Mr. P Suamiku hanya 7 cm saat tegang

Aku Wahyu. Aku seorang ibu rumah tangga, usiaku 35 tahun. Aku sudah menikah dengan suamiku selama 9 tahun. Kami juga sudah dikaruniai seorang anak perempuan. Saat ini ia sudah kelas 1 SD.
Kali ini aku mau cerita pengalaman pertama kalinya aku melihat MR.P suamiku. Ya saat kami malam pertama setelah menikah.
Suamiku memiliki postur tubuh berisi, tinggi badannya 176 cm, berat badan 84 kg. Aku memang suka pria yang berbadan berisi. Bagiku cowok gemuk atau berisi itu memang enak buat dipeluk, nyaman, dan bisa jagain kita. Dan biasanya ramah serta suka bercanda atau humoris. Selama pacaran, kami memang berkomitmen untuk tidak melakukan hubungan seksual sebelum nikah. Dia juga seorang yang taat beragama, rajin sholat dan juga menjaga hubungan kami dengan baik. 
Aku juga begitu, aku tidak mau menodai diriku dengan hal duniawi, karena prinsipku, menjadi seorang istri yang baik, perlu persiapan sejak sebelum menikah.
Kami berpacaran selama 3 tahun. Kami kenal saat kami mengikuti acara pengajian bersama di salah satu desa di kabupaten dekat kota Atlas.
Ia saat itu menjadi panitia, dan aku hanya peserta. Dia mendata namaku, dan nomor hp. lalu berkenalan, kemudian mulai lah menjadi dekat dan akhirnya menikah.
Sekali lagi, kami tidak pernah melakukan hubungan seksual, dan kami juga tidak saling menunjukkan alat kelamin.
Tibalah saat malam pertama, sambil malu malu kami membuka baju. Ia buka bajuku, dan ia juga membuka baju dan celananya. 
lalu kami tidur bersama sebagai suami istri, jujur aku merasakan kenikmatan. Aku paling suka dengan jilatan suamiku, yang mau menjilat bagian bagian vital tubuhku.  Kecupan manja, dan pelukan hangat. Saat dimasukkan alatnya, rasanya sakit, tapi enak. ya itulah rasanya.
Tetapi setelah 3 bulan menikah, aku bertemu dengan teman teman arisan. Disana ibu ibu ngomongin ukuran penis. Aku hanya diam, mereka bilang ada yang suaminya ukuran penisnya hampir 20 cm, ada yang 11 cm, ada yang tebal hitam. 
dan bahkan ada yang sebesar anak kucing.
Gara gara itu aku kepikiran, "punya suamiku berapa cm ya?"
malamnya, aku bilang sama suamiku.
"mas, punya mas berapa cm sih mas? tadi di arisan pada ngomongin ukuran begitu."
Suamiku menjawab,"ih gak sopan lho di arisan kok ngomong gitu. Salah gaul kamu".
"enggak mas, kan cuman bercanda, biasa lah bu Iin kan suka gitu. kayak gak tau aja kamu", jawabku.
"kamu penasaran, ya udah ukur aja sendiri."
lalu kuambil penggaris di meja kamar, kami berdua di kamar.
lalu ku ukur saja punya suamiku. 
eh ternyata... 7 CM. itu setelah tegang.
pas tidak tegang, 2 cm. 

"Mas, 7 cm.. hahahaha", ujarku sambil ketawa.
Eh dia malah menggodaku,"gimana, kecil ya? kecil kecil bisa bikin enak kamu..."
sambil menggelitikku.
Lalu ia mulai menciumiku dan melakukan hal hal menyenangkan layaknya suami istri. 
Semenjak itu aku sudah tidak permasalahkan ukuran dan besarnya penis suamiku. 
AKu mencintainya apa adanya, aku puas dengan apa yang dia lakukan kepadaku. Aku suka dengan setiap sentuhan dan kenikmatan tidur bersamanya. Aku bersyukur dengan suami yang bertanggung jawab dan memberikan nafkah lahir batin bagiku.

yang jadi masalah sekarang, temen temen arisan aku nih, setelah bertahun tahun berlalu, kemarin mereka ngomongin hal itu lagi.

Jujur aku jadi kepikiran, dan juga penasaran, menurut kalian...

"Apa bedanya Mr P besar dan kecil waktu melakukan hubungan suami istri?"
"Apakah kalian puas juga bila suami kalian seperti suamiku yang berukuran tidak besar mr P nya? Haruskah aku berzinah supaya aku tau rasanya berhubungan badan dengan pria ber MrP besar panjang?

tolong jawab ya.
aku gundah, dan kepikiran terus.

terimakasih. 
Wahyu. Kota Atlas.