Pada Era Sengoku di Jepang, terdapat 3 Shogun luar biasa yang paling terkenal yaitu: Oda Nobunaga, Toyotomi Hideyoshi, dan Tokugawa Ieyasu.
Tapi, ketiga Shogun yang saling bergantian itu memiliki motto dan pandangan yang berbeda tentang kehidupan.
Oda Nobunaga, terkenal dengan pemimpin yang berkharisma, kejam, bengis dan tegas. Toyotomi Hideyoshi adalah sosok pemimpin yang penuh perhitungan, cerdik dan berani. Sementara Tokugawa Ieyasu merupakan sosok pemimpin yang penyabar dan lemah lembut.
Seorang sastrawan jepang mengibaratkan perbedaan sifat mereka ketika dihadapkan dengan seekor burung yang tidak ingin berkicau. Jika mereka ditanya: "Bagaima jika seekor burung tidak ingin berkicau?"
- Oda Nobunaga akan menjawab : "Bunuh saja!"
- Toyotomi Hideyoshi akan menjawab : "Buat burung itu ingin berkicau!"
- Sementara Tokugawa Ieyasu akan menjawab : "Tunggulah sampai dia ingin berkicau!"

Oda Nobunaga dan Tokugawa Ieyasu merupakan keturunan bangsawan yang memang pantas menyandang gelar Shogun, namun berbeda dengan Toyotomi yang merupakan abdi dari Nobunaga, dia merupakan anak seorang samurai rendahan, namun karena kegigihannya, dia berhasil menjadi penerus tuannya.
Dengan kegigihannya itulah sampai saat ini, orang Jepang selalu memegang motto dari Toyotomi, karena kesuksesan itu bisa diraih oleh siapapun, tidak peduli kamu raja atau pengemis, karena agar burung bisa berkicau, kita harus bisa membuatnya berkicau, kalau dibunuh, burung itu tidak akan bisa berkicau, kalau harus di tunggu, maka bisa saja kita menghabiskan waktu seumur hidup.

So, belajarlah dari sejarah, ilmunya tidak akan pernah pudar, okee !! Tengkyu..

Sumber: Novel Taiko (Toyotomi Hideyoshi)