• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • 20 Permainan Tradisional Seru yang Kini Keberadaannya Sudah Jarang Ditemukan Lagi

BeritaBola390Avatar border
TS
BeritaBola390
20 Permainan Tradisional Seru yang Kini Keberadaannya Sudah Jarang Ditemukan Lagi
Sepanjang kemajuan jaman dan teknologi, beberapa kebiasaan menjadi ciri khas bangsa kita mulai punah sedikit demi sedikit. Salah satunya kebiasaan bermain anak-anak yang sangat berbeda di tahun 90-an dan saat ini. Sementara di masa lalu, permainan tradisional di Indonesia sangat beragam. Selain itu, hampir setiap permainan selalu seru dan berisi kegiatan yang menunjang kemampuan dan kecerdasan anak.

Misalnya saja pada permainan engklek yang melatih kecerdasan motorik dan keseimbangan badan. Ada juga patel lele atau gatrik yang membiasakan anak untuk berlatih menggunakan strategi dan ketangkasan. Sayangnya permainan-permainan ini telah dibuat oleh gadget yang merenggut lebih banyak waktu anak-anak untuk lebih banyak bereksplorasi di luar rumah. Nah berikut ini beberapa permainan tradisional seru yang sudah jarang dimainkan anak kekinian.

Bentengan

Bentengan adalah salah satu permainan tradisional yang ada sejak zaman pasca kemerdekaan. Tak terduga untuk bersenang-senang, permainan ini diciptakan dengan bercermin pada perjuangan bangsa Indonesia saat melawan penjajah. Layaknya berada dalam peperangan sungguhan, permainan ini memiliki dua kelompok yang saling bertentangan.



Masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang, dan tugas pemain adalah pertarungan atau pertarungan benda yang ada di benteng (markas) kelompok lain. Keseruan permainan ini terjadi saat lawan bermain benteng. Teriakan-teriakan histeris pun pecah mewarnai permainan ini.

Gatrik atau Patel Lele

Ada dua kondisi yang membuat hati dag-dig-gali saat memainkan gatrik. Pertama, saat menjungkit bambu kecil dan memukulkannya. Kedua, saat melawan bambu yang dipukul oleh lawan. Kedua hal ini membutuhkan konsentrasi, sedikit saja gagal maka pasti kita akan kalah. Bagi yang belum tahu, gatrik adalah permainan tradisional menggunakan dua batang bambu sepanjang 30 cm dan 15 cm.



Selain itu untuk penyangga biasa dibuat lubang, batu, atau batu bata sesuai kesepakatan pemain. Permainan ini biasa dilakukan di lapangan luas yang datar. Saat ini hampir tidak ada anak-anak yang memainkan gatrik, sebab jarang ada lahan luas untuk bermain. Jika disetujui dilakukan di sekitar rumah, salah-salah kaca tetangga akan menjadi sasaran. Di beberapa daerah seperti Pasuruan, permainan ini disebut Patel Lele.

Adu Klingsi (Klingsian)

Klingsian adalah permainan adu kuat isi buah asam (klingsi / klungsu). Sebelum diadu, klingsi terlebih dahulu diasah hingga tiba separuh bagian saja. Setelah itu, klingsi ditempel di pecahan ubin atau keramik atau kaca. Pemenang adalah pemilik tempelan yang paling kuat, jadi orang yang klingsinya lepas dulu dulu yang kalah.



Bahan untuk menempel bisa menggunakan getah pohon, putih telur, dan bahan alami lainnya. Pasti dilarang menggunakan lem atau perekat buatan. Pemilik klingsi terkuat seperti raja mulai dari jajanan oleh teman lain hingga dipijit.

Rangku Alu

Berasal dari Nusa Tenggara Timur, permainan ini menjadi favorit semua orang sebelum lebih sering digunakan di Pramuka. Rangku alu dimainkan dengan menggunakan 4 batang bambu atau kayu yang di buka tutup sesuai irama.



Tugas dari pemain adalah melompati kotak-kotak bambu yang terbentuk dari gerakan buka tutup tanpa melibatkan bambu itu sendiri. Pemain harus memiliki keseimbangan dan kecepatan, sebab semakin lama seseorang bermain maka tempo bambu akan semakin cepat.

