Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

akun.internetAvatar border
TS
akun.internet
Serangan Baru China, Pelajar tak Boleh Sekolah di Australia
Serangan Baru China, Pelajar tak Boleh Sekolah di Australia

Jakarta, CNBC Indonesia - Perseteruan antara China dan Australia kian memanas. Di tengah perseteruan tersebut, Kementerian Pendidikan China memperingatkan para siswa asal Negeri Tirai Bambu untuk mempertimbangkan kembali jika ingin mengenyam pendidikan di Australia.

Pada Selasa (9/6/2020), kementerian memperingatkan bahwa ada beberapa insiden diskriminasi rasial yang menargetkan orang Asia di Australia di tengah wabah COVID-19, tanpa menjelaskan lebih lanjut. China juga menyarankan warganya untuk menghindari dan tidak bepergian ke Australia pada pekan lalu.
Baca: Diajak Australia Berdamai, Begini Respons China


Tetapi mengenai hal rasial, Wakil Perdana Menteri Australia Michael McCormack membantah hal tersebut, dan menyebut peringatan China sangat tidak beralasan.

"Belum ada gelombang kekerasan terhadap orang-orang China. Saya tidak tahu mengapa ini dinyatakan," kata McCormack, menurut The Sydney Morning Herald. "Yang bisa saya katakan adalah pernyataan itu tidak benar."

"Siapa pun dari China yang mengunjungi Australia atau berada di negara ini saat ini sangat disambut," tambah McCormack. "Orang-orang dari China tahu bahwa ini adalah negara yang hebat untuk dikunjungi dan didatangi. Kami ingin orang-orang dari China, dari mana saja di dunia, datang dan menjelajahi Australia."

Hubungan antara Australia dengan China menegang pasca Negeri Kanguru meminta dilakukan penyelidikan internasional tentang asal-usul virus corona (COVID-19) yang telah menginfeksi tujuh ribu lebih orang di negaranya.



Baca: Waduh! Jet China Terbang di Langit Taiwan, AS Kirim C-40A

Sebelumnya China telah mengatakan bahwa virus tersebut kemungkinan berasal dari hewan eksotis dan buas yang dijual di sebuah pasar makanan laut yang ada di Kota Wuhan, Provinsi Hubei, China.

Namun Australia tetap bersikeras untuk melakukan penyelidikan. Per Senin, ada 79% orang Australia yang mendukung upaya investigasi tersebut, menurut hasil jajak pendapat yang dimuat surat kabar the Australian.

Hal itu telah membuat China marah. China menyebut Australia memainkan "tipuan kecil" dan duta besar China untuk Australia telah mengeluarkan peringatan bahwa konsumen China dapat memboikot produk-produk Australia jika Australia melakukan penyelidikan.

Sejak itu China juga telah menghentikan impor daging sapi dari empat pengolah daging terbesar di Australia dan memberlakukan tarif yang tinggi terhadap impor gandum. Namun, kedua belah pihak mengatakan langkah-langkah itu tidak ada hubungannya dengan perselisihan mereka soal pandemi yang mematikan tersebut.

Langkah China itu dipastikan bakal berpengaruh pada ekonomi Australia mengingat Negeri Tirai Bambu merupakan pasar ekspor terbesar Australia. Di mana cakupannya mencapai lebih dari 30% ekspor Australia.


https://www.cnbcindonesia.com/news/2...di-australia#

Nah, gitu dong leng, ditunggu juga embargonya ke yu-es-e.
suryahendro
soezack
tepsuzot
tepsuzot dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.4K
27
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita Luar Negeri
Berita Luar NegeriKASKUS Official
79.3KThread11.3KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.