Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ndutsetiawanAvatar border
TS
ndutsetiawan
4 Prilaku Orang Tua yang Berimbas Buruk Pada Anak
4 Prilaku Orang Tua yang Berimbas Buruk Pada Anakdiolah dari fimelia.com


Orang tua adalah cermin yang paling nyata bagi anak. Apalagi anak adalah pribadi yang suka meniru.
Dan model yang terdekat yang akan ditirunya adalah prilaku orang tuanya.

Untuk mendidik anak menjadi lebih baik di masa depan, hindarilah 5 prilaku buruk ini. Karena secara tidak sadar, prilaku ini akan memberikan imbas buruk kepada anak di kemudian hari.

Lalu, bagaimana seharusnya yang bisa dilakukan untuk memperbaiki kesalahan itu?

Yuk, cekidot dengan kulikan Ki Jagat Alit kali ini. Monggo!

1. Tak Pernah Salah


4 Prilaku Orang Tua yang Berimbas Buruk Pada Anakdiolah dari fimelia.com


Sering tanpa sadar ketika anak menangis karena jalan terburu-buru dan menabrak kursi atau meja sampai jatuh dan menangis.

Kita malah memukul kursi atau meja itu untuk membujuk dan menenangkan anak agar tidak menangis.

" Cup... Cup... jangan menangis ya. Ih... kursi nakal ini. Menghalangi jalan!"

Di sinilah tanpa disadari prilaku orang tua menyalahkan benda atau orang lain akan membuat anak merasa bahwa ia tidak pernah bersalah.

Pikiran ini terbawa hingga dewasa maka jika ada kesalahan, yang salah atau keliru adalah orang lain. Yang pantas mendapatkan sanksi dan hukuman juga orang lain itu. Bukan dirinya karen ia merasa selalu benar.


Kita baru menyadari dampak semua ini, ketika anak mulai melawan kita. Tidak mau mengikuti permintaan kita, melawan aturan. Karena sedari kecil sudah terbangun kesadaran bahwa mereka tidak pernah salah.

Kita pasti tidak ingin hal seperti ini terjadi bukan?

Maka biasakanlah dan tanamkan sedari kecil bahwa mereka wajar bisa melakukan atau berbuat salah. Tanamkan nilai positifnya, akui kesalahan, bertanggung jawab atas kesalahan itu. Dan memperbaiki kesalahan itu dengan cara tidak mengulanginya lagi.

Berkaitan dengan kasus di atas sebaiknya, orang tua harus melakukan ini.

Sambil mengelus bagian yang sakit katakan ini.

" Oh, sayang sakit ya. Cup... cup jangan nangis lagi ya."

" Lain kali kalau jalan pelan-pelan dan hati-hati agar tidak terbentur lagi!"

Hayo, ngaku! Pernah melakukan hal ini, bukan?



2. Berbohong Kecil


4 Prilaku Orang Tua yang Berimbas Buruk Pada Anakdiolah dari fimelia.com


Kita sering tanpa sadar mengalihkan permintaan atau menyuruh anak melakukan sesuatu dengan cara yang salah dan tidak ada hubungannya sama sekali.

Jika anak tidak mau makan, maka dengan ringan kita akan mengatakan:

" Ayo, makan yang banyak. Kalau makannya susah, nanti tidak diajak ke Mall, lho!"

Padahal ketika sudah lahap makan, boro-boro diajak ke Mall.

Jika anak melihat kita buru-buru pergi dan anak ingin ikut, maka kita dengan enteng akan mengatakan:

" Nggak usah ikut, cuma keluar sebentar, kok!"

Padahal sampai larut malam baru pulang.

*

Anak yang semula selalu menganggap semua yang diucapkan orang tua adalah jujur dan benar, ketika semakin beranjak besar, mereka akan sadar bahwa orang tuanya telah melakukan kebohongan kecil terhadap mereka.

Alih-alih kita menjelaskan dengan detil dan memberikan pemahaman yang lengkap terhadap anak. Sebaliknya kita malah melakukan hal buruk dengan berbohong keciluntuk menjawab pertanyaan atau menjanjikan sesuatu kepada anak untuk mengalihkan anak.

Jangan, lakukan itu!

