Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

gonstaAvatar border
TS
gonsta
Mengenal "Maiyah" Gagasan dari Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)
Mengenal "Maiyah" Gagasan dari Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)

Bagi yang baru mengenal kata Maiyah, Maiyah adalah sebuah forum diskusi yang sangat sederhana, semua ilmu dielaborasi bersama, tidak ada jarak yang begitu jauh antara audiens dengan narasumber, bahkan seringkali podium atau panggung hanya berjarak beberapa centimeter saja dari jamaah. Maiyah sebuah forum yang sudah berlangsung cukup lama, telah melalui proses dan perjalanan panjang. Bukan hal yang mudah tentunya menjaga sebuah kontinuitas berjalannya forum diskusi yang sangat cair ini. Begitu cairnya Maiyah, bahkan Maiyah disebut sebagai sebuah laboratorium ilmu yang sangat unik. Secara etimologis, Maiyah berasal dari kata ma’a, bahasa Arab yang artinya bersama. Dan arti Maiyah sendiri adalah kebersamaan. Kebersamaan dibangun dengan berpijak pada kebersamaan Segitiga Cinta. Yaitu segitiga antara Allah, Rasulullah, dan makhluk. Inspirasi konsep kebersamaan ini diambil dari Al-Qur`an yang dikaji oleh Marja’ (rujukan keilmuan) Maiyah: Ahmad Fuad Effendy. Bahwa kata ma’a dalam Al-Qur`an disebutkan sebanyak 161 kali yang berada dalam relasi atau kebersamaan antara Allah, Rasulullah, dan semua makhluk-Nya.

Maiyah dalam arti yang lebih spesifik juga bisa disebut sebagai Lembaga Pendidikan yang tentu saja tidak berupa lembaga yang sangat formal seperti lembaga pendidikan kebanyakan saat ini. Tidak ada formulir pendaftaran, tidak ada syarat-syarat khusus untuk menjadi jamaah maiyah, tidak ada iuran bulanan yang harus dibayarkan.

Letak keunikan Maiyah ini salah satunya adalah terjaganya semangat kesadaran bersama bahwa semua orang yang hadir berhak untuk berbicara. Semua yang hadir berhak untuk mengemukakan kebenaran menurut versinya masing-masing dan tidak ada paksaan untuk menyetujui atas pendapat yang dikemukakan. Semua orang memiliki kebebasan yang sama untuk menentukan setuju atau tidak setuju.

Ada yang melihat Maiyah yang diinisiasi Cak Nun ini sebagai sebuah fenomena gerakan sosial budaya baru yang cukup memberikan harapan kebangkitan Indonesia. Maiyah dianggap sebagai oase di tengah berbagai dahaga sosial, kebudayaan, agama, dan krisi keadilan yang terjadi di Indonesia. Karena kesemua permasalahan itu diakomodasi dan diolah bersama menjadi energi kreatif yang menyiratkan prospek masa depan Indonesia yang lebih baik.

Maiyah bisa dikatakan seperti sekolah gratis terbuka atau universitas jalanan untuk berbagai lapisan masyarakat, atau juga mirip pesantren virtual. Maiyah seperti menjadi laboratorium sosial yang melatih logika berpikir dan seni manajemen kehidupan. Pun formatnya lain dari berbagai bentuk institusi pembelajaran yang pernah ada. Maiyah sangat terbuka bagi siapapun. Semuanya boleh datang ke Majelis Masyarakat Maiyah. Mereka yang merasa bertuhan, yang ateis, yang apolitis, juga yang politis, yang berpendidikan tinggi maupun tidak sekolah, semuanya boleh. Tanpa ada sekat yang dibangun untuk tujuan pemisahan. Tidak ada sekat berdasarkan agama, kelas sosial-ekonomi, dan atas dasar stratifikasi sosial yang selama ini telah terbentuk kehidupan sehari-hari.

Maiyah begitu cair, luwes, rileks, nyaris tanpa struktur baku. Bukan sebuah organisasi. Maiyah lebih cenderung disebut “organisme” yang memiliki karakter seperti ruang yang menampung apapun dan siapapun di dalamnya.Cak Nun mengatakan bahwa sejatinya Maiyah itu merupakan dinamika tafsir terus-menerus, tidak terlalu penting didefinisikan secara baku. Yang penting keberadaannya bermanfaat bagi masyarakat luas.Toto Rahardjo, pimpinan KiaiKanjeng dan sahabat Cak Nun yang merupakan salah satu sesepuh Maiyah mengatakan bahwa, meskipun Maiyah dipandang sebagai sebuah gerakan sosial budaya, agama, bahkan gerakan sufi, menurutnya Maiyah mengambil posisi cukup sebagai majelis ilmu. Menurut Cak Nun, dengan berposisi sebagai majelis ilmu, Maiyah dapat menjadi penyokong segala organisasi, pergerakan, ataupun institusi yang ada di masyarakat. Bagi nahdliyyin yang ber-Maiyah akan semakin kuat ke-NU-annya, dan warga Muhammadiyah tambah kuat ke-Muhammadiyah-annya. Maiyah berupaya untuk selalu berada pada titik seimbang, sebagai penengah, berada pada posisi washatiyah tidak memihak kepada siapapun, baik kekuasaan, ormas, mazhab agama, dan kelompok-kelompok atau aliran-aliran apapun.

