Dulu pernah ada judul film :
Cinta Dalam Sepotong Roti besutan sutradara Garin Nugroho yang menyabet Piala Citra di tahun 1991.



Cinta datang dari mata lalu turun ke hati.
Cinta datang dari perut lalu naik ke hati.

Sah-sah saja!



Lalu, Asmara model apa yang muncul dan terus berbunga di antara Bakso dan Es Podeng?

Ahai, yuk dikepoin, jalinan Asmara Membara dari Ki Jagat Alit yang tidak pernah padam karena dua hal tersebut!





Hmmm, Bakso dan Asmara kunanti di Pujasera Blok S Jakarta Selatan, surganya makan kaki lima. Siapa tahu?

1. Bakso Pak Kumis Nan Legend

Tempat legenda, di mana tidak jarang sepasang hati yang dipertemukan oleh cinta, menghangatkan asmaranya di tempat makan sederhana kaki lima di samping lapangan bola Surya, di bilangan Blok S Jakarta Selatan ini.

Yap, Bakso Kumis Lapangan Blok S yang melegenda dari tahun 1970 sampai sekarang. Dari jualan dorong sepanjang jalan Prapanca sampai akhirnya mempunyai tenda di tahun 1987 di Blok S ini. Tepatnya di Jl. Birah III No. 4 Kebayoran Baru digawangi H.M Zein yang kemudian dilanjutkan anak turunnya 2003 Idham Kholid.



Jualan bakso unik karena tidak memakai bihun atau mie kuning sebagai pelengkapanya. Bakso polos kosongan sebesar bola tenis menjadi ciri khasnya.

Dulu, ada tiga jenis bakso yang dijual yaitu Bakso Urat, Bakso Daging dan Bakso Telur. Namun, semenjak H.M Zein tiada, selanjut hanya sisa 2 jenis saja yang dijual. Bakso Urat dan Bakso Daging.

Aku, baru tahu sekarang, ternyata bakso legen ini satu porsi sebanyak 3 buah bakso.

Dari pertama aku beli harga Rp. 5000 per baksonya karena ukurannya yang besar. Aku kalo beli paling banyak 2 buah saja. Itu pun sudah nikmat poll. Satu Bakso Urat dan satunya Bakso Daging, pas!

Rasa, penyajian selalu konsisten tidak berubah, hanya harga yang terus menyesuaikan hingga sekarang Rp.30.000 seporsi atau Rp.10.000 per baksonya.



Di bakso Kumis, penikmat bebas meracik bumbu baksonya sendiri. Seperti garam, daun seledri, bawang goreng, saus, kecap, sambal hijau dan juga aneka isinya.

Setelah diracik, baru pelayan akan menambahkan bakso empuk, lezat yang diinginkan, kemudian disiram kuah bakso yang aromanya menggoda terbang melayang. Membuat tidak sabar untuk segera duduk dan menyantapnya.



Tidak perlu garpu, cukup dengan sendok khusus yang agak bengkok untuk.membelahnya. Tekstur bakso yang lembut, aroma kuah dan gigitan pertama nan nikmat. Membuat tidak berhenti sampai suapan terakhir.



Sesama penikmat bakso bertemu di sana. Menambah daftar pasangan asmara cinta yang telah melegenda.

2. Es Podeng Mia Nan Eksotik

Memang sedikit aneh, bila warung tenda kaki lima yang telah disulap menjadi tempat bersih nan indah sebagai Pujasera tempat kuliner terkenal di Jakarta Selatan yang terdapat lebih dari 40 lapak dengan makanan yang berbeda.



Namun, karena asmara muncul dari makanan yang sama, jika ke sana pasti yang disasar adalah Bakso Kumis dan Es Podeng Mia nan eksotik.

Jika berkunjung di siang atau sore hari, Es Podeng inilah yang menjadi makanan penutupnya.

Dalam gersang udara Jakarta
Deru mesin dan angin yang malas berhembus
Setelah hangat yang menyungkup dada
Hati akan menjadi rileks dan nyesss
Ketika tatap mata dan ukiran senyum berhias
Kemudian menikmati secangkir eksotika Es Podeng nan melegenda.
Kekasih dalam binar mata bahagia.
Amboi, syahdunya

Es Podeng hasil kreasi warga Betawi yang terpikat oleh Es Krim yang dinikmati oleh para Kompeni Belanda.

Tidak kehabisan akal, tidak kehabisan krearifitas mengganti susu dengan santan kelapa, lalu terciptalah Es Podeng ini.



Es Podeng Mia yang berada tidak jauh dari Bakso Kumis Blok S, berisi sangat lengkap, es doger, agar-agar, alpukat, kacang, meses, roti tawar dan susu coklat diblenddengan takaran pas yang cocok sebagai makanan penutup, segar manis dan nyessss.


Soal harga, kamu hanya perlu merogoh kocek dulu hanya Rp 5000, kemudian Rp.7000 , nah sekarang hanya Rp.10.000
untuk satu porsi.