Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Sleipnir9Avatar border
TS
Sleipnir9
Ratusan Ojol Nekat Jemput dan Makamkan Jenazah Rekannya yang PDP, RS: Enggak Masalah
Ratusan Ojol Nekat Jemput dan Makamkan Jenazah Rekannya yang PDP, RS: Enggak Masalah
Ratusan driver ojek online mendatangi kamar mayat RSUD dr. Soetomo untuk menjemput jenazah DAW yang meninggal akibat kecelakaan dan belakangan ditetapkan sebagai pasien dalam pengawasan (PDP), Minggu (7/6/2020) malam. Jenazah DAW tersebut akhirnya diserahkan kepada keluarga untuk dimakamkan secara normal tanpa menerapkan protokol Covid-19.

KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo Surabaya batal memakamkan jenazah pasien dalam pengawasan ( PDP) dengan prosedur penanganan Covid-19.

Hal itu dikarenakan jenazah telah dijemput paksa oleh pihak keluarga bersama ratusan pengemudi ojek online yang merupakan rekan seprofesi korban.

Bahkan, jenazah tersebut saat ini telah dimakamkan secara mandiri oleh pihak keluarga di Jalan Dukuh Kupang Barat, Surabaya pada Minggu (7/6/2020).

Saat dikonfirmasi, Humas RSUD dr Soetomo Pesta Parulian Edward membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya, pasien yang meninggal itu sebelumnya masuk rumah sakit akibat kecelakaan. Namun setelah dilakukan pemeriksaan oleh tim medis, korban masuk kategori PDP.

Karena itu, sesuai prosedur seharusnya prosesi pemakaman dilakukan dengan standar penanganan Covid-19.

"Kan dia PDP, memang seharusnya protokol Covid-19," kata Pesta.

Terkait adanya pihak yang mempersoalkan status PDP yang dilakukan oleh tim medis, pihaknya enggan berkomentar.

Bahkan, Pesta juga tidak mempersoalkan sikap pihak keluarga dan rekan ojol yang melakukan jemput paksa serta memakamkan jenazah tersebut tanpa menerapkan protokol kesehatan.

"Enggak masalah, yang penting dari kami sudah sesuai prosedur," kata Pesta.

Sementara itu, salah satu rekan korban Suroso menjelaskan, para rekan ojol memprotes hasil diagnosa dari rumah sakit yang menetapkan korban sebagai PDP.

Karena itu, mereka tidak terima jika pemakaman yang dilakukan sesuai protokol Covid-19.

Sebab, korban tersebut meninggal bukan karena corona, melainkan akibat dari kecelakaan saat dijambret orang ketika hendak mengantarkan pesanan.

"Saat itu Mbak DAW (korban) mengantarkan makanan pelanggannya, dia lalu dikiting (diikuti) orang. Kemudian di perempatan Darmo Harapan (Sukomanunggal) disamperin itu lalu jatuh dan luka-luka," kata Suroso saat dihubungi, Senin (8/6/2020).

Akibat luka yang diderita, korban tak sadarkan diri dan akhirnya dilarikan ke rumah sakit agar mendapat perawatan.

Namun setelah empat hari dilakukan perawatan, kondisi korban diketahui memburuk dan akhirnya meninggal dunia.

sumber
jasakurirjkt
infinitecrismon
pein666
pein666 dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.9K
46
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.