Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Twitter Hapus Akun Terkait China, Rusia & Turki, Ada Apa?
Twitter Hapus Akun Terkait China, Rusia & Turki, Ada Apa?

Jakarta, CNBC Indonesia - Twitter, salah satu media sosial populer, mengatakan telah menghapus puluhan ribu akun "propaganda" yang terkait dengan negara China, Rusia, dan Turki. Akun-akun tersebut biasanya digunakan untuk menyebarkan informasi yang salah dan berisi kritikan yang menyerang.

Sejauh ini, jaringan terbesar yang ditemukan terkait dengan China yang terdiri dari 23.750 akun utama yang didorong oleh 150.000 akun-akun kecil lainnya. Sedangkan jaringan Turki terdiri dari 7.340 akun, dan 1.152 akun terkait Rusia. 


Meskipun seluruh akun dan kontennya telah dihapus, pihak Twitter tetap menyimpannya pada database arsip untuk para peneliti.

Twitter mengatakan jaringan China terdeteksi pada Agustus lalu. Dengan bantuan sistem, Twitter menghapus akun yang terkait dengan puncak protes pro-demokrasi yang sangat besar dan sering disertai kekerasan di Hong Kong

Jaringan saat ini telah "gagal mencapai traksi yang cukup besar" tetapi "terlibat dalam berbagai kegiatan manipulatif dan terkoordinasi".

"Mereka tweeting terutama dalam bahasa China dan menyebarkan narasi geopolitik yang menguntungkan Partai Komunis China sambil terus mendorong narasi menipu tentang dinamika politik di Hong Kong," tulis Twitter dalam analisisnya pada Jumat (12/6/2020), dikutip dari AFP.

Lembaga Kebijakan Strategis Australia (ASPI) yang menganalisis dataset sebelum pengumuman tersebut mengatakan jaringan tersebut mempengaruhi pandangan dalam China dalam dunia global.

Selain mendorong narasi China tentang protes Hong Kong, jaringan tersebut melakukan hal yang sama untuk pandemi virus corona (COVID-19) dan mengkritik Taiwan.

Beberapa dari kelompok itu juga kemudian "memutar" respons pemerintah AS terhadap aksi protes ketidakadilan rasial "untuk menciptakan persepsi kesetaraan moral dengan penindasan protes di Hong Kong," tulis ASPI.

"Sementara Partai Komunis China tidak akan mengizinkan orang-orang China untuk menggunakan Twitter, analisis kami menunjukkan dengan senang hati menggunakannya untuk menabur propaganda dan disinformasi internasional," tulis Fergus Hanson, direktur pusat cyber ASPI.

Padahal Twitter, YouTube, Google dan Facebook merupakan media sosial yang dilarang di China. Negara tersebut menggunakan "Great Firewall" guna menyensor informasi negatif yang datang dari internet. 


sumur

https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...-turki-ada-apa


hahaiyaa cilakaa luewaaa welass waa ternyata banyak propaganda tifu2 PKC membuat twitter gerah juga waa emoticon-Imlekemoticon-Imlek
reita96
nona212
nona212 dan reita96 memberi reputasi
2
772
16
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.