Ular Naga

Dinamai ular naga, sebab pemain membuat barisan memanjang bak ular. Permainan dimulai dengan diskusi dua orang sebagai ketua kelompok. Setelah terpilih, kedua ketua memiliki pengikut. Selanjutnya dimulailah perebutan anggota, artinya saling tangkap antar teman di satu kepompok.



Kelompok dengan anggota yang menghabiskan waktu dianggap sebagai penerima kekalahan. Permainan ini sangat menarik dan mengundang keriangan. Terlebih ada lagu khas legendaris yang bunyinya, "Ular naga panjangnya bukan kepalang, berjalan-jalan selalu riang kemari, umpan yang enak didapat yang dicari, ini dianya yang terbelakang".

Domikado

Permainan legendaris paling populer dimainkan di sekolah karena tak butuh banyak alat. Tinggal duduk dan menyanyi, kita hanya perlu membuka tangan kita dan melepaskannya dengan tangan teman yang ada di samping kita. Selanjutnya, saat lagu mulai dinyanyikan kita tinggal menepuk tangan ke orang di samping.



Diharapkan tentang siapa pun yang meminjam lagu saat ini telah mencapai akhir. Lagu domikado ini memiliki lirik, "Domikado eska eskado piya-piye cis cis, satu, dua, tiga, empat".

Gasing



Permainan yang satu ini telah ada sejak jaman kuno, terdiri dari kayu yang dibuat ufo yang memiliki pentolan di bagian kepala.Cara memainkan permainan ini dengan melilitkan tali pada pentolan dan menggunakan sekuat-kuat ke tanah. Tiap orang biasanya memiliki teknik khusus agar gasingnya berputar paling lama. Saat dilombakan, gasing tak bisa keluar dari garis dan area yang telah ditentukan.

Pletokan



Pletokan bisa disebut permainan tembak-menembak. Senapan terbuat dari bambu yang kecil tapi kuat, sementara peluru menggunakan bunga jambu air atau pentel jambu, bahkan kertas yang dibasahi. Pemain yang dianggap kalah jika memiliki tiga kali tak bisa dihindari.

Engklek



Permainan engklek menggunakan media gambar kotak-kotak pada tanah. Setiap pemain bergiliran untuk melompat pada kotak-kotak yang telah dibuat dengan menggunakan satu kaki. Jika terjatuh, pemain harus meletakkan batu di satu kotak terakhir yang bertanda untuk mengawali perpindahan. Keseimbangan sangat penting dalam permainan ini. Karena selain tak jatuh, pemain juga haram menginjak garis-garis sepanjang kotak.

Boi-Boian



Boi-boian merupakan permainan lempar lempengan (biasanya pecahan lempengan genteng) dengan menggunakan bola kecil. Jika lemparan membuat selesai roboh, maka lemparkan harus diambil dan lemparkan pada pemain yang lain. Meskipun terlihat mudah, kadang-kadang angin juga berhasil pada gagal dan berhasil melemparan.

Karetan




Ketajaman dalam lempar karet jadi pertaruhanan penting di permainan ini. Sebab cara memainkannya adalah dengan melempar karet pada tancapan segitiga berganda (berisi 1 hingga 6 karet). Jika lemparan kita diputar pada tancapan, maka karet dikalikan sesuai deret yang ditentukan bandar. Namun jika tidak disetujui, karet-karet itu menjadi milik bandar. Bandar ditentukan, berganti jadi.

Egrang



Egrang merupakan dua tongkat yang memiliki tinggi sekitar 150 cm. Benda ini terbuat dari bambu dengan kaki pijakan untuk pemain di bagian bawah. Cara memainkannya terlihat mudah, kita hanya bisa berdiri di atas pijakan egrang dan berjalan. Namun hal ini sangat membutuhkan keseimbangan. Terlebih jika permainan ini dilakukan dengan berlomba-lomba, maka sangat dibutuhkan kecepatan dan keseimbangan yang lebih.

Cublek Cublek Suweng




Cara memainkan cublak-cublak suweng dimulai dengan setelan untuk menentukan penebak suweng (anting) yang disembunyikan. Penebak ini kemudian berbaring telungkup di tengah, pemain lain duduk melingkar membuka telapak tangan dan suweng diletakkan di salah satu telapak tangan itu. Setelah itu, beralih penebak mengatakan di mana kira-kira ganti suweng.

Kucing-kucingan



Semakin banyak orang yang bermain, maka kucing-kucingan akan semakin seru. Permainan ini menggambarkan kucing yang sedang memangsa tikus. Si kucing diperankan oleh anak yang kalah hompimpa atau jas. Tugas kucing adalah percobaan tikus. Permainan menjadi menarik dengan adanya aturan para tikus tidak bisa ditangkap jika sedang jongkok. Dan saat jongkok menunggu berdiri diizinkan teman lainnya. Tikus yang diambil kemudian berhasil menjadi kucing berikutnya.

Ban Mendorong



Keselarasan dalam pergerakan saat ini adalah hal yang tersulit dalam permainan ini. Permainan seru ini menggunakan aba-aba khusus sebelum dimulai dapat dari peluit atau apa-apa yang disetujui. Selain ban, pemain mendorong ban juga perlu kayu sebagai alat bantu untuk mendorong benda ini.

Bakiak



Berasal dari Sumatera Barat, permainan ini juga disebut dengan nama lain Terompa galuak. Alat yang dibutuhkan untuk bermain adalah kayu cendana yang panjangnya bisa muat untuk 3 hingga 5 orang. Meski kelihatannya mudah, namun butuh kompilasi agar bisa berjalan kompak. Jika satu orang saja tidak kompak, maka tim bisa terhuyung jatuh dan kalah.

Balap Karung



Meskipun tidak pernah terlihat di mainkan di keseharian, permainan ini masih kerap muncul sebagai pilihan sekali. Ya, di momen perayaan 17 Agustusan. Cara bermain mudah saja, kita hanya perlu memasukkan kaki hingga pingga dalam karung. Selanjutnya bergerak segera-cepatnya hingga masuk garis finish. Kelucuan biasanya terjadi saat pemain mulai tidak bisa mengendalikan tubuh dan jatuh.

Ketapel



Mainan satu ini multi fungsi, selain bisa lempar-lemparan dengan teman bisa juga digunakan menangkap mangga, juwet, dan rambutan. Alat ini dibuat dari kayu yang terdiri dari huruf Y dengan tinggi sekitar 25 cm. Karet ujung kayu yang dipasang kedua ujungnya elastis dan tidak mudah putus. Selain itu di ujung karet diberi lembaran kulit sebagai tempat memegang benda yang akan diluncurkan. Benda peluncur biasanya batu kecil atau kerikil.

Lenggang Rotan



Lenggang Rotan merupakan sejenis hulahop di masa sekarang. Hanya di versi jaman yang sudah dibuat dari bahan rotan yang ditentukan sebesar jempol jari tangan. Rotan ini membentuk melingkar. Cara memainkannya dengan menggoyang-goyangkan rotan dengan tubuh dengan catatan rotan haram untuk jatuh tempo atau dipegangi. Jika ini terjadi, maka pemain dianggap kalah telak.

Sepak Sawut



Aturan permainan ini seperti mengganti bola pada umumnya. Hanya saja, bola yang digunakan diberi api. Bahan bola dari bongkahan serabut kelapa yang dikeringkan hingga tak ada udara. Baru setelah itu, serabut itu direndam dengan minyak tanah selama beberapa hari.
Akan sangat menyenangkan saat anak-anak jaman sekarang masih bisa melakukan permainan di atas. Sebab disetujui, keseruannya berlipat-lipat lebih banyak setuju hanya memelototi game di handphone atau laptop. Terlebih permainan tradisional ini juga mengasah berbagai kemampuan baik fisik maupun kognitif anak.

Dari Permainan Tradisional Di Atas Permainan Manakah Paling Kamu Sukai Saat Bermain Dengan Sahabat Kecil Mu Dulu..?

raliakbarrr
liramarlinda
nona212
nona212 dan 79 lainnya memberi reputasi
78
7.4K
161
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.7KThread82.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.