Menjalani rumah tangga baik itu suami maupun istri akan merasakan pasang surutnya kehidupan dalam rumah tangga. Seperti halnya dalam menjalani kehidupan pasti selalu ada suka dan dukanya. Semakin lama bersama tentu banyak sekali cerita yang tercipta di setiap waktunya yang menjadi sebuah kisah perjalanan rumah tangga mulai dari menikah hingga memiliki anak. Suami dan istri, keduanya punya hak dan kewajiban tersendiri. Meskipun begitu, baik suami atau istri harus saling bahu membahu bekerja sama demi membangun rumah tangga yang harmonis dan lebih baik dari waktu ke waktunya.


Dalam hal keuangan di rumah tangga terkadang begitu sensitif. Suami atau istri yang pegang uang dalam rumah tangga? Semua itu kembali ke kesiapan masing-masing apakah mau dipegang suami atau istri yang mengatur keuangannya. Sebagai seorang suami perannnya adalah kepala keluarga yang sudah semestinya mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Tak semua istri sanggup mengatur keuangan, tak jarang suami yang juga mencari nafkah terkadang mengatur keuangan dalam keluarga. Hal ini terkadang bukan tanpa masalah, terkadang uang yang diberikan kepada istri bisa kurang dan juga bisa berlebihan. Bagi istri yang merasa kurang dengan uang yang diberikan suami terkadang ada yang tak berani komplain kepada suaminya karena takut membebani atau dimarahi oleh suami, hal ini tentu terkadang menjadi problema sendiri dalam rumah tangga yang dijalani.

Para suami, janganlah pelit dalam hal keuangan keluarga. Saat uang keluarga dipegang suami tentunya harus digunakan sebijak mungkin. Terkadang komunikasi dengan istri diperlukan agar bisa mengetahui kebutuhan istri, hal ini karena istri terkadang lebih tahu akan kebutuhan dalam rumah tangga namun takut dalam mengelola keuangan sehingga diserahkan kepada suaminya untuk mengatur keuangan. Dengan komunikasi yang baik tentunya ada rasa saling memahami satu sama lain agar uang yang didapat suami bisa digunakan sebaik mungkin untuk keperluan yang seharusnya diperlukan tanpa harus menghamburkan uang untuk hal yang tak perlu. Berhemat boleh saja, akan tetapi jangan terlalu hemat hingga lupa akan kebutuhan keluarga. Jika sudah berhemat tetap masih kurang maka sudah seharusnya suami sebagai kepala keluarga meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.

Bukan hanya soal jangan pelit, seorang suami juga jangan terlalu memanjakan keluarga dengan memberikan uang secara berlebihan sehingga hal ini membuat lupa untuk menabung demi masa depan. Berikan wejangan atau nasihat baik kepada istri atau anak tentang pentingnya mengelola keuangan agar bisa meminimalisir pemborosan uang sehingga tak terjadi besar pasak dari pada tiang alias tidak besar pengeluaran daripada pemasukan. Tak jarang rumah tangga bisa retak karena tak bisa mengatur keuangan dengan baik yang ujungnya menimbulkan hutang yang menimbulkan konflik dalam rumah tangga.


Para suami, janganlah pelit namun jangan terlalu manjakan keluarga dalam hal keuangan sehingga tak boros dalam pengeluaran. Jika memang suami yang mengatur keuangan tentunya bisa bijak dalam mengaturnya. Gunakan uang yang didapat dari kerja untuk kebutuhan keluarga namun juga tak lupa untuk menabung untuk masa depan nanti. Demikian paparan tulisan ane kali ini, bagaimana pendapat agan dan sista? Silahkan sampaikan di kolom komentar dan sampai jumpa di tulisan selanjutnya.

Sumber : Opini Pribadi, Pengalaman Pribadi dan Inspirasi Kehidupan
Sumber gambar via google images