembuhkan Covid-19 pakai obat-obat itu. Padahal ternyata aspal.


1. Lopinavir/Ritonavir
Lopinavir/Ritonavir adalah dua jenis obat antibiotik yang seringnya dikombinasikan dalam satu kali pengobatan. Maksudnya, kalau make Lopinavir biasanya secara otomatis berarti make Ritonavir juga.


Bentuk obat satu ini adalah tablet. Lopinavir/Ritonavir seringnya dipakai untuk menghadapi serangan infeksi virus HIV. Obat satu ini nggak menghilangkan virus HIV tapi memperlambat laju serangan HIV.


Efek samping memakai obat ini biasanya kena diare, sakit kepala, nyeri otot, dan muntah-muntah. Lopinavir/Ritonavir cuma bisa dipakai dengan resep dokter.





2. Azitromisin
Azitromisin adalah obat yang biasanya digunakan untuk melawan serangan infeksi bakteri. Obat ini kayaknya termasuk berdosis kuat. Soalnya obat ini bisa melawan infeksi bakteri di seluruh bagian tubuh manusia.


Azitromisin terkenal ampuh menghentikan perkembangan bakteri di tubuh. Tapi azitromisin tidak bisa digunakan melawan serangan infeksi virus.


Azitromisin tersedia dalam berbagai bentuk. Ada kapsul, tablet, suntik, dan suspensi. Pemakaian Azitromisin harus selalu berada dalam pengawasan dokter.


3. Doksisiklin
Doksisiklin juga termasuk antibiotik yang punya pamor tinggi. Kemampuan Doksisiklin mengatasi berbagai infeksi bakteri terkenal di kalangan kedokteran. Tapi, Doksisiklin nggak bisa melawan serangan infeksi virus.


Obat ini mampu mengatasi berbagai serangan infeksi dari bakteri di berbagai bagian tubuh manusia. Makanya, obat ini bisa lintas penyakit gitu, deh.


Doksisiklin bisa melawan serangan bakteri saluran pencernaan, di paru-paru, mata, kulit, kelamin, malaria, dan juga mengatasi serangan anthrax. Aneka ragam fungsi Doksisiklin bikin dia jadi andalan dokter-dokter.


Doksisiklin tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Serta hanya bisa digunakan dengan resep dokter.



4. Hidroksiklorokuin
Hidroksiklorokuin ialah obat, umumnya, dipakai untuk menangani sakit malaria. Selain malaria, Hidroksiklorokuin juga bisa dipakai buat menghadapi penyakit yang menyerang sistem imun tubuh.


Selain malaria, Hidroksiklorokuin dipakai untuk melawan lupus dan radang sendi. Tapi pemakaian Hidroksiklorokuin hanya digunakan sebagai alternatif, bukan pilihan utama buat melawan lupus atau radang sendi.


Hidroksiklorokuin mampu membunuh parasit-parasit yang ada di tubuh manusia sekaligus meningkatkan kemampuan imun tubuh.


Obat ini tersedia dalam bentuk tablet doang. Pemakaiannya pun mesti dengan resep dokter.


Segini aja gan. Jangan banyak-banyak. Nanti pusing pala barbie. Hormat kita buat dokter, perawat, ilmuwan, supir jenazah, penggali kubur, dan semua pejuang ujung tombak menghadapi Covid-19 di Indonesia.


Sumber info: alodokter.comdan id.wikipedia.org
Sumber gambar pengumuman dukacita: Twitter PB IDI