Suara anak-anak besorai ketika layangan sang lawan putus, mereka tak peduli pandemi, mereka tak peduli kalau negara sedang gelisah, mereka juga tak peduli kalau orang tua sedang susah.

Inilah hiburan banyak orang terutama anak-anak yang sekolahnya diliburkan hingga waktu yang tak ditentukan, maka bermain layangan hanya untuk sekedar melepas kebosanan menjadi pilihan tersendiri.



Yang tak punya uang jajan pun tertawa senang ketika melihat layangan putus langsung berlari secepat kilat, tak perduli di depan ada bahaya pantang pulang sebelum dapat. Kejar-kejaran siapa yang duluan menangkap adalah budaya turun-menurun yang tak pernah hilang.

Tapi yang perlu di perhatikan adalah jangan sampai dari acara hiburan menjadi acara duka yang berujung kematian, sudah banyak korbannya gara-gara layangan tawa bisa menjadi tangis dalam sekejap.





Anak-anak yang berlari mengejar layangan terkadang tak waspada dengan jalanan sekitar, pandangannya terpaku pada layang-layang putus, terombang-ambing tak tentu arah ketika sedang dimainkan oleh angin di cakrawala. Bila layangan melewati jalan raya, ini yang bahaya sering terjadi kecelakaan yang mengerikan untuk dinikmati.

Belum lagi tersayat benang gelasan, biasanya pengendara roda dua yang berjalan dengan kecepatan tinggi sering tak waspada bila ada benang layangan yang melintang.





Bahkan bisa berujung kematian ketika alat vital terkena sayatan benang gelasan seperti leher yang tersayat dalam, untuk itu waspada dan hati-hati bermain layang-layang memang asyik tapi di pemukiman padat penduduk sangat berbahaya. Hendaklah mencari tanah lapang, disana kalian lebih bisa berkreasi tanpa membahayakan nyawa orang disekitaran.

Kita tahu benang gelasan terbuat dari campuran pecahan kaca, lem, campuran logam, dan benang yang dipakai supaya lebih kuat terbuat dari nilon. Inilah yang sangat membahayakan bagi manusia, bila terkena sayatan benang gelasan dari nylon biasanya benang akan lebih kuat dan bisa mengakibatkan kematian.



Belum lagi masalah lain ketika layangan nyangkut di kabel listrik, maka bisa saja kabel tersayat benang gelasan dan menimbulkan kerusakan hingga terjadi pemadaman listrik mendadak. Bukankah itu sebuah kerugian, maklum listrik di Indonesia masih pakai sistem tiang bukan ditanem dibawah tanah.

Mungkin kalau saja Indonesia sudah punya ibukota yang baru, sistem listrik yang ditanam akan menjadi prioritas dimasa depan. Yang terpenting bermainlah tanpa harus membuat celaka ya guys, setidaknya layangan bisa membuat kita tertawa dalam sebuah hiburan rakyat. Salam, saya c4punk see u next thread.