Hingga saat ini kata Maiyah sudah menjadi ikon tersendiri yang memiliki makna kebersamaan dalam berbagai lini kehidupan manusia. Baik hal itu berarti kebersamaan rasa senasib seperjuangan karena pada posisi yang kurang diuntungkan akan keadaan. Ataupun kebersamaan akan kepedulian pada suatu optimisme bahwa ada sesuatu, khususnya kesetiaan pada nilai-nilai yang masih terus dapat diperjuangkan. Dan tentu ketika kata Maiyah disebut, tak akan terlepas dari sang pencetus gagasan yaitu Mbah Nun. Dari beliaulah kita belajar Islam dan Maiyah secara lebih aktual, cair, mengalir, tidak beku, membuka sekat-sekat keberagamaan menjadi begitu luas terpampang di hadapan kita. Dan membuat kita belajar lebih banyak arti keseimbangan dalam banyak hal.

Mengenal "Maiyah" Gagasan dari Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)

Jamaah/Orang Maiyah
Jamaah Maiyah adalah orang yang membaca dirinya berulang-ulang, ribuan kali. Di dalam Maiyah tak ada guru dan murid. Semua orang adalah murid, sang penghendak ilmu. Hidup orang Maiyah tidak tergantung kekayaan dan atau kemiskinan, tetapi tergantung pada proses pembelajaran menggunakan akal dan nuraninya untuk menyutradarai hidup menuju yang pantas dituju.

Jika ditarik lebih detail, suasana forum yang dihadiri oleh ribuan orang di berbagai tempat ini, dalam diri setiap jamaah maiyah seolah sudah tertanam sebuah kesadaran untuk bersama-sama menjaga setidaknya 3 bentuk keamanan satu sama lain; keamanan martabat, kemananan harta dan keamanan nyawa. Lahirnya kesadaran di setiap individu tersebut menghasilkan output berupa tertibnya jalannya sebuah forum. Seperti yang kita ketahui dalam dunia mainstream, sebuah acara yang dihadiri oleh ribuan massa setidaknya pihak panitia mempersiapkan petugas keamanan untuk menjaga tertibnya berjalannya sebuah acara yang besar. Ternyata hal tersebut tidak berlaku di Maiyah. Hal ini karena setiap individu memiliki kesadaran yang tinggi untuk mengamankan satu sama lain. Bisa anda lihat, meskipun laki-laki dan perempuan duduk lesehan tanpa sekat, tidak pernah terjadi perbuatan asusila yang dilakukan oleh mereka. Bahkan seringkali terjadi, barang yang ditemukan oleh jamaah maiyah yang bukan miliknya, kemudian barang temuan tersebut diserahkan kepada panitia untuk diumumkan di akhir acara tentang ditemukannya barang tersebut.

Ketika setiap orang yang hadir di Maiyahan sudah tertanam rasa tanggung jawab terhadap keamanan dirinya dan orang-orang di sekitarnya, maka secara langsung dalam dirinya pun muncul sifat disiplin. Disiplin ini bukan hanya soal bagaimana dia tidak melanggar aturan norma kemanusiaan dan akhlaq, tetapi juga disiplin bahwa di Maiyah semua orang memiliki hak yang sama. Tidak ada jarak antara kaya dan miskin, antara pandai dan bodoh, antara alim dan sesat. Semua memiliki tanggung jawab yang sama untuk berdisiplin menjaga ketertiban dan keamanan selama berjalannya forum diskusi.

Kedisiplinan dan tanggung jawab mereka juga diaplikasikan dalam bagaimana mereka memiliki kebebasan untuk memetik ilmu yang mana saja yang memang ia butuhkan.

Sebuah forum diskusi yang berlangsung dengan durasi 6-8 jam, tentu saja terdapat banyak sekali butiran-butiran ilmu yang bisa dipetik oleh mereka yang hadir, karena sesuatu yang dianggap baik oleh seseorang belum tentu baik bagi orang lain. Yang terjadi di Maiyah bukanlah sebuah pendoktrinan ideologi. Dengan tidak adanya sistem yang otoriter, tidak bergantung pada satu figur sangat memperkuat terbangunnya semangat mencari apa yang benar, bukan siapa yang benar. Kebenaran yang mereka ambil masing-masing akan mereka uji sendiri dalam kehidupan mereka masing-masing.

Satu hal yang mampu mengikat mereka untuk datang kembali ke Maiyahan adalah kebersamaan yang terbangun dalam Maiyah. Di dalam kebersamaan yang terbangun di Maiyah terdapat pengayaan wacana dan ilmu. Setiap orang memiliki pengalamannya masing-masing yang kemudian menentukan terhadap sesuatu yang mereka peroleh di Maiyah.

Jamaah Maiyah tidak memperdebatkan ilmu, karena yang terjadi justru menikmati kekayaan ilmu yang berpendar dalam forum Maiyahan. Dan pada akhirnya yang tumbuh dalam diri mereka adalah kelapangan jiwa dan toleransi, mampu menampung semua pendapat dan tidak mudah terjebak dalam ruangan pro atau kontra, mendukung atau menolak.

Mengenal "Maiyah" Gagasan dari Emha Ainun Nadjib (Cak Nun)

Simpul-Simpul Maiyah
Keberlangsungan forum Maiyahan ini tentunya tidak berjalan secara tiba-tiba. Ada orang-orang yang bekerja keras di belakang layar agar forum-forum Maiyahan yang berlangsung di beberapa daerah secara rutin setiap bulannya ini berjalan dengan baik.

Anak-anak muda, dengan rentang usia 20-35 tahun menjadi motor penggerak simpul-simpul Maiyah di beberapa daerah. Mereka adalah para penggiat yang memiliki kesadaran bahwa forum Maiyah harus ada yang memegang kendali teknis, harus ada yang menggelar karpet, memasang tenda dan baliho, mempersiapkan kopi, bahkan kesibukan mereka bukan hanya pra Maiyahan. Sederet tanggung jawab pasca Maiyahan juga mereka kerjakan; dokumentasi foto, reportase hingga evaluasi berjalannya forum Maiyahan.

Rentetan tanggung jawab yang diemban oleh para penggiat di setiap simpul-simpul Maiyah ini bukanlah sebuah pekerjaan yang ringan. Anak-anak muda ini harus bekerja keras agar Maiyahan berlangsung tertib. Mereka bekerja keras untuk menjadi pelayan bagi jamaah maiyah. Sehingga menjadi sebuah rumusan yang tidak tertulis bahwa para penggiat ini sudah merelakan diri untuk tidak menikmati forum Maiyahan. Karena dalam hati mereka yang tertanam adalah bagaimana agar jamaah maiyah merasakan kegembiraan bermaiyah.

Padhangmbulan sudah berlangsung 24 tahun. Mocopat Syafaat, Gambang Syafaat dan Kenduri Cinta sedang menuju angka 20 tahun, serta Bangbang Wetan yang sedang menuju angka 10 tahun. Simpul-simpul yang sudah dewasa ini telah mengalami berbagai dinamika proses perjalanan mereka masing-masing sehingga mereka mampu istiqomah dalam menjaga keberlangsungan forum tersebut, hingga hari ini.

Formula di setiap simpul tentu saja berbeda satu sama lain untuk menjaga solidnya para penggiat mereka. Dengan lahirnya simpul-simpul baru seperti Juguran Syafaat, Maneges Qudroh, Jamparing Asih, Suluk Pesisiran hingga Maiyah Dusun Ambengan tentu saja menghadirkan tantangan tersendiri bagi semua penggiat simpul maiyah secara keseluruhan. Semangat yang dibangun bukanlah semangat untuk bertanding siapa yang paling unggul, tetapi sebuah semangat yang harus memperkuat satu sama lain, mensupport satu sama lain dalam segala hal.

Maiyah yang sudah berlangsung lama ini merupakan sebuah perjalanan yang sangat panjang, yang tidak hanya menyita tenaga dan pikiran saja. Sehingga, para penggiat Maiyah di setiap simpul tentu saja harus mengeluarkan pengorbanan yang lebih ekstra. Untuk menjaga stabilnya forum di setiap simpul, maka yang paling utama yang harus dirasakan oleh mereka adalah kegembiraan dalam menunaikan tanggung jawab mereka di simpul-simpul Maiyah.

Pada akhirnya, seperti yang disampaikan oleh Cak Nun di beberapa forum Maiyahan, bahwa apa yang kita lakukan saat ini adalah menanam dan terus menanam. Kita tidak pernah tahu kapan ladang kita ini akan panen. Kita tidak pernah tahu kapan Tuhan mengizinkan kita untuk panen. Yang kita lakukan saat ini adalah menjaga berlangsungnya proses bagaimana apa yang kita tanam untuk terus terjaga dan terus terjaga. Ketika ada hama yang mengganggu, kita bersihkan bersama-sama, ketika ada hujan badai atau tiupan angin yang kencang, kita selamatkan bersama-sama. Semangat ihdina shiroto-l-mustaqiim harus tetap tumbuh dalam hati kita. Bahwa yang primer adalah menikmati proses bukan menantikan hasil.


sumber : 
wikipedia
www.caknun.com
buku "Orang Miyah"

nona212
knoopy
ashietha
ashietha dan 2 lainnya memberi reputasi
3
6K
5
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.