JAKARTA - Demi memutus rantai penyebaran Corona Virus Disease 2019 atau yang dikenal dengan Covid-19, pemerintah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Dilansir dari Worldometers, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 3.719.899 (3,7 juta) kasus hingga Rabu (6/5/2020) pagi. Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.235.817 (1,2 juta) pasien telah berhasil sembuh, dan 257.747 orang meninggal dunia.

Dalam penerapan PSBB, Presiden Jokowi menegaskan warga harus melakukan physical distancing dan bekerja, belajar serta beribadah dari rumah.

Dengan PSBB, otomatis warga harus tinggal di rumah dan mengerjakan pekerjaan mereka sebisa mungkin dari rumah, atau istilah kerennya Work From Home (WFH).

WFH diberlakukan hampir pada semua bidang pekerjaan baik itu guru, karyawan bank, kantor pajak dan lainnya. Mereka harus membuat pekerjaan di rumah dengan bermodalkan internet.

Tak hanya pekerja, pelajar dan mahasiswa juga melakukan aktivitas belajar secara daring lewat aplikasi di internet.

Apapun itu, yang namanya berada di rumah pasti akan memerlukan pasokan listrik. Hampir semua kegiatan di rumah membutuhkan listrik. Sehingga bisa dibayangkan bagaimana jadinya jika Anda harus berdiam diri di rumah tanpa listrik, bisa jadi PSBB bakal gagal total.

Sebab orang-orang akan mencari sumber listrik di tempat lain demi menyelesaikan pekerjaannya. Belum lagi mereka yang merasa bosan di rumah karena tidak bisa melakukan apapun tanpa listrik, mereka mungkin justru jalan-jalan ke luar rumah untuk menemukan kegiatan.

Jadi dengan kata lain, PSBB tidak akan berjalan sebagaimana mestinya jika tidak didukung dengan pasokan listrik yang cukup. Dengan pasokan listrik yang aman tentu PSBB jadi makin asik dan dapat dinikmati sebab semua hal bisa dilakukan tanpa kendala.

Nah, menepis kekhawatiran masyarakat, PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB), anak usaha PT PLN (Persero) telah memastikan pasokan listrik tetap aman untuk masyarakat selama pemberlakukan PSBB yang kini telah diterapkan di sejumlah daerah. 

Sebagai perusahaan yang bergerak di bidang pasokan listrik, PT PJB menunjukan perannya dengan serius mengurus urusan listrik yang dibutuhkan masyarakat selama pandemi Virus  COVID-19 ini.

Salah satu langkah nyata, Dirut PJB, Iwan Agung Firstantara menginstruksikan seluruh jajaran di lokasi unit pembangkit agar tetap menjaga semangat untuk menjaga suplai tenaga listrik di seluruh wilayah. 

Dirut PJB memandang listrik adalah kebutuhan vital saat ini sebab banyak tempat-tempat penting yang harus mendapat pasokan listrik yang aman, misalnya saja rumah sakit. 

Tidak terbayangkan bagaimana jadinya jika sebuah rumah sakit yang menjadi garda terdepan penanganan Covid-19 harus kalah hanya karena listrik padam. Begitu juga pusat perawatan, toko kebutuhan pokok, dan pusat distribusi logistik.

Dirut PJB juga angkat jempol pada para operator dan teknisi pembangkit yang tetap masuk kerja meski PSBB telah berlalu efektif di beberapa wilayah. Mereka melakukan itu demi tersedianya listrik untuk warga.

Dirut PJB, Iwan Agung Firstantara mengatakan, listrik dapat membantu meningkatkan kinerja rumah sakit dan pemulihan pasien. Sebab cahaya memengaruhi sistem sirkadian tubuh, penggunaan teknologi pencahayaan yang efektif dapat meningkatkan kualitas tidur pasien, mengurangi depresi, jadi bisa mengurangi panjang waktu perawatan di rumah sakit. 

Tenaga medis tentu juga memerlukan listrik saat bekerja. Bagi tenaga medis, pencahayaan yang efektif dapat memudahkan penyesuaian saat pergantian regu kerja malam hari, serta meningkatkan kewaspadaan dan perhatian selama waktu kerja.

Jadi itu merupakan komitmen PT PJB untuk selalu siaga menyediakan pasokan listrik yang cukup untuk warga terutama dalam masa penanggulangan Covid-19 ini.

Saat ini PJB mengelola 35 Unit Pembangkit yang tersebar di Seluruh wilayah Indonesia, mulai dari ujung barat PLTG Arun dan di ujung timur PLTU Tidore, dengan kapasitas terpasang 20.939 megawatt (MW).