Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah sudah mengeluarkan beberapa kebijakan untuk menangani dampak dari pandemi virus corona (Covid-19), baik Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga pembatasan pengoperasian transportasi publik bagi kalangan tertentu.

Namun belakangan pemerintah kemudian membuka larangan tersebut dan membolehkan transportasi publik beroperasi dengan ketentuan khusus. Kebijakan ini sempat menuai reaksi di publik dan sorotan kritis lantaran membuka celah virus corona kembali menjalar ke beberapa wilayah Indonesia yang belum menjadi wilayah episentrum corona.

Ketika ditanya soal ini, Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan pun menanggapi bahwa pemerintah bukan tidak konsisten tetapi mengikuti kondisi yang ada.


"Pemerintah bukan tidak konsisten, itu karena kondisinya. Saya baru dengar berita bahwa Covid-19 itu akan terus ada seperti virus HIV dan hingga saat ini vaksinnya masih belum ditemukan tentu perubahan perlahan harus ada," ujar Luhut menjawab pertanyaan dalam forum wawancara dengan RRI Radio, Sabtu, (16/5/2020).

Dia pun meminta bahwa masyarakat jangan menghiraukan hal-hal yang belum dipercaya kebenarannya. Sebab Pemerintah tidak akan mencedarai rakyatnya dan terus berupaya mengatasi menekan penyebaran Covid-19.

Tak hanya soal transportasi, peristiwa lainnya yang menjadi kritikan masyarakat yakni penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dilanggar dan terlihat di Bandara Internasional Soekarno Hatta (Soetta) pascapenerbangan dibuka kembali.

Kepadatan dan saling desak-desakan terjadi di Terminal 2E di Soetta, Banten terus menuai sorotan sejumlah kalangan. Luhut menyampaikan permohonan maaf terkait kejadian itu pada Kamis (14/5/2020) itu.

"Iya itu kita salah sekarang kita tata lagi supaya jaraknya aman. Saya juga minta lakukan dengan disiplin. Patuh dengan peraturan, semua harus bersinergi bersama stakeholder di Bandara Soekarno-Hatta menetapkan kebijakan baru guna terwujudnya physical distancing bagi calon penumpang," papar dia.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...hut-pandjaitan