Jalanan yang terjal, bukit-bukit berbatu, tanah merah yang basah membuat jarak antar desa semakin berat. Infrastruktur memang tidak merata, itulah keadaan yang pasti ketika kita bicara tentang negeriku Indonesia.

Indonesia itu luas sobat, tak hanya di kota besar saja yang bergelimangan cahaya. Gedung pencakar langit yang ingin bersuara bahwa Indonesia sudah maju, faktanya masih banyak daerah yang tertinggal yang perlu dicapai dengan kekuatan dan waktu tempuh yang lama.





Pandemi memaksa pemerintah menyalurkan bantuan dengan adil, tapi sayang masih banyak ketimpangan disana sini ketika nafsu sudah menggelapkan mata.

Dana bansos terkadang suka salah alamat, terlebih lagi untuk mereka yang berada di pedalaman. Namun masih ada rasa humanity yang tertanam dihati Indah Putri Indriani, sebagai Bupati Luwu Utara ia tak ingin masyarakat menjerit tentang ketidak adilan yang ia terima.





Mau tak mau ia harus memberikan bantuan ke pelosok sampai ke Kecamatan Seko dengan perjalanan yang penuh tantangan. Jalanan berlumpur menjadi kendala tersendiri, maka Bupati itupun memakai sarana berupa roda dua.

Bahkan ada hal yang penting juga dalam perjalanannya memberikan bantuan sosial, Bupati Indah juga sekalian datang untuk meninjau progres jalur Mabusa-Malimongan. Infrastruktur memang diperlukan untuk kemajuan desa, tanpa adanya jalan yang bagus maka peradaban desa akan selalu tertinggal dan terkucilkan.

Yang menarik adalah motor yang digunakan adalah motor trail modifikasi, dengan ban pacul untuk menghadapi jalan yang tidak ramah untuk berkendara.

TS sebagai mantan pengguna roda dua dan juga aktif dahulu di forum roda dua kaskus, dengan emblem "Baracus, Blade Riders Community at Kaskus" ada kebanggaan tersendiri ketika motor yang digunakan oleh sang Bupati adalah jenis Blade lawas produksi antara tahun 2009 hingga 2012. Bisa jadi ini motor para ojekers disana, yang terbiasa mengarungi jalan yang tak biasa.





Motor TS Blade Repsol di lampu senja diberi scotlite transparan hijau kopdar Baracus di TMII

Sebuah hal yang menarik ketika mesin Blade lawas dipertaruhkan di jalanan dengan medan berat dan berlumpur, tapi saya sebagai rider Blade original tanpa modifikasi pernah merasakan sensasi serupa dengan membawa si kuda besi ke atas desa Pangrumasan di daerah Garut dengan jalanan bukit berbatu dan tanah merah yang basah hasilnya 2x jatuh, namun si kuda besi tetap menampilkan performa cantiknya.

Jadi apa yang dilakukan Bupati Luwu Utara, yang asik mengendarai kuda besi tanpa halangan berarti sudah bukan hal yang aneh. Mesin motor lawas memang lebih berisi, entahlah kenapa motor sekarang sering cengeng sejak banyak kandungan lokalnya? Mungkin buat kamu bisalah koment dibawah.





Untuk bantuan sosial sendiri pointnya bukan hanya sekedar bantuan, tapi dana untuk desa digunakan agar desa itu menjadi lebih baik, putaran ekonomi di desa tersebut berjalan. Perekonomian desa dapat meningkat maka taraf hidup masyarakatnya juga akan ikut naik indeksnya.

Terima kasih Bu Bupati, semoga Luwu dan sekitarnya memberikan kebanggaan untuk pemerataan dari perbaikan ekonomi desa, apakah desa lain akan mengikuti? Atau dana desa kena sunat oleh banyak mantri dadakan! Salam, saya c4punk see u next thread.

Quote:

Thxs 4 all members Baracus, gw tau lo dah pada tua jadi anggaplah trit gw kali ini buat kenangan sebab Blade sudah discontinue my bro..