• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Pencabulan Terselubung yang Berlangsung 30 Tahun di Keuskupan Gereja (SANGAT BEJAT)

mr.odot105
TS
mr.odot105
Pencabulan Terselubung yang Berlangsung 30 Tahun di Keuskupan Gereja (SANGAT BEJAT)
Pencabulan Bejat Terbesar Sepanjang Sejarah Keuskupan di Boston


Halo semuanya, sudah hampir 1 tahun ane vakum dari dunia per-kaskus-an. Hasrat sebagai penulis pun kembali bangkit lagi untuk berbagi informasi dan cerita ke agan dan sista semuanya. Ga perlu lama-lama basa-basi,
let’s cekidottt


So, di utas kali ini ane mau membahas kasus tentang pencabulan terselubung oleh sebagian pastor dan pendeta di Boston. Bukan rahasia umum lagi bahwa baju yang dipakai seseorang bukan menjadi patokan dia baik atau buruk. Begitu juga kasus yang pernah diulas oleh surat kabar terkemuka, Boston Globe, ini merupakan salah satu kasus yang cukup mengejutkan banyak pihak terutama di kalangan gereja katolik itu sendiri.


Apa yang Sebenarnya Terjadi


Kasus ini merupakan kejahatan seksual yang dilakukan oleh sebagian kalangan atas gereja, seperti pastor, pendeta, dan juga melibatkan uskup, kardinal di kota Boston, Massachusetts. Kejahatan bejat ini sangat tertutup rapih dari ciuman media atau kalangan pemerintahan. Berdasarkan yang ane lihat dari film “Spotlight”, untuk mengendus atau mencari tahu permasalahan yang melibatkan kalangan gereja, apalagi pastor, pendeta dsb itu sangat sulit karena permasalahan dalam gereja sangatlah dijaga rahasianya dan tidak sembarang orang tahu mengenai masalah di dalamnya. Bisa diandaikan, gereja itu terlihat sangat suci dan tidak boleh sembarang orang menodai atau menjamah kesucian mereka, padahal sebagian dari kalangan mereka itu adalah orang jahat yang terbalut kesucian gereja, begitulah yang terjadi di Boston saat itu. Gereja sangat menjaga pamor dari kebusukan mereka hampir selama 30 tahun. Bukan waktu yang pendek untuk kejahatan seksual bagi ane tersendiri.


Quote:




Siapa Korbannya dan Kok Mereka Hanya Tutup Mulut Saja


Kejahatan seksual didominasi oleh anak kecil yang masih polos sebagai korbannya. Kasus ini juga korbannya adalah anak-anak yang sebagian besar berasal dari keluarga miskin yang butuh bantuan. Jadi mereka diasuh oleh pastor dan awalnya kelamin mereka dipegang, mungkin sebagian anak masih belum polos sehingga tidak menyadari hal itu, kemudian lama kelamaan mereka disuruh untuk melakukan semacam BL*WJOB. Sangat lah menjijikan dan mirisnya bocah yang masih panjang dan polos menjadi korbannya.

Quote:


Ada juga korbannya berasal dari keluarga tidak lengkap seperti hanya bersama ibunya dan jadi ibu mereka merupakan orang yang sering ke gereja sehingga pastor ini melecehkan sang anak dengan modus menjaga mereka dan berdoa di saat ingin tidur. Jadi si pastor tu dateng ke rumahnya yaa bukan tidurnya di gereja gan.

Korban dari kasus ini lebih dari 130 orang dan ini dihitung dari pertengahan 90-an. Bisa dibayangkan kasus ini sudah ada sejak akhir 60-an dan baru tercium sejak 1984 itu pun hanya kalangan gereja yang mengetahui hal ini. Korbannya adalah ya anak-anak sekolah polos, akibat dari kejahatan seksual ini banyak dari mereka merasa malu, tidak punya kebanggaan, dan parahnya mereka merasa sudah kehilangan harga dirinya sehingga merasa tidak layak untuk melanjutkan hidup.

