sailsa69Avatar border
TS
sailsa69
ISIS Menyerang Pancasila, Menyerang Islam


Mapolsek Daha Selatan, Kalimantan Selatan diserang pada hari Senin 1 Juni 2020. 1 Juni adalah Peringatan Hari Lahirnya Pancasila.

Pelaku dengan sengaja memilih hari dan tanggal itu. Tujuannya jelas: mengirim pesan teror pada Pancasila, pada bangsa Indonesia.

Bagi kelompok teroris Pancasila disebut sebagai 'thaghut' alias berhala yang harus dihancurkan. Bagi mereka Pancasila adalah 'sistem kafir' (nidzamul kufr) kalau meminjam istilah Hizbut Tabrir kelompok radikalisme politik.

Pelaku juga membawa bendera ISIS, bendera berwarna hitam dengan tulisan kalimat tauhid: Laa Ilaaha Illallaah Muhammad Rasulullah dengan bentuk jenis huruf (font) kufi kuno.

Tapi jangan terkecoh dengan menyebut bendera mereka sebagai "Bendera Tauhid" atau "Bendera Rasulullah" seperti halnya Bendera Hizbut Tahrir yang berwarna hitam dan putih dengan tulisan yang sama tapi beda jenis hurufnya.

Kalau Bendera ISIS memakai jenis huruf kufi kuno maka Bendera Hizbut Tahrir memakai jenis huruf tsulutsi.

Kelompok-kelompok ingin memang dengan sengaja membajak kalimat tauhid demi kepentingan politik dan tindakan teror mereka.

(silakan baca tulisan saya: Sejarah Pembajakan Kalimat Tauhid Sebagai Bendera Politik dan Bendera Kelompok Teroris: Dari Ikhwan Wahabi, Al-Qaidah, Taliban, Hizbut Tahrir Sampai ISIS)

Mungkin ada yang bertanya: mengapa pelaku membawa bendera ISIS? Memang inilah yang membedakan antara teroris dan penyerang gelap. Kalau penyerang gelap tidak akan membawa identitas, karena tujuannya kejahatan murni. Namun berbeda dari teroris yang tindakan mereka punya tujuan politik dan aksi teror itu sebagai pesan itu sendiri.

Makanya mereka sangat lihai memanfaatkan momen, simbol dan media. Kalau penyerang gelap berusaha keras menyembunyikan aksi dan identitas mereka dari dunia. Kalau teroris sebaliknya, dunia harus tahu aksi mereka, lengkap dengan identitas dan simbolnya.

Teroris-teroris yang melakukan bom bunuh diri merekam pengakuan mereka sebelum aksi, lengkap dengan memamerkan identitas kelompoknya. Sasaran yang dipilih sesuai dengan simbol-simbol yang dianggap jadi target mereka. Karena mereka memusuhi dunia Barat maka menyasar tempat-tempat yang jadi simbol Barat, seperti tempat bisnis dan politiknya.

Demikian pula teroris menyerang kantor polisi dan memilih momen Hari Lahirnya Pancasila yang menjadi simbol penyerangan mereka terhadap NKRI.

Media juga dimanfaatkan oleh teroris. Bahkan mereka sengaja memancing agar diliput media. Tujuannya: memperluas efek teror. "Viralisasi" efek teror.

Tapi sebenarnya dengan menyerang Pancasila, teroris itu telah menyerang Islam. Pertama, simbol-simbol yang mereka pakai justeru memperburuk citra Islam, karenanya mereka ikut memperburuk Islam.

Kedua Pancasila sudah menjadi ijma' (konsensus) dan mitsaq (perjanjian tertulis) bangsa yang diterima oleh tokoh-tokoh dan ormas-ormas Islam sejak awal NKRI ini berdiri, menyerang kesepakatan ini dan berkhianat sama saja dengan melawan ajaran Islam itu sendiri.

Walhasil, ISIS menyerang Pancasila, juga menyerang Islam.

Mohamad Guntur Romli

#ISIS #Terorisme #Pancasila

SUMBER
Diubah oleh sailsa69 04-06-2020 18:31
apollion
agh05t
nona212
nona212 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.8K
53
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.