Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Lockdown666Avatar border
TS
Lockdown666
Ramai Fenomena Jual Rumah, Masyarakat Lagi Buntu?


Jakarta, CNBC Indonesia - Terdesaknya kondisi ekonomi membuat banyak masyarakat harus berpikir keras untuk bertahan hidup. Salah satu opsi yang diambil adalah menjual aset rumahnya melalui perantara broker.

Memang tidak cepat terjual seperti biasanya. Namun penawaran untuk menjual meningkat tajam dalam beberapa bulan terakhir.

"Yang meminta dijualin itu banyak. Dari daerah Cibubur, Cileungsi, Jakarta juga. Meningkatnya jauh dari sebelum masa pandemi corona seperti sekarang ini," kata Tenaga Marketing Broker Global Realty, Darus kepada CNBC Indonesia, Selasa (19/5/2020).

Sialnya, penawaran yang tinggi ini tak dibarengi dengan permintaan. Ia mengaku di masa-masa sulit ini sudah tidak terlalu banyak lagi konsumen mencari rumah.

"Beda dengan biasa. Kalau biasanya kadang kita susah juga ya cari rumah itu ke lapangan untuk menawarkan jasa, sekarang mereka pada datang. Yang sudah jadi atau lagi bangun. Sekarang saya sendiri saja bisa 15 rumah bulan ini aja," sebutnya.

Angka tersebut kemungkinan berpotensi terus bertambah banyak hingga akhir bulan mendatang tapi tidak semuanya bisa ditampung. Penyebabnya adalah lokasi yang jauh.

"Kami terkendala orang yang mau lihat atau survey. Udah pengalaman lah, orang liat-liat doang, kalau unit di Jakarta kan buang waktu dan tenaga. Itu udah beberapa kali, makanya kita ambil yang sekitar Depok saja," sebutnya.

Meningkatnya penawaran rumah sejalan dengan penurunan harga. Asosiasi broker mencatat rata-rata harga rumah di atas Rp 1 miliar sudah mengalami penurunan 30% saat pandemi covid-19.

Hal ini dipicu dari tingginya penawaran, saat banyak orang menjual rumah. Tapi tak sebanding dengan permintaan.

Ketua Umum Asosiasi Real Estate Broker Indonesia (Arebi) Lukas Bong menyebut koreksi harga rumah bekas saat ini sudah melebihi tahap kewajaran. Pemicunya kondisi pandemi covid-19.

"Koreksi di market bisa 20-30% untuk properti seperti rumah mewah dan ruko strategis yang harganya di atas Rp 1 miliar," katanya kepada CNBC Indonesia.

Mengenai harga properti yang berada di bawah Rp 500 juta, juga tetap mengalami penurunan harga, meski tidak separah harga properti dengan harga yang lebih tinggi. "Saya pikir koreksi nggak banyak karena harga riil market. Kalau koreksi maksimum di 10%," katanya. 


sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...kat-lagi-buntu
antonisalim007
raliakbarrr
liramarlinda
liramarlinda dan 65 lainnya memberi reputasi
64
12.3K
178
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.