• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Kelas Gratisan Kok Dijual Berbayar!? Makanya Belajarlah Bahasa Inggris.

lonelylontongAvatar border
TS
lonelylontong
Kelas Gratisan Kok Dijual Berbayar!? Makanya Belajarlah Bahasa Inggris.

Gbr diambil dr : bukamatanews


Masih emosi soal kelas-kelas berbayar yang wajib diambil untuk mendapat manfaat dari kartu pra kerja?

Yang kata sebagian orang adalah bancaan 5,6 trilyun dengan menjual kelas-kelas yang kata-nya bisa didapat dengan gratis, dengan kualitas lebih bagus di YouTube.

Memang di jaman sekarang ini, banyak sumber di internet yang menyediakan sumber pengetahuan dan ketrampilan.

Banyak sekali yang diberikan secara gratis, pembuat konten memberikan itu dengan gratis, baik karena memang niat baik untuk berbagi, atau karena mencari subscriber dan viewer. Pastinya apa-pun motivasinya, yang mereka lakukan itu lebih bermanfaat daripada content crrator yang mencari viewer dengan membuat prank, konten berbau seks, dsb.

Hanya saja menjadi masalah ketika pencari ilmu pengetahuan dan ketrampilan baru ini, tidak mampu memahami konten yang kebanyakan dalam Bahasa Inggris.

Ada dua hal yang ingin TS soroti dalam hal ini.

1. Mengapa orang Indonesia kesan-nya lebih "pelit" dalam membagi ilmu dibanding orang luar?


Gbr diambil dr : IDN times


Atau mungkin bukan pelit, tapi budaya atau tradisi untuk menulis, berdiskusi, dsb kurang berkembang di negara ini? Bahkan di kalangan akademisi.

Atau kalangan akademisi kurang punya jiwa pelayanan ke masyarakat?

Atau muncul-nya keengganan itu justru karena mayoritas orang Indonesia sendiri tidak tertarik dengan konten-konten seperti itu, dan lebih tertarik untuk menjadi viewer dna subscriber konten sampah?

Apapun alasannya, fakta bahwa lebih banyak konten-konten pendidikan yang diberikan secara gratis dalam Bahasa Inggris, dibandingkan konten pendidikan dan pengetahuan dalam Bahasa Indonesia.

Kritik saya lebih ke dunia akademisi, karena di YouTube saya lihat sudah ada orang-orang Indonesia yang berbagi ilmu dalam hal pertukangan, musik, dan ketrampilan lainnya.

Yang saya lihat kurang bisa ditemukan adalah konten dalam bidang ilmu pengetahuan.

2. Saya ingin mengajak orang Indonesia untuk belajar Bahasa Inggris, karena itu akan membuka kesempatan yang lebih luas bagi perkembangan anda, baik secara karir, pribadi, dsb.


Gbr diambil dr : bukalapak


Modalnya cukup kamus Bahasa Inggris - Indonesia.

Untuk tahap awal, tidak perlu fokus pada grammar. Cukup dengan memperkaya kosa kata dan memahami beberapa struktur Bahasa Inggris seperti kalimat pasif, aturan MD (red house, bukan house red), dan beberapa struktur dasar lain.

Itu saja anda sudah akan bisa memahami banyak sumber referensi yang ditulis dalam Bahasa Inggris.

Awali dengan banyak membaca, kalau sudah terbiasa mulai coba menonton film tanpa subtitle.

Kecuali jika anda ingin menjadi seorang penulis dalam Bahasa Inggris, atau melanjutkan pendidikan formal di negara dengan Bahasa Inggris, dua hal itu sudah sangat cukup.

Akhir kata, memanfaatkan jabatan untuk kepentingan pribadi tidak bisa dibenarkan. Mencari keuntungan di tengah rakyat tertimpa kesusahan itu tidak etis.

Tapi mari juga kita berhenti berkeluh kesah dan ambil tanggung jawab ke atas pundak kita masing-masing. Tidak ada gunanya memprotes kebijakan pemerintah, menuding kesalahan-kesalahan pejabat, dsb; jika kita sendiri tidak mau berbuat dan berkontribusi untuk memperbaiki keadaan.

Setidaknya dari ruang lingkup yang terkecil, yaitu diri kita pribadi.

Terus belajar, jangan berhenti meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan cara berpikir kita masing-masing.

Bagus kalau kita bisa berkontribusi bagi orang lain, tapi minimal untuk diri sendiri.


ADD::TAMBAHAN:NB:PS:
Pengalaman TS, mungkin masalah budaya, mungkin masalah nilai-nilai hidup, orang luar lebih menghargai buah karya orang lain.

Bisa juga TS salah, tapi dari pengalaman pribadi TS (yang sangat terbatas), saat menulis dalam Bahasa Indonesia untuk diposting di pembaca negeri sendiri, dan menulis dalam Bahasa Inggris, tentunya untuk konsumsi orang luar. Orang Indonesia nggak segan-segan copas untuk dipakai tanpa minta ijin ke penulis aslinya terlebih dahulu.

Sementara beberapa kali TS menulis dalam Bahasa Inggris, ketika ada yang mau pakai tulisan TS untuk jadi konten di blog-nya, dia kulo nuwun dulu ke TS, kirim email dan tanya, boleh atau tidak kalau tulisan ini saya ambil sebagai konten di blog saya. Meskipun tidak ada imbalan berupa uang, karena memang tulisan ecek-ecek saja, tapi ada rasa dihargai

Beda dengan ketika ada menulis sesuatu, dan ketika tiba-tiba nemu tulisannya dicomot tanpa ba bi bu. Jangankan bilang terima kasih, minta ijin aja nggak. Padahal minta ijin itu gratis.emoticon-Ngamuk


Sumber referensi : opini pribadi.
Diubah oleh lonelylontong 17-05-2020 07:05
swiitdebby
reallyreally
nona212
nona212 dan 37 lainnya memberi reputasi
38
2.1K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.