Putus segera mata rantai prilaku yang membuat anak menganggap kita sebagai tukang bohong dan tidak layak dipercaya. Kalau sudah begitu, anak tidak akan mempercaya kita lagi dan menuruti perintah lagi.

Jelaskan dengan jujur, penuh kasih sayang dan penuh pemahaman serta pengertian yang detil dan jelas.

Mengapa harus melakukan ini, dan melarang melakukan yang lain?

Butuh kesabaran, butuh waktu, butuh effort ekstra untuk mendidik anak terbaik.




3. Suka Mengancam


4 Prilaku Orang Tua yang Berimbas Buruk Pada Anak


Sering tanpa sengaja kita berteriak dan mengancam:

" Kakak, jangan ganggu Adik. Nanti, Papa marah!"

" Aduh, Adik... jangan naik-naik meja. Nanti, Mama pukul, nih!"

" Jangan, main PS terus, Papa tidak kasih uang jajan nanti!"

Tanpa sadarbentuk larangan, ancaman, teriakan selalu mengisi keseharian kita dalam mendidik anak. Kita menganggap apa yang kita lakukan itu wajar, tapi ingat anak adalah tipe peniru.

Mereka menyimpan dalam ingatan dan bisa meniru apa yang kita telah lakukan. Mereka akan mempelajari pola orang tua mendidiknya, kemudian menduplikatnya.

Sehingga, suatu saat ia bisa membelokan pola atau bahkan mengendalikan orang tua, memperalatnya karena orang tua tidak pernah membuktikan ancamannya atau bahkan malah lupa apa yang pernah diancamkannya.

*

Sebaiknya, lakukan segala sesuatu pemenuhan keinginan atau larangan kepada anak dengan cara yang lebih baik.

Cukup tunjukan ekspresi ketidak senangan dan ketidaksetujuan tanpa harus berteriak, membentak dan mengancam.

Dekati anak, ambil seluruh perhatian mereka dengan perkataan dan tatap lembut penuh kasih sayang.

Berikan penjelasan dan konsekunsinya atas perilaku yang tidak boleh dilakukan mereka.

Tepati semua pernyataan, ucapan kita dengan tindakan. Bila salah ada sanksi yang mendidik. Jika benar ada reward yang mendidik pula.



4. Campur Tangan



4 Prilaku Orang Tua yang Berimbas Buruk Pada Anakdiolah dari fimelia.com


Dalam sebuah kehidupan rumah tangga, pasti mempunyai aturan pola yang sudah disepakati bersamauntuk mendidik anak.

Namun, hal yang tidak diinginkan kerap muncul ketika ada pihak lain ikut campur tangan ke dalamnya.

Seperti kehadiran kakek, nenek paman atau bibi kadang mengacaukan atau membuat seolah pola yang ada menjadi terlihat salah dan bertentangan.

Mungkin, tidak sepenuhnya menyalahkan kakek dan nenek karena ingin melimpahkan kasih sayang dan memanjakan anak atau bentuk kasih sayang paman dan bibi kepada keponakannya.

Karena anak akan memilih orang yang membela atau memanjakan mereka jika dirasa ada orang yang " melonggarkan atau menoleransi" pola aturan yang ada.


Tapi alangkah lebih bijaksanannya jika kakek dan nenek, paman dan bibi bisa mengerti dan memahami pola didik yang telah disepakati itu dan ikut membantu mencapainya bukan malah ikut campur dan mengacaukannya.


Diperlukan penyampaian dari hati ke hati, jelas, rinci dengan segala alasan dan tujuan yang ingin dicapai untuk anak di kemudian hari kepada kakek, nenek, paman dan bibi.

Tidak ada kesalah pahaman.
Menjadi satu visi dan misi.

Sehingga anak akan tumbuh dengan baik, dengan pola didik yang terbaik dan didukung oleh semua orang tercinta di sekelilingnya.



Nah, demikian beberapa prilaku buruk orang tua yang secepatnya harus diperbaiki agar anak tidak menirunya yang bisa menjadikan mereka mempunyai karakter buruk.

Yang pastinya merugikan masa depannya.


Selamat pagi

JAGAT ALIT
triwinarti
nona212
tien212700
tien212700 dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.8K
37
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kids & Parenting
Kids & ParentingKASKUS Official
4.1KThread5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.