Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joko.winAvatar border
TS
joko.win
Kritik BPIB & Pemerintah Bikin Konser Amal, Alex: Politisi Demokrat Pamer Kebodohan

Pengurus Badan Pelaksana Harian (BPH) DPP Partai Demokrat, Taufiqurrahman (kanan)
🔊 Dengarkan Berita

JAKARTA, NETRALNEWS.COM - Pemerintah melalui MPR RI bersama BPIP mengadakan konser amal virtual dengan tema 'Bersatu Melawan Corona'. Konser amal tersebut telah disiarkan oleh TVRI pada Minggu (17/5/2020) pukul 19.30 WIB.

Menanggapi konser amal tersebut, Pengurus Badan Pelaksana Harian (BPH) DPP Partai Demokrat, Taufiqurrahman menilai pemerintah tidak serius menangani wabah corona. Ia mengatakan bahwa konser amal tersebut tidak ada kaitannya dengan upaya penanganan Covid-19 di Indonesia.

BACA JUGA

Ambivalensi Sikap Pemerintah Hanya Tegas pada Rumah Ibadah, MUI:Sulit Diterima Akal SehatDapat Kebaikan Pemerintah, Denny Siregar: Tukang Gebukin Anak Disambut Kaya PahlawanSenin Siang, Jakarta Diperkirakan Diguyur Hujan

Seorang warganet bernama Alexander Sakura, melalui akun Facebooknya, Senin (18/5/2020) menanggapi pernyataan Taufiqurrahman. Ia menulis:

POLITISI DEMOKRAT PAMER KEBODOHAN!

Politisi Demokrat Taufiqurrahman dengan lantang teriak "Pemerintah tidak serius menangani wabah corona. Ia menilai konser amal tersebut hanya pencitraan di tengah pandemi corona. Menurutnya, konser tersebut hanya menghabiskan dana yang seharusnya digunakan untuk menangani wabah corona."

Otak lu yang gak nyambung konser diadakan secara virtual..kebo dipiara montok, bodoh jangan Pik!

Konser amal virtual ini diinisiasi oleh MPR RI dan BPIP dengan tema 'Bersatu Melawan Corona' bersama Bimbo dan rekan. Tidak sepeserpun menggunakan uang negara. Hanya dalam waktu dua jam dana terkumpul 4 miliar untuk membantu sesama yang sedang tertimpa kesusahan.

Bahkan Presiden pun turut menyumbang 2,5 miliar dari hasil lelang motor listriknya. Lalu di mana pencitraan Presiden Jokowi. Politisi modal nyinyir gak paham apa itu virtual. Belajar bahasa Inggris sama Almira biar pinter dikit wahai bahlul?!

Kabarnya Demokrat sudah punya lembaga Akademi Demokrat seperti Akmil di Magelang, tapi masih ada kadernya yg kurang literasi! Gimana nih Kang AHY..coba diajari lagi bicara moral dan etika spt yang diajarkan di Akademi Demokrat yang sampian dirikan!

#PekokJanganDipiara

Sebelumnya diberitakan, Pengurus Badan Pelaksana Harian (BPH) DPP Partai Demokrat, Taufiqurrahman menilai pemerintah tidak serius menangani wabah corona. Ia mengatakan bahwa konser amal tersebut tidak ada kaitannya dengan upaya penanganan Covid-19 di Indonesia.

"Masalahnya di mana, solusinya apa, tidak pernah nyambung," kata Taufiqurrahman seperti dilansir RMOL.com, Minggu (17/5/2020).

Ia menilai konser amal tersebut hanya pencitraan di tengah pandemi corona. Menurutnya, konser tersebut hanya menghabiskan dana yang seharusnya digunakan untuk menangani wabah corona.

"Sepertinya pencitraan sudah menempel terlalu dalam pada pemerintah yang dipimpin oleh Pak Jokowi, sampai-sampai dalam keadaan krisis pun masih sempat-sempatnya menghabiskan dana untuk pencitraan," ujar Mantan Ketua Fraksi Demokrat DPRD 2017-2019 itu.

"Daripada membuat konser musik yang tidak ada manfaatnya untuk penanganan wabah dan penyelamatan nyawa rakyat, lebih baik pemerintah fokus lebih serius untuk menggandakan dan memperluas swab test di semua lokasi padat penduduk untuk memastikan pergerakan kurva wabah Covid-19 di Indonesia," pungkasnya.

https://www.netralnews.com/peristiwa...amer-kebodohan
saeful07
entop
devilkillms
devilkillms dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.3K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread•40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.