Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berencana mengawinkan investasi Jepang dan China dalam proyek Kereta Cepat Bandung-Surabaya. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga mengatakan bahwa kerja sama tersebut bisa terealisasi lantaran sudah terjadi di beberapa negara, salah satunya Filipina.

"Di beberapa negara itu terjadi Jepang kerja sama dengan China untuk bikin keretanya, misalnya di Filipina," ucapnya via teleconference, Selasa (2/6).

Filipina memang memutuskan untuk menciptakan keseimbangan antara investasi China dan Jepang dalam proyek MindaRail, kereta api terpanjang di negara tersebut. Proyek di jalur utara atau Northrail diberikan kepada Jepang.


Sementara jalur Southrail diberikan untuk China.  Persis seperti yang akan dilakukan Filipina, rencananya rel Kereta Cepat Bandung-Surabaya akan dibangun via jalur selatan.


Proyek akan mengutamakan jalur selatan agar lebih menguntungkan secara investasi. "Ini yang sedang kami hitung-hitung, bagaimana supaya efisien. Supaya efisien jalurnya gemuk juga. Ya kan bisa nyambung tuh Jakarta-Bandung, Bandung- Surabaya kami carilah yang gemuk-gemuk supaya bisa ngangkut (banyak penumpang) sekalian," terangnya.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memastikan dalam jangka panjang, jalur kereta cepat Jakarta-Bandung akan diteruskan sampai Surabaya lewat jalur selatan.

Budi mengatakan nantinya penyambungan itu bakal mengakomodasi kebutuhan transportasi penduduk di Jawa bagian selatan seperti Garut, Tasikmalaya, Purwokerto, Yogyakarta, hingga Solo.

"Kalau proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini sukses, maka sesuai rencana awal akan bisa berlanjut sampai Surabaya melalui jalur selatan Pulau Jawa," katanya saat meninjau kemajuan pembangunan proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung di Rancaekek, Jawa Barat, Minggu (23/2) dikutip dari Antara
[url]https://www.cnnindonesia.com/ekonomi/20200602140211-92-508999/pemerintah-akan-libatkan-china-jepang-di-proyek-kereta-cepat [/url]

dilibatkan gan