MEDAN- Empat orang anggota komplotan pelaku pencurian sepeda motor (curanmor) diringkus petugas.

Mereka terlibat dalam sejumlah aksi pencurian sepeda motor di sejumlah lokasi.

Sepeda motor anggota Sat Brimob Polda Sumut, Briptu Aldyan Telembanua ikut digasak kawanan curanmor ini.

Para pelaku berhasil ditangkap setelah personel kepolisian melakukan penelusuran dan penyelidikan.

Adapun keempat pelaku tersebut masing-masing yakni M Teguh Pebrianto (26) yang berperan sebagai joki sekaligus pemetik, Aris Munandar (25) yang berperan sebagai pemetik.

Kemudian Andre Setiawan (25) berperan sebagai joki, serta Nurul Ihsan (19) yang berperan sebagai penadah.

Tidak hanya berhasil mengamankan satu komplotan pencurian ini, petugas juga mengamankan sejumlah barang bukti, antara lain handphone, kunci T.

Alat hisap sabu (bong), paket narkotika jenis sabu hingga beberapa unit sepeda motor.

Komandan Satuan (Dansat) Brimob Polda Sumut Kombes Pol Abu Bakar Tertusi melalui Lakhar Kasi Intel Kompol Heriyono mengatakan, penangkapan ini berawal saat pihaknya mendapatkan informasi jika pelaku pencurian sepeda motor Briptu Aldyan yang merupakan Bamin Subbagrenmin Sat Brimob Polda Sumut adalah tersangka Teguh.

"Setelah mengetahui lokasi keberadaan Teguh, pelaku pun langsung diamankan dari rumahnya di Pondok Mencirim, Kutalimbaru, pada Jumat (29/5/2020) pukul 06.00 WIB WIB," ujarnya, Sabtu (30/5/2020).

Lanjut Heriyono, saat dilakukan interogasi diperoleh keterangan bahwa pelaku mengakui perbuatannya bersama dengan pelaku bernama Aris.

Dari keterangan ini, sambung Heriyono, pihaknya langsung bergerak ke rumah Aris lalu meringkusnya bersama pelaku lainnya bernama Andre.

"Atas keterangan Teguh, Andre juga merupakan temannya dalam melakukan tindak pidana pencurian sepeda motor lainnya. penangkapan ini, kemudian kembali dilakukan pengembangan," ungkapnya.

Heriyono merincikan bahwa pihaknya setelah melakukan pengembangan berhasil mengamankan tersangka bernama Ihsan yang berperan sebagai penadah.

"Saat diinterogasi, Ishan mengaku bahwa sepeda motor milik Briptu Aldyan sudah dijualnya kepada seseorang berinisial R. Saat ini terhadap pembeli sepeda motor tersebut masih dilakukan pencarian. Dan Keempat diamankan dari lokasi terpisah di kediaman masing-masing," sebutnya.

Dari hasil pemeriksaan awal yang dilakukan petugas, pelaku mengakui bahwa komplotan ini telah 11 kali melakukan aksi pencurian sepeda motor.

Teguh sendiri mengaku sebanyak 2 kali dilakukannya bersama Andre dan 9 kali bersama Aris.

Adapun sejumlah titik lokasi aksi para pelaku yakni, di Indomaret dan Alfamidi Jalan Jamin Ginting sekitar bulan April tahun 2020 berupa sepeda motor Honda Beat 2019 yang masing-masing dijual kepada Ihsan sebesar Rp3,8 juta.

Selanjutnya di Alfamidi Jalan Setia Budi sekitar bulan April tahun 2020, berupa Honda Beat 2016 yang dijual kepada Ihsan sebesar Rp3 juta.

Lalu di pinggir Jalan Setia Budi dekat toko baju mereka mencuri sepeda motor Honda Beat 2017-2018 yang juga dijual kepada Ihsan sebesar Rp3,5 juta.

Kemudian di toko ikan Simpang Lampu Merah Jalan Pasar 8 sekitar bulan Mei tahun 2020 berupa Honda Vario yang dijual kepada Ihsan sebesar Rp4 juta.

Selanjutnya, di dekat papan bunga Jalan Setia Budi berupa Honda Beat Digital yang dijual kepada Ihsan sebesar Rp3,5 juta.

Di dekat tukang ikan Jalan Setia Budi berupa Honda Scoopy 2014 di jual kepada Ihsan sebesar Rp 2,4 juta.

Di Jalan Titi Bobrok Alfamidi berupa Honda Beat Digital yang di jual kepada Ihsan sebesar Rp 3,8 juta.

Berikutnya, di pajak Setia Budi dekat toko jam berupa Honda Beat yang dijual kepada Ihsan sebesar Rp 3 juta.

Lalu, di Alfamidi Jalan Setia Budi depan galon pada bulan Mei tahun 2020 di curi sepeda motor Honda Vario 2018 milik Briptu Aldyan Telaumbanua yang di jual kepada Ihsan sebesar Rp 4 juta.

Terakhir di Indomaret Gaperta pada bulan Mei tahun 2020 dicuri sepeda motor Honda Beat Digital yang dijual kepada Ihsan sebesar Rp3,7 juta.

