Dunia sudah mulai lelah dengan keadaan saat ini, pandemi virus covid-19 belum juga hilang dari muka bumi.
Vaksin dan obat penyembuhnyapun juga belum ditemukan, sehingga semakin banyak korban berjatuhan.
Ratusan ribu korban meninggal dunia, dan jutaan orang terjangkit virus covid-19.

Berbagai sektor kehidupan telah terdampak akan adanya virus covid-19, baik dari segi ekonomi, pemerintahan dan kesejahteraan masyarakatpun sedikit banyak mengalami goncangan.

Berbagai penerapan-penerapan peraturan baru ditetapkan, untuk menjaga keamanan serta keselamatan masyarakat. Pemerintah juga telah mengambil kebijakan untuk menyelamatkan rakyatnya.

Saat ini tidak ada lagi sekat pembatas antara miskin dan kaya, juragan dan pembantu, perbedaan agama dan ras.
Semua masyarakat sekarang ada dalam satu tujuan, satu harapan, yaitu keluar dari masalah corona dan kembali pada keadaan alam dan kebebasan seperti sebelum corona ini ada.

Tidak perduli dari golongan dan suku yang berbeda semua orang sibuk saling membantu dalam empati dengan bukti nyata, sumbangan dari si kaya untuk masyarakat tidak mampu sudah banyak digalang dan disalurkan.

Berbicara mengenai toleransi dan rasa empati di tengah pandemi virus covid-19, beredar sebuah video tentang masyarakat non muslim yang memberikan semangat dan doa kepada salah satu bidan dari daerah mereka yang menjadi pasient dengan kasus positif corona.

Kejadian ini terjadi di Pulau Seram, Ambon, Maluku Tengah.
Di dalam video menunjukan keadaan yang sangat mengharukan, dimana seorang bidan berada dalam mobil ambulan hendak dibawa ke rumah sakit rujukan pasient positif corona di Ambon.

Namun yang membuat suasana ini haru adalah saat-saat dimana masyarakat non muslim mencegat keberangkatan mobil ambulan ini, mereka berjajar di tepi jalan untuk memberi dukungan kepada ibu bidan di dalam ambulan.

Salah satu perwakilan dari masyarakat memberikