Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ikardusAvatar border
TS
ikardus
Wow..Dalam 4 Hari Total 766 Pasien Positif Berhasil Sembuh Di Surabaya
Surabaya – Tren kesembuhan pasien Covid-19 di Kota Surabaya terus bertambah. Hal ini tak lepas dari masifnya upaya yang dilakukan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya dalam memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Selain itu, adanya dukungan mobil PCR dari Badan Intelijen Negara (BIN) dan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sehingga membuat diagnosa menjadi lebih cepat.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat, hingga Sabtu, (06/06/2020), data kumulatif pasien Covid-19 yang dinyatakan sembuh di Surabaya mencapai 766 orang. Dalam empat hari terakhir, angka pasien sembuh di Surabaya terus bertambah. Rinciannya, pada Rabu (03/06) ada 240 pasien Covid-19 dinyatakan sembuh. Kemudian pada Kamis (04/06), ada 70 orang. Lalu, pada Jum’at (05/06) ada 132 orang. Sementara itu, pada Sabtu (06/06) ada 24 tambahan pasien sembuh.

Baca Juga  Surabaya Dinilai Belum Perlu Terapkan Karantina Wilayah

Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini mengatakan tes swab PCR atau polymerase chain reaction secara masif merupakan kunci di balik tren peningkatan pasien sembuh covid-19 di Kota Surabaya, Jawa Timur, dalam beberapa hari terakhir.

Pasalnya, sebelum dinyatakan sembuh, pasien positif Covid-19 harus menjalani tes swab sebanyak dua kali dengan hasil negatif demi memastikan kesembuhannya.

"Karena itu kita terus-menerus lakukan [swab dua tahap] karena supaya jadwal itu terpenuhi, jadwal swab jadwal itu terpenuhi, sehingga kita bisa pantau untuk proses kesembuhannya," ujar Risma di Surabaya, Minggu (7/6).

Tes swab di Surabaya, kata Risma, makin sering dilakukan seiring banyaknya bantuan dari pelbagai pihak.

Semakin cepat tes swab dilakukan maka pasien positif yang telah sembuh semakin mudah terdeteksi. Hal itu, kata dia, sangat membantu dalam menentukan langkah penanganan selanjutnya.

"Karena kalau swab itu terlambat, sebetulnya mereka sudah sembuh tapi kemudian kita enggak bisa [tes swab tahap dua dengan cepat], bisa saja mereka tertular kembali, karena kita tidak melakukan pemisahan," ujarnya.

Lihat juga: Surabaya Zona Hitam, BIN Perpanjang Tes Massal Corona


Risma mencontohkan, sebagian besar warga Surabaya yang dinyatakan sembuh tersebut adalah pasien yang sebelumnya menjalani karantina mandiri di rumah masing-masing. Mereka diisolasi bersama anggota keluarga mereka yang juga terinfeksi corona.

Setelah salah satu di antara mereka dinyatakan sembuh, petugas kesehatan puskesmas dengan cepat memisahkan mereka. Risma mengatakan hal itu untuk memperkecil risiko penularan kembali.

"Yang sembuh [dalam catatan sehari] itu juga hampir 90 persen itu di rumah, jadi yang perawatan jalan. Nah di rumah itu ada yang sakit, ada yang sembuh. Karena itu kalau kita lakukan swab, dia sembuh, maka kita pisahkan," ujarnya.

Koordinator Bidang Pencegahan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya, Febria Rachmanita mengatakan, tingkat kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya terus bertambah. Hal ini disebabkan karena hasil diagnosa bisa dilihat lebih cepat dengan adanya dukungan mobil lab PCR dari BIN dan BNPB.

“Kita bisa lihat dan kita bisa dapat data itu karena ada lab yang bisa cepat selesai. Pertama ada bantuan mobil PCR dari BIN, lalu dari BNPB. Kemudian, ada bantuan lagi alat dari BIN selengkap dengan real time PCR yang masa kerjanya mulai dari unboxing, ekstracting, kemudian masuk ke mesin PCR itu kurang lebih 7 jam 45 menit,” kata Feny sapaan lekatnya, Sabtu (06/06/2020).

Bahkan, Kepala Dinkes Surabaya ini memprediksi, tren kesembuhan pasien Covid-19 di Surabaya ke depan bakal terus bertambah. Tren kesembuhan pasien ini paling banyak berasal dari Hotel Asrama Haji Sukolilo, Surabaya. Hingga saat ini pihaknya menyatakan masih terus melakukan verifikasi data pasien tersebut.

Baca Juga  Ratusan Ribu TNI-Polri Siap Jaga Disiplin Masyarakat Jelang Penerapan New Normal

“Besok ada potensi sembuh sekitar 127 an. Karena ini masih verifikasi. Insya Allah tambah terus (pasien sembuh), paling banyak tingkat kesembuhannya di Asrama Haji,” paparnya.

Menurut dia, tingkat kesembuhan pasien yang dirawat di Hotel Asrama Haji begitu besar karena beberapa faktor. Salah satunya adanya fasilitas pendukung yang disiapkan pemkot untuk mendorong mereka agar imunitas tubuhnya tetap terjaga.

“Karena mungkin di sini (Asrama Haji) mereka gembira. Ada kegiatan senam, ada badminton, sepak bola, bulu tangkis serta taman bacaan. Dan permakanan vitamin susu juga kita berikan semuanya. Kalau kita melihat dari hasil, area penyembuhan banyak dari sini,” pungkasnya.

Tingkat kesembuhan pasien positif di Indonesia memang mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Berdasarkan data terbaru COVID-19 pada Minggu 7 Juni 2020 pukul 16.00, jumlah positif mencapai 31.186 orang, di rawat 18.837, sembuh 10.498 dan meninggal sebanyak 1.851 orang.

Sumur
https://infosurabaya.id/2020/06/07/t...i-di-surabaya/

Mantab..
Baguslah, memang harusnya begini kerja pemprov dalam prosesnya mencegah pasien baru agar tidak langsung masa kritis dalam perawatan.
Diubah oleh ikardus 07-06-2020 14:57
junior43
nona212
nomorelies
nomorelies dan 3 lainnya memberi reputasi
4
1.2K
14
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.