Sebagian para korban melaporkan hal ini ke pihak berwenang dan salah satu pelaku, Pastor Geoghan, berhasil diciduk dan ia diadili oleh pengadilan setempat. Akhirnya, pihak gereja turun tangan dan mereka berhasil membuat para korban kembali diam karena tidak ingin permasalahan tersebut semakin terbongkar. Pamor mereka sangatlah ingin terjaga dan bukti yang sudah ada di pengadilan disimpan dengan “sealed secret document” sehingga hanya kalangan mereka yang bisa membacanya termasuk pengacara dari gereja tersebut.

Kapan Hal Ini Terjadi
Quote:


Menurut tim Spotlight dari Boston Globe, kasus ini dimulai dari tahun 1967, Pastor Geoghan mulai melakukan pelecehan terhadap beberapa anak lelaki dari beberapa keluarga di samping parokinya, St. Paul’s, Ingham. FYI, paroki itu bagian dalam gereja untuk berdoa dan beribadah. Salah satu korbannya, Anthony Muzzi Jr mengatakan bahwa pamannya memergoki Geoghan melecehkan sepupunya. Seketika pamannya menyuruh Geoghan untuk keluar dari rumahnya dan komplain tentang hal itu di Gereja St. Paul.

Si predator terus melanjutkan aksinya sesuai tugas yang diemban dari gereja. Tahun 1984, ia telah dikomplain oleh banyak pihak dari parokinya bahwa ia sudah melecehkan banyak anak laki. Geoghan ini juga sempet dirawat dan dirumahsakitkan karena ia sudah mencabuli 7 orang anak laki-laki sehingga ia dibebastugaskan dari Gereja St. Jamaica.

FYI, Pastor Geoghan ini salah satu dari banyak predator dari gereja yang tercium media karena korbannya sudah banyak dan mencabuli lebih dari 20 anak. Bisa bayangkan 1 pastor sudah dapet 5 bocah. Berdasarkan artikel yang ditulis Boston Globe, kasus ini melibatkan 249 pastor dengan korban di Boston berjumlah 1000 orang lebih yang berhasil selamat.

Pada tahun 1986, ia juga melakukan pencabulan terhadap bocah 12 tahun yang tinggal di Hyde Park bernama Patrick Sorley. Ia bercerita ia diajak beli es krim lalu, ia pulang ke rumahnya bersama Pastor Geoghan. Lalu ia memegang daerah kelamin si Patrick dan memasturbasikan kelamin Patrick. Patrick pun hanya bisa diam dan selanjutnya Geoghan pun melakukan masturbasi juga.

Kasus ini terus berlanjut sampai tahun 1998 ketika Geoghan pensiun dari lingkungan pastor.

Dimana Kejadian Ini Terjadi
Quote:


Sebagian besar kasus terjadi di Boston dan juga tempat Geoghan bekerja sebagai memimpin sebuah paroki. Kasus ini melibatkan keuskupan di daerah Boston. Menariknya sejak kasus ini diungkap oleh Boston Globe, banyak kasus hampir 50 kota di Amerika Serikat terungkap karena disebabkan banyaknya korban yang tidak berani untuk melaporkan di hadapan publik.

Mengejutkannya, salah pastor yang terdakwa atas kasus ini, Geoghan, melakukan kejahatan seksual ini tidak hanya di 1 kota, tetapi hampir di semua tempat ia bertugas.

Kota yang terungkap antara lain, Indianapolis, Albany, Cleveland, Manchester, dan masih banyak lagi. Pengungkapan kasus ini juga berhasil mengungkap kebusukan sebagian pastor di seluruh dunia.

Bagaimana Kasus Ini Terjadi dan Terungkap
Quote:


Kejahatan seksual yang bejat ini dilakukan berdasarkan tugas yang diberikan ke Pastor Geoghan oleh Kardinal Law. Saat kasus ini muncul, ia sudah dipindahtugaskan beberapa kali karena kelakuannya yang dikomplain banyak jemaah paroki. Apa yang ia lakukan tentunya sangatlah bejat. Modusnya yang dilakukan dengan memberikan konseling spiritual dan melakukan kebejatan di saat sedang memberikan konseling.

Parahnya yang menjadi korbannya adalah mereka yang berasal dari keluarga yang kurang mampu, membutuhkan, dan single parent. Dalam kurun waktu 1974-1980, ia mencabuli 7 orang anak di kamar anak tersebut, dan ia lakukan secara rutin sesuai jadwal konseling mereka. Modusnya pun sama, ia mengajak anak-anak tersebut dan menemani tidur. Ia melakukan aksinya dengan melakukan oral seks dan memegang kelamin anak-anak tersebut atau ia memaksa mereka memegang kelaminnya.

Ia sempat masuk ke pengadilan, namun pihak gereja menutup perkara tersebut dan ia kemudian dipindahtugaskan ke tempat lain dan berbuat hal yang sama dan siklus itu pun berlanjut. Banyak korban yang tidak berani menuntut atau tidak tahu harus lakukan apa setelah mereka mengalami hal tersebut.
Quote:


Pada tahun 2001, dimulailah investigasi yang dilakukan oleh tim Spotlight dari Boston Globe untuk mengungkap kejahatan seksual ini. Tim ini dipimpin oleh editor baru saat itu, Walter V. Robinson. Penyelidikan dimulai dengan mengumpulkan nama pastor yang bertugas di setiap paroki di Boston. Kemudian, mereka mewawancarai Roderick MacLeish, orang yang mewakili 100 korban kejahatan yang dilakukan Geoghan.
Quote:


Tim Spotlight ini berusaha keras agar pihak yang terlibat mau bicara, tetapi hanya 2-5 orang dari korban atau yang bersangkutan yang berbicara. Dari hasil wawancara tersebut, mereka mendapati bahwa ada masalah yang terjadi ketika beberapa pastor dipindahtugaskan atau dibebastugaskan. Mereka menemukan 90 pastor yang berketerangan dibebastugaskan. Mereka mendapatkan nama-nama pastor tersebut dan mereka mencari keberadaan pastor tersebut lewat keuskupan atau kardinal yang pernah mengawasi atau memberi tugas ke pastor-pastor yang bermasalah tersebut. Namun, tidak ada dari keuskupan yang memberi komentar atau keterangan mengenai kebejatan tersebut dan hanya beberapa pendeta yang ingin berbicara secara terang-terangan, ada juga pendeta yang langsung menutup telepon dan membanting pintu mereka ketika nama-nama pastor yang bermasalah itu ditanyakan.

Pengungkapan kasus ini dengan mencari keterangan dari gereja sangatlah sulit karena mereka tidak ingin tahu apa yang sudah terjadi dan pencarian informasi ini pun cukup alot. Tim Spotlight, yang berisi Matt Carrol, Sacha Pfeiffer, dan Michael Rezendes aka Mike terus mencari informasi dengan berbagai cara. Mulai dari mencari nama-nama pastor di perpustakaan publik, mereka juga mewancarai sebagian korban dan pastor yang terduga melakukan pencabulan di Boston.
Quote:


Dalam pencarian informasi ini, sebenarnya mereka sudah mengumpulkan banyak bukti terkait kebejatan di dalam banyak paroki oleh sebagian pastor, tetapi sang editor, Walter Robinson, tidak ingin mempublikasikan berita ini. Bukti yang tim Spotlight punya ternyata masih sebatas personalitas sebagian pastor bukan permasalahan gereja yang menutupi kasus bejat tersebut. Mereka pun mencari informasi lagi dari banyak pastor dan mereka bisa juga bertemu dengan komunitas yang berisikan para korban dari pelecehan pastor-pastor tersebut.

Semua korban yang diwawancarai sangat berharap kepada tim Spotlight untuk mengungkap kasus ini karena mereka sudah hampir kehilangan harga diri, kepercayaan diri, dan masa depan yang dibayang-bayangi masa lalu. Ada korban yang sudah dewasa dan takut jika anaknya akan tahu mengenai apa yang sudah ia alami di saat kecilnya. Tim Spotlight pun berjanji akan mengungkap habis-habisan kebejatan ini sehingga para korban akan merasa tenang dan lega untuk menjalani kehidupannya masing-masing.

Setelah hampir setahun mengumpulkan bukti, akhirnya mereka berhasil mengungkap kasus bejat ini pada tahun 2002, mereka pun menulis artikel di website Boston Globe juga. Menariknya, setelah kasus ini diungkap ke publik, banyak para korban yang mulai bersuara, mereka yang sebelumnya hanya bisa diam memendam apa yang mereka rasakan, akhirnya bisa buka suara. Telepon di kantor Boston Globe pun tidak berhenti berdering saking banyaknya korban yang mulai berani melaporkan kebejatan yang mereka derita.
Quote:


Akhirnya sejak banyak korban mulai untuk speak up, kasus ini berhasil terungkap dan 249 pastor dan biarawan di keuskupan Boston didakwa atas tindakan pencabulan. Jumlah korban yang berhasil bertahan hidup ada 1000 orang lebih dan pada Desember 2002, Kardinal Law sebagai pimpinan keuskupan Boston mengundurkan diri dan dipindahtugaskan ke Vatikan.

Creator’s POV



Mengapa Hal Ini Bisa Terjadi

Kejahatan seksual bisa terjadi setiap waktu dan tidak memandang siapa yang melakukan hal tersebut. Berdasarkan kasus di atas membuktikan bahwa sebuah institusi apapun tidak bisa menjamin diri mereka suci dan baik. Bisa ga gansista bayangin kasus ini berlangsung hampir selama 30 TAHUN dan tidak ada tindakan yang membuat dera para pelaku sehingga para pelaku bebas untuk melakukan kebejatannya. Para pastor yang seharusnya bisa menjadi pengayom mereka yang membutuhkan justru menjadi predator yang menjijikan dan mengenaskan.
Quote:


Berdasarkan yang ane baca di website Boston Globe yang ditulis oleh Mike Rezendes, ada sebuah pernyataan yang berbunyi,
Spoiler for sepenggal pernyataan dari korban:


Jadi para korban dibujuk dan dikasih es krim karena mereka masih kecil dan mereka diperlakukan seperti itu. Seorang pastor yang notabene dekat dengan Tuhan, malah melakukan hal yang menjijikan seperti itu.


Dari sini ane bisa menyimpulkan bahwa status, jabatan, kekayaan, dan pakaian seseorang tidak bisa menandakan mereka baik atau jahat dan predator seksual akan tetap selalu ada. Disitu ada kesempatan, mereka akan melakukan apa yang mereka inginkan. Jadi, kita sebagai juragan yang budiman harus mewaspadai akan hal tersebut. Penting juga mengenalkan pendidikan seks terhadap anak agar anak bisa mengetahui mana yang pantas ia dapat dan lakukan.

Quote:


Sekian dari ane, mohon maaf jika masih ada kesalahan. Kritik, saran, dan tambahan info bisa ditulis di kolom komentar. Jan lupa cendolnya yaa gaaan.emoticon-Cendol (S)




Artikel ini dibuat murni oleh penulis dengan mengambil sumber dari web boston globe , buat gansista yang ingin mengetahui lebih tentang kasus ini bisa diklik link tersebut. Penulis hanya menuliskan sebagian besar dari kasus ini. Jangan lupa kalau ingin mendapat versi menarik bisa menonton film “Spotlight” yang mengadopsi ceritanya dari kasus ini. 

SEE YOU LATER GANSistaemoticon-Cendol (S)emoticon-Cendol (S)emoticon-Cendol (S)emoticon-Cendol (S)emoticon-Cendol (S)emoticon-Cendol (S)emoticon-Blue Guy Peaceemoticon-Wowcantik








Diubah oleh mr.odot105 25-05-2020 22:31
Sakaaa9393Shyesun.puchanona212
nona212 dan 93 lainnya memberi reputasi
88
17.6K
200
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.