Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

jaka.sembvngAvatar border
TS
jaka.sembvng
Dhimas Anugrah: Gereja Wajib Ambil Peran Melawan Ketidakadilan Sosial
Dhimas Anugrah: Gereja Wajib Ambil Peran Melawan Ketidakadilan Sosial

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Politik merupakan ikhtiar atau seni meraih dan mengelola kekuasaan demi kesejahteraan rakyat. Hal itu dikatakan pemerhati sosial-politik Dhimas Anugrah dalam forum diskusi daring Ngobrol Perkara Iman (NGOPI) bertajuk "Orang Kristen Melek Politik" pada hari Senin (25/5/2020) lalu.

Dalam diskusi yang diinisiasi Brownteeth Productions itu, Dhimas mengingatkan agar umat Kristen tidak abai terhadap kewajiban politiknya sebagai warga negara.

Ia juga mengapresiasi inisiatif penyelenggara, sebab pendidikan politik merupakan salah satu jenis edukasi yang dibutuhkan warga gereja. Sehingga bisa lebih memahami tanggung-jawabnya sebagai warga negara.

"Tema ini bagus karena gereja dan umat Kristen tidak bisa lepas dan tidak boleh abai terhadap politik. Tapi ini tidak berarti gereja boleh terlibat langsung dalam politik praktis. Melainkan untuk memberi pengertian akan tanggungjawab warga gereja terhadap negara, juga menanamkan nilai-nilai kekristenan yang harus ada dalam diri orang-orang Kristen yang terlibat dalam dunia politik," ujarnya, Rabu (27/5/2020).

Umat Kristiani, lanjutnya, diharapkan bisa berfungsi dengan baik sebagai kontrol masyarakat terhadap para pemangku kekuasaan, demi kesejahteraan rakyat.

Terkait banyaknya warga gereja yang apatis terhadap politik, pemerhati sosial-politik itu mengaku dapat memahami hal tersebut. Sebab, masyarakat hidup pada hari-hari di mana Indonesia tak jarang dilanda krisis moral di ranah publik.

Sehingga mempercakapkan relasi spiritualitas Kristiani dengan politik tampaknya terkesan sekadar wacana kosong.

Korupsi merebak di berbagai bidang kehidupan negara dari pusat hingga ke daerah, dan masih banyaknya orang yang hidup dalam kemiskinan mengakibatkan munculnya beragam sikap warga gereja terhadap politik, antara lain warga gereja menjadi apolitis atau tidak peduli dengan hal yang berbau poltik.

Kemudian warga melihat politik sekadar perebut kekuasaan semata. Walau demikian, tetap ada warga gereja yang melihat politik sebagai alat Tuhan untuk melayani seluruh masyarakat, tanpa pandang suku, agama, dan ras.

Pria pengagum Gus Dur itu mengatakan, politik pada dirinya sendiri tidak jahat, walau stigma di masyarakat justru sebaliknya.

"Jika kembali kepada hakikat politik sebagai ikhtiar atau seni meraih dan mengelola kekuasaan demi kesejahteraan rakyat, maka seharusnya politik justru merupakan hal yang baik karena menjadi wadah bagi para politisi untuk berjuang menyejahterakan masyarakat," tutur Dhimas.

Namun, Dhimas tak menyangkal karena perilaku menyimpang oknum politisi tertentu yang terlibat dalam politik, maka citra politik menjadi buruk. Untuk itu gereja perlu sadar bahwa politik adalah ladang pelayanan yang terabaikan. Sehingga gereja wajib membina dan memperlengkapi warganya yang memiliki karunia berkarya di bidang politik untuk melayani masyarakat banyak.

Di saat yang sama Dhimas mengatakan, gereja wajib terpisah dari negara atau politik praktis. Namun sebagai garam dan terang, gereja wajib hadir sebagai suara kenabian bagi negara atau para politisi. Keberadaan gereja di tengah suatu bangsa memiliki tanggung-jawab menyuarakan kebenaran dan melawan ketidakadilan sosial.

"Gereja tidak boleh diam dalam situasi sosial yang timpang. Di dalam konteks melawan ketidakadilan sosial inilah gereja perlu mengambil peran. Gereja juga perlu peka terhadap isu-isu dalam masyarakat, dan tidak menjadi kelompok umat beragama yang eksklusif atau hidup dalam dunianya sendiri," ujar pemerhati yang mengambil studi tentang Religion and Public Life di Oxford, Inggris itu.

Pegiat Brownteeth Ronny Tan mengatakan, dalam acara NGOPI sendiri berfokus pada perkara iman yang dihadapi umat Kristiani, termasuk menyikapi bidang politik dalam perspektif iman Kristiani. 

Tujuan diskusi daring NGOPI bertajuk "Orang Kristen Melek Politik" sendiri, menurut Ronny, didasarkan pada kegelisahan bahwa masih banyak orang Kristen alergi terlibat dalam politik dengan berbagai penilaian negatif tentang politik. 
"Banyak yang menganggap politik itu kotor, maka orang Kristen jangan berpolitik. Untuk itu topik ini diangkat," ujar Ronny

Brownteeth sendiri berdiri pada tahun 2019 lalu dan giat acara NGOPI dimulai dengan diskusi daring regular sejak Maret 2020.(*)

sumber: https://www.timesindonesia.co.id/rea...kadilan-sosial

nah gitu dong, jalankan sila ke 5. jangan cuma ngomel di dumay

emoticon-Traveller
scorpiolama
nomorelies
nomorelies dan scorpiolama memberi reputasi
2
1.1K
20
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.3KThread41.9KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.