Lanjut Heriyono dari keterangan para pelaku diketahui bahwa sebelum beraksi mereka terlebih dahulu diberikan uang jalan oleh Ihsan sebesar Rp300 ribu.

"Sebelum aksi, Ihsan memberikan uang dan kendaraan sepeda motor oleh R. Saat ini keempatnya sudah diserahkan ke Polrestabes Medan untuk dilakukan proses lanjut," pungkasnya.

https://medan.tribunnews.com/2020/05...saran?page=all
------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Ok.gaes, berikut citizen reports gotham city dari berbagai media sosial, mulai hari lebaran hingga saat ini (3 Juni 2020)

1. H+1 s/d H+2 Lebaran, rombongan bocah2 umur 7 tahunan berpeci dan berkerudung dari kampung Badur dan kampung Aur, rajin bersilaturahmi ke kampung2 orang lain, sering mondar mandir, sambil menghisap rokok filter ngitung2 angpaw lebaran (terbagi dua rombongan, rombongan peci dan rombongan krudung)

2. Sering terdengar jeritan salam bocah2 kampung badur dan aur dan ditimpali suara pemilik rumah jawab 'GA DAK!'

3. Santri2 kampung badur dan aur dari pesantren Al kuntuliyah dan Al pepekliyah rajin patroli ke kampung2 warga 24 jam untuk mantau rumah chinese/kejawen mana yang ditinggal mudik

4. marbot2 dan imam2 majelis al muntahib kali deli rajin mengingatkan untuk bayar zakat ke mereka, kalau ga bayar melalui perantaraan mereka, maka ente bukan muslim, bukan pribumi, bukan laki2 sejati, tapi kaum BBK (Banci Bencong Kejawen)

5. Palak parkir oleh geng hafiz dan arif harahap dari kampung badur dan aur menggila di daerah belakang perisai plaza dekat rel kereta api pemuda dan sekitarnya, sementara saudara2 dan bapak2 mereka malak parkir di jalan multatuli, jalan juanda, jalan wajir, jalan palangkaraya

6. Geng alex dan jek dari pesantren tepi rel kereta api jalan mahakam dan jalan pantai burung, rajin malak sekitar jalan pemuda, jalan katamso,jalan rel kereta api, jalan pandu

7. geng petak jenggotan kampung aur, badur, sei mati juga ramai disekitar jalan bogor, jalan bandung, jalan merbabu, hingga pusat pasar

8. Remaja masjid jalan tembaga tepi rel kereta api bersama geng romadhoni malak parkir depan KFC dan BCA asia megamas

9. Bocah2 petak dan pengamen petak malak paksa di lampu merah perempatan gatsu, perempatan aceh hardware juanda, putaran balik gatsu, putaran balik monginsidi, putaran balik dimanapun p3p3k anj1ng petak ngeden

9. Semua aktivitas2 diatas dibarengin dengan rutinitas kencingin pintu besi jalan belakang ruko warga, pintu ruko chinese sampai berkarat, dinding rumah warga, meludah kanan kiri depan atas bawah, dan semuanya tidak memakai masker

Demikian lah reportase Pola Hidup Binatang Khas Petak yang didukung oleh aparatur mukapetak sipil dan non sipil

Hasil prestasi gugus petak covid19 hingga kini :

1. Angka positif covid 19 melonjak tajam

https://www.jurnalasia.com/medan/upd...rang-di-sumut/

2. Kali deli di medan maimun sebagai pusat preman, narkoba, perek,mujahidin anti kejawen, rosul parkir, imam jambret semakin bersinar, mengingat kali deli terutama kampung badur dan aur sudah tersohor melebihi kali jodo di pulau jawa, 20 kali lebih besar, 20 kali lebih biadab dan jauh lebih tua dari umur kali jodo dan umur kita2 semua, legenda 11 turunan (11 kali masa keluar dari lobang mamak petak hingga lobang kubur, lae)

3. Sama halnya dengan sekarang dimana nama ketua ormas preman jadi nama jalan, nama donator tempat ibadah, zaman dulu juga sama, dimana nama jenderal peternak ormas preman dijadikan pahlawan dan nama jalan nasional/nama tugu

10-30 tahun mendatang, nama jenderal2 petak sumut yang kita tahu baiknya sekarang, juga akan masuk jadi nama pahlawan di buku pahlawan dan nama2 jalan protokol di masa depan, masa2 dimana kita2 semua mungkin sudah tiada/sudah pikun/sudah naik kursi roda

Dan anak cucu cicit kitak akan menyanyikan lagu hymne menghormati serta mengenang para 'pahlawan' petak tanpa sadar siapa sebenarnya yang mereka hormati

Kalau ada petak membual ke ada atau anda baca tulisan mengenai tokoh petak, anak petani jadi jenderal/pahlawan/tokoh pemuda/tokoh agama/tokoh pantad, maka tanggapi saja dengan N-A-L-A-R (sesuatu yang jarang dimiliki gen taktak)

Dalam Nama Tuhan dan Negara, Matilah Kau Petach