Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yud1kaAvatar border
TS
yud1ka
Teknik Cekikan Chauvin yang Membuat George Floyd Meninggal Menyalahi Aturan?


George Floyd meninggal di tangan polisi Amerika Serikat karena lehernya dicekik dengan lutut, mendapat sorotan internasional. Termasuk seorang pelatih teknik beladiri dari kepolisian Amerika Serikat, Maria Haberfeld.

Sedikit informasi bagi yang belum tahu, George Floyd merupakan seorang pria kulit hitam berusia 46 tahun yang tewas usai lehernya dicekik dengan lutut oleh seorang polisi yang diketahui bernama Derek Chauvin. Leher adalah titik terlemah manusia yang memang bisa berujung kematian.

Peristiwa tragis ini berawal saat George Floyd mulanya ditangkap pada Senin (25/5) oleh polisi kota Minneapolis, Amerika Serikat. Floyd ditangkap karena diduga melakukan transaksi belanja di sebuah toko dengan memakai uang palsu senilai 20 US dollar.

Floyd sebetulnya sudah dalam keadaan tangan diborgol saat polisi melakukan hal tersebut. 8 Menit 46 detik, total waktu yang dilakukan Derek Chauvin untuk menindih leher George Floyd dengan lututnya. Bahkan sebenarnya, dalam hitungan empat menit saja sudah cukup untuk membuat seorang tewas dengan cara 'cekikan' seperti itu.

Kenapa serangan kepada George Floyd bisa dianggap sebagai cekikan ? Karena efeknya dapat membuat orang yang tercekik baik oleh tangan maupun kaki dapat menyebabkan kesulitan bernafas, hingga memberikan tekanan dan melumpuhkan leher. Seperti yang sering kita lihat di ajang MMA.

Kejadian yang menimpa George Floyd ini terekam dalam video, yang kemudian menjadi viral. Dalam video yang beredar luas itu menunjukkan Chauvin tidak mengangkat lututnya bahkan setelah Floyd kehilangan kesadaran. Chauvin juga tetap menekan lututnya selama satu menit setelah paramedis tiba di tempat kejadian.

Walaupun polisi tersebut sudah dipecat, namun gelombang protes muncul di sejumlah wilayah di Amerika Serikat dan memicu aksi demonstrasi besar-besaran kepada pihak kepolisian.

Insiden ini seharusnya tidak perlu terjadi jika saja Chauvin tidak berlebih-lebihan dan melampaui batas saat mengamankan Floyd. Dalam artian ialah menjalankan perannya berdasarkan aturan atau standar operational prosedur (SPO) terkait tata cara penangkapan tersangka dengan akal sehat, baik dan benar.

Maria Haberfeld, seorang mantan Sersan Pasukan Pertahanan Israel yang bertahun-tahun melatih teknik beladiri di kepolisian Amerika Serikat menjelaskan bahwa yang dilakukan polisi pembunuh Floyd, Derek Chauvin adalah penyalahan fatal, baik secara prosedur ataupun teknik. Haberfeld, menyatakan tak pernah melihat teknik pengekangan leher seperti yang dialami Floyd.

Prosedur yang dilakukan Chauvin tidak tertera dalam buku paduan mengamankan terduga tersangka. Dan buntutnya, lutut Chauvin yang mencekik leher Floyd itu dapat dipahami sebagai tindakan diluar prosedur, tindakan yang berlebihan, tindakan yang tidak patut. Jadi, wajar jika isu lain bermunculan. Yang paling santer muncul ke permukaan ialah rasisme.

"Dari yang saya lihat dalam video yang beredar. Chauhin mencekik leher Floyd dengan lututnya. Sejauh yang saya tahu, itu bukan teknik pelatihan yang sah pada 2020 ini," katanya kepada Buzzfeed News.

Merujuk panduan Kepolisian Minneapolis (MPD), pengekangan leher secara sadar, harus digunakan pada orang yang secara aktif memberontak. Sementara, pengekangan leher secara tidak sadar, dilakukan pada tersangka yang menunjukkan serangan aktif, resistensi aktif, atau tujuan untuk menyelamatkan diri.

Kebijakan tersebut menyatakan bahwa pengekangan leher tidak boleh diterapkan terhadap subjek yang menolak secara pasif. Dalam kasus Floyd, ia tampaknya sudah diborgol dan tidak dianggap melakukan perlawanan atau ancaman. Ia juga diketahui tidak bersenjata.

Haberfeld menambahkan, insiden seperti Floyd ini memaparkan perlunya prosedur standar kepolisian berdasarkan penelitian ilmiah dan praktik terbaik.

"Kita melihat terlalu banyak insiden ini yang seharusnya tidak terjadi karena ada orang yang salah dalam profesi ini dan profesi ini tidak dapat membayarnya. Ini masalah hidup dan mati," tegasnya.

Sumber: BuzzFeed News
sayaitusiapa
raptordeltadunn
nona212
nona212 dan 7 lainnya memberi reputasi
8
2.3K
33
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671.1KThread41KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.