TS
trikunprayoga
Eksistensialisme Dalam Sebuah Istilah Sederhana
Apa kalian tahu kalau sebagian besar peradaban manusia mempercayai bahwa esensi mendahului keberadaan.
Siapa kita? Siapa yang menciptakn kita? Atau siapa yang menentukan nasib kita sebelum kita lahir?
Pikiran tersebut muncul dari sudut pandang agama untuk kehidupan.
Munculnya Eksistensialisme
Ketika perang dunia ke-2 terjadi, lebih tepatnya di kamp-kamp yang dibentuk oleh Nazi. Seluruh peristiwa ini memaksa para filsuf "mempertanyakan sebuah keberadaan". Maka munculah istilah eksistensiyang mendahului esensi yang dikenal luas oleh filsuf Jean Paul Satre. Inilah yang membuat pemikiran dasar dari "Eksistensialisme".
Spoiler for Eksistensi:
Spoiler for Esensi:
Sejarah Lain Kemunculan Paham Eksistensialisme
Paham ini muncul dari ketidakpuasan beberapa filsuf yang memandang bahwa filsafat pada masa Yunani ketika itu seperti protes terhadapa rasionalisme, khususnya pandangan spekulatif tentang manusia.
Intinya adalah penolakan untuk mengikuti suatu aliran, penolakan terhadap kemampuan suatu kumpulan keyakinan, khususnya kemampuan sistem, tidak puas terhadap filsafat tradisional yang bersifat dangkal dan primitf.
Alasan lain terbentuk aliran ini dikarenakan beberapa golongan filsuf merasa kalau manusia mulai terbelenggu dengan aktivitas teknologi yang membuat mereka kehilangan hakekat hidupnya sebagai manusia atau makhluk yang berekstensi dengan alam dan lingkungan sekitar, bukan hal yang didapatkan dengan instant.
Pola Pikir yang Dirasakan Oleh Seorang Penganut Pemahaman Eksistesialisme
Mari kita bicara ketika ada seorang yang menganut pemahaman tersebut. Menurut mereka makna hidup tidak datang dari gagasan dunia yang sudah ditentukan sebelum mereka lahir, melainkan semua pilihan, dan kehendak itu adalah tanggung jawab pribadi orang itu sendiri.
Eksistensialisme dan Atiesme
Eksistensialisme tidak harus seorang aties. Mereka dapat percaya bahwa Tuhan itu ada. Bagi seorang yang menganut Eksistensialisme, menyatakan manusia memperoleh keberadaan hidup mereka sendiri dari kehidupanmereka sendiri dan itu adalah pemikiran yang sangat membebaskan.
Quote:
Resiko
Saya akan memberi tahu kalau pamahaman Eksistensialme memiliki resiko mengubah orang menjadi nihilisme, yang dimana seseorang berpikir kalau hidup itu tidak memiliki arti. Namun ini bisa diatasi ketika seseorang mempunyai hasrat atau tujuan hidup.
Spoiler for Nihilisme:
Kesimpulan
Mungkin kita akan sedikit bingung dengan penjelasan diatas tadi, coba saya sederhanakan dan semoga bisa paham. Eksistensialisme adalah teori yang memungkinkan seseorang untuk mengendalikan hidupnya dengan menyatakan bahwa dirinya sendiri tidak ada seorang pun yang dapat mengendalikan hidupnya, dan tujuan hidupnya.
imogenist dan 24 lainnya memberi reputasi
25
3.1K
47
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Education
23KThread•14.9KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya