Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

tuandornaAvatar border
TS
tuandorna
Kurang Disiplin, Kasus Corona Jawa Timur Naik Tinggi
Jumlah warga di Jawa Timur yang
terjangkit virus corona terus
meningkat hingga menempati urutan
kedua di bawah Jakarta. Hingga
Kamis (21/5), tercatat 2.998 orang
dinyatakan positif virus corona.
ADVERTISEMENT
Selain itu, dalam beberapa hari
terakhir jumlah warga di Jatim yang
dilaporkan terinfeksi virus terus
bertambah. Sebagai contoh, pada
Rabu (20/5) terdapat penambahan
119 orang yang positif, kemudian
pada Kamis, jumlah warga Jatim yang
dinyatakan positif mencapai 502
orang atau naik lima kali lipatnya.
Jubir pemerintah dalam percepatan
penanganan COVID-19 Achmad
Yurianto mengatakan akibat jumlah
warga di Jatim yang terinfeksi terus
bertambah, jumlah warga di
Indonesia yag positif semakin
banyak.
"Peningkatan ini luar biasa dan inilah
yang tertinggi. Peningkatan tertinggi
ini terjadi di Jawa Timur khususnya.
Jadi totalnya (seluruh Indonesia) jadi
20.162 orang (positif)," kata Yurianto
Petugas PSBB Surabaya Raya
Temukan ODP dari Banyuwangi. Foto:
Dok. Istimewa
Meski Jawa Timur telah menerapkan
Pembatasan Sosial Berskala Besar
(PSBB) selama hampir empat pekan,
nyatanya hal itu belum mampu
meredam penyebaran virus corona.
Berbeda seperti di Jawa Barat dan
Jakarta di mana setelah PSBB
penularan virus mulai menurun.
ADVERTISEMENT
Pria yang akrab disapa Yuri itu
mengatakan, ada beberapa indikasi
mengapa penyebaran virus corona
tinggi. Sebab karena banyaknya
warga yang tidak disiplin dalam
menerapkan protokol COVID-19
seperti memakai masker, menjaga
jarak, hingga rajin mencuci tangan
menggunakan sabun.
Berikut kumparan rangkum beberapa
ketidakdisipilinan warga Jawa Timur
yang menyebabkan virus corona terus
bertambah:
Masih Banyak Warung Buka hingga
Warga Nongkrong Selama PSBB
Berlaku
Selama pelaksaan PSBB Surabaya
Raya, satpol pp masih menemukan
banyak pelanggaran, seperti warga
nongkrong di warung kopi (warkop)
dan kafe.
Kepala Satpol PP Jawa Timur, Budi
Santosa, mengatakan pihaknya
langsung menyita KTP para warga
yang tidak mematuhi aturan PSBB.
Tak tanggung-tanggung sekitar 640
KTP disita.
"Jadi Gresik 240 KTP, Sidoarjo 260
KTP dan Surabaya 140 KTP," ujar
Budi.
ADVERTISEMENT
"Ditemui di jalan dia nongkrong di
warung yang sebenarnya sudah tutup
akhirnya dia nongkrong seenaknya,
kita minta KTP-nya," jelasnya.
Selain itu, petugas Satpol PP bersama
kepolisian dan TNI juga melakukan
penyegelan terhadap warkop, cafe
dan restoran yang mengindahkan SE
Gubenur Jatim pada PSBB tahap
kedua.
Arus mudik di Pelabuhan Ketapang,
Banyuwangi, Jawa Timur. Foto:
Antara/Budi Chandra Setya
Banyak Warga Pergi ke Mal Jelang
Lebaran Idul Fitri
Kepala Satpol PP Surabaya, Irvan
Widyanto, tak dapat memungkiri, H-4
lebaran Idul Fitri terjadi peningkatan
jumlah warga yang pergi ke luar
rumah. Mereka rata-rata pergi ke mal
untuk membeli kebutuhan pokok
hingga baju.
“Kita sebetulnya keliling, mungkin
fenomenanya ini kan mendekati
Lebaran. Sehingga mulai kemarin ada
mal yang cukup ramai,” kata dia.
Meski begitu, dia mengatakan
pihaknya tidak bisa berbuat banyak
dalam mengatasi hal itu. Hanya saja
sebagai langkah pencegahan agar
virus corona tidak meluas Pemkot
Surabaya mengharuskan warga yang
datang ke mal menerapkan protokol
COVID-19.
ADVERTISEMENT
“Kita lakukan pemantauan, kita
lakukan pengawasan, kita
berkoordinasi dengan pengelola mal.
Jadi selama protokol kesehatan
dijalankan itu sah-sah saja. Tapi,
ketika sudah tidak memperhatikan
protokol kesehatan seperti tidak jaga
jarak, tidak memakai masker, dengan
terpaksa kita melakukan penindakan
terhadap warga maupun pengelola
mal,” jelasnya.
Menkes Terawan Agus Putranto saat
mengikuti KTT ASEAN Virtual. Foto:
Dok. Kemlu
Menkes Terawan Agus Putranto
Bingung Peningkatan dan Kematian
Akibat Virus Corona di Jatim Tinggi
Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19 Jawa Timur, tak dapat
menampik kasus virus corona yang
terus mengalami peningkatan. Ketua
Rumpun Kuratif Gugus COVID-19
Jatim, dr Joni Wahyuhadi, mengaku
sempat dihubungi Terawan karena
jumlah warga di Jatim yang terinfeksi
virus corona dan meninggal terus
melonjak.
"Jadi angka kematian kita naik,
kesembuhannya menurun. Dua hari
yang lalu, Pak Menteri mengontak
kenapa di Jatim terjadi seperti itu,"
kata Joni.
ADVERTISEMENT
Dari pembicaraan itu, Joni
mengusulkan kepada Terawan untuk
melakukan clinical trial (uji klinis)
dengan memberikan pasien obat
avigan dan terapi plasma
convalescent.
Meski begitu, mereka masih kesulitan
dengan pendonor terapi plasma
convalescent. Sedangkan untuk obat
avigan, Joni mengaku kesulitan
mendapatkan produknya.


https://m.kumparan.com/kumparannews/...gi-1tSX1i5jLXh

ini semua pasti salah Anies yang ga becus kerja emoticon-Toast
monicamey
riansantoso4776
darmawati040
darmawati040 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1K
24
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.