Semasa pandemi ini saya hanya diam di rumah tanpa melakukan apapun. Ingin rasanya mencari hiburan namun taman hiburan ditutup untuk kepentingan bersama jadi saya mencari hiburan ke internet dimana segala macam hal ada disana.

JAV adalah salah satunya. Saat menonton JAV pernahkah kita terpikir bagaimana proses syutingnya? Apakah sama seperti syuting sinetron? Atau...

Setelah mencari cari akhirnya saya mendapat beberapa info yang merubah cara pandang saya terhadap JAV. Layaknya segala sesuatu di dunia ini JAV juga memiliki sisi gelap yang tidak mengenakkan untuk diketahui jadi jika anda tak ingin tau maka segera berhenti membaca.


EKSPLOITASI



Berapa lama anda tahan melakukan sex? Jika anda mengira apa yang anda lihat di film adalah benar maka kenyataannya adalah tidak. Aktor pria JAV tidaklah bisa bertahan melakukan sex berjam jam jadi kebanyakan JAV melakukan trik potong sambung untuk membuatnya terlihat lama.

Namun disinilah masalahnya, terkadang beberapa produser tidaklah sabaran jadi mereka membuat si pria minum obat obatan (atau disuntik) agar bisa terus ereksi. Aktor perempuannya juga sering kali disuruh berpose macam macam dan berkali kali melakukan penetrasi yang menyakitkan.

Kalau anda berpikir hendak masuk industri JAV karna merasa itu pekerjaan yang enak maka pikirkanlah lagi.


Gaji yang tak seberapa



Mungkin beberapa artis top bisa mendapatkan puluhan juta sekali syuting namun bagaimana dengan amatir? Sedihnya artis baru hanya akan mendapat sekitar 300 ribu untuk satu film. Jumlah segitu jelas amat kurang untuk kota kota besar di jepang.

Satu satunya cara untuk meningkatkan bayaran mereka hanyalah bertahan atau mau disuruh melakukan fetish yang aneh aneh seperti BDSM atau lesbian. Sesulit itulah perjuangan para pemula industri ini. Tak heran banyak yang berhenti setiap harinya namun meski demikian masih lebih banyak yang masuk dibandingkan keluar.


PENYAKIT



Namanya juga seks bebas, apalagi tidak pakai kondom, wajar bila banyak penyakit mematikan yang bisa datang pada para pemain. Tuntutan kerja terkadang membuat mereka harus menomor dua kan keamanan demi terwujudnya film yang sempurna.


TERLECEHKAN



Masih ingat saat maria ozawa dilecehkan di bandara di Bali? Para artis JAV terkenal pasti selalu menarik perhatian kemanapun mereka pergi. Karna profesi mereka yang memang tak lazim membuat mereka kadang dilecehkan secara seksual.

Sedihnya hukum disana tidaklah memihak mereka. Mungkin para polisi disana menganggao itu hal biasa bagi para artis bokep jadi mereka mengabaikannya dan para artis ini pun terpaksa menerimanya.


Depresi dan Narkoba



Kalau anda berpikir sex itu menyenangkan maka artis JAV tidak berpikir demikian. Banyak diantara mereka yang jatuh pada depresi dan berakhir di dunia obat obatan terlarang. Mungkin mereka juga mengalami gejolak batin karna merasa hal yang mereka lakukan itu tidaklah benar.

Malu pada lingkungan sekitar dan dihina masyarakat membuat banyak aktor JAV bunuh diri. Perlakuan selerti itu memang bisa membuat siapapun stress.


masa depan yang mengkhawatirkan



Ini cuma opini ptibadi saya tapi apa ada yang mau menikahi mantan artis porno? Well, buktinya ada karna beberapa artis sukses membangun keluarga bahagia setelah meninggalkan industri ini.

Namun apakah yang semua yang mereka perbuat hilang? Tidak. Coba bayangkan kalau mereka punya anak lalu di masa depan anak tersebut menonton film yang dibintangi ibunya. Seperti apa perasaan anak tersebut? Lalu bagaimana kalau teman teman si anak ikut menonton film tersebut? Aduhhh

Pekerjaan tersebut sudah menjadi tato digital yang tak akan bisa hilang dan besar kemungkinan aka. Digunjing masyarakat sampai generasi anak cucu.



Kalau agan berencana ingin jadi aktor film porno maka pikirkanlah lagi. Jangan tergoda dengan mereka yang sudah sukses karna bisnis ini tidak semulus paha miyabi, secerah kulit sora aoi dan semanis senyum fukada eimi.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.