Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nona212Avatar border
TS
nona212
[Cerita Bersambung]Kembalikan Tubuhku, Elinda!
Spoiler for screenshot google:


Tubuh adalah serangkaian nikmat dari Allah. Dengan semua unsur-unsur penopangnya kemudian diberikan ruh atas nama kasih-Nya untuk meramaikan kehidupan. Terbentuk utuh dan menyempurna, sampai pada akhirnya semua makhluk berinteraksi, dengan sesama penghuni bumi.

Kisah ini datang dari sebuah siklus kehidupan yang begitu banyak menyimpan misteri. Dan atas dasar kecintaan yang paling cinta kepada pekerjaan, maka kudedikasikan segalanya dalam sebuah tulisan tanpa ingin terbalaskan oleh sebuah keharusan dari hausnya kejayaan. Maka pada akhirnya tubuh harus beradaptasi dengan semua unsur-unsur alam yang menciptakan segala suasananya

~~~````~~~~~~~~```````~~~~~~`

Hujan mengguyur kotaku pada hari selasa yang paling mengesankan. Bukan karena jantung hatiku yang sedang terpikat, namun dikarenakan sebuah penawaran atas sebuah cita-cita.

Berawal dari sebuah surat tugas yang datang ke gubukku yang reot di daerah Jawa Barat, pada akhirnya aku memutuskan untuk datang dan mencoba menerima tawaran atas sebuah arti kata dedikasi.

Perjalanan kali ini sangatlah panjang untuk kali ini, sempat terlintas untuk datang dan singgah ke lain Jakarta, sebuah kota yang terkenal ekstrim, bagi sebagian orang orang yang pernah gagal di kota ini. Dan untuk membuktikan segala pemahaman dari berbagai macam bentuk kehidupan sedari masalah pangan hingga rana politik, maka pada akhirnya kaki melangkah untuk mencapai cita-cita dan berkenalan dengan Jakarta.

Semuanya menjadi satu keinginan paling menggebu, padahal hanya ingin mencari titik-titik paling tepat untuk mempelajari kehidupan, serupa dengan pengalaman dari sebuah perjalanan sebelum menutup usia, karena waktu sudah memanggil raga untuk melesat pergi.

Kemudian kuputuskan untuk mengunjungi rumah sakit jiwa itu. Sebuah tempat yang entah akan membawa gelarku ke arah mana, intinya adalah keinginan untuk mencoba begitu kuat.

Jika ditanyakan mengapa? Maka jawabannya ialah entah, aku tidak begitu mengetahui secara pasti mengapa menjadi terpikat erat dengan jiwa manusia.

Tuttt ...tuttt ...tutt ....

Kereta berjalan lebih cepat, sampai tak terasa sudah berhenti di stasiun Gambir, keluar kereta bertemu banyak orang-orang dengan kesibukannya masing-masing. 

Kemudian naik bus yang mengarah ke Grogol, sebuah rumah sakit jiwa yang terkenal dan dikenal banyak orang-orang. Maka bertujulah aku kesana.

Tiba-tiba ada copet yang mencoba mengambil tas ranselku, namun kedua wanita cantik dengan begitu sigap membekuk pencopet tadi hingga semua barang-barang yang berada dalam tas selamat, kembar yang sangat identik. Sulit membedakan mana yang bernama Melinda dan mana Elinda, sebab mereka benar-benar mirip.

Namun begitu aku mengucapkan terima kasih kepada mereka yang telah menolongku dari para copet-copet tadi.

Kemudian mereka berbelok dan memasuki jalan kecil yang ditumbuhi rerumputan. Ternyata mereka satu tujuan denganku. Satu setengah jam berikutnya kami bertemu kembali. Saat kami mulai mendekat, aku merasa ada yang lain dari gerak-gerik Melinda. Serupa nampak banyak perdebatan dalam jiwanya. Tentu saja aku merasakan, sebab akulah dokter yang harus mereka temui itu. Satu menit berlalu, agak sedikt sulit untuk membuka gerbang isi hati gadis manis yang bernama Melinda ini, namun aku melihat bayangan raut wajah seseorang yang mengintip dari celah-celah jendela. Ternyata Elinda. Dan semakin menarik perhatian ketika tiba-tiba Melinda berkata dengan lantang dan tegas.

"Elinda! Keluarlah kau dari sana. Kembalikan tubuhku secepatnya ...."

Dalam sekejap, Melinda muncul dari persembunyiannya dan berkata, "ini sudah sedari dulu menjadi bagian dari tubuhku, dokter. Aku tidak berbohong." Matanya benar-benar mengatakan kebenaran yang sebenar-benarnya.

Aku sangat terkesan, pencitraan yang ditunjukkan oleh Elinda telah membuat Melinda lebih menginginkan tubuhnya itu.

"Kembalikan ...!"

Kemudian mereka begitu gaduh berkelahi melalui mulut yang tak henti-hentinya sampai waktu berkunjung telah habis oleh pertengkaran yang tidak menghasilkan sebuah penyelesaian.

"Baiklah! Kalian boleh istirahat di kamar masing-masing."

Pernyataan dariku membuat merek berhenti berkelahi dan mengucapkan penolakan untuk tinggal di RSJ ini.

"Apa yang membuat kalian berpikir kalau kalian tidak gila?"

"Aku bisa menghitung dengan benar." Kata Elida dengan menunjukkan semua jari-jari tangan dan menghitungnya dengan benar.

"Hai! Akulah yang membuat pencopet itu pergi dengan tingkat kewarasanku yang benar-benar waras." Melinda tidak ingin kalah.

"Tapi yang mana tubuh kalian? Aku tidak melihat."

"Aku yang berwarna putih dan lebih panjang rambutnya." Kata Elinda dengan menunjukkan panjangnya rambut mereka tidaklah sama.

"Tubuhku sedang dipinjam oleh saudariku." Kata Melinda.

"Maka Melindalah yang harus pulang kerumahnya."

"Tidakkk ... Jangan pisahkan aku dari tubuhku, dokter. Ini tidak adil, aku mau tinggal bersamanya sampai tubuhku kembali."

Pada akhirnya mereka berada di salah satu ruangan RSJ ini. Namun terpisah oleh lantai disebabkan kosongnya kamar tidaklah sama dan berdekatan.

Bersambung
Diubah oleh nona212 19-03-2020 12:05
Richy211
moogle_angelo
delia.adel
delia.adel dan 48 lainnya memberi reputasi
47
3.2K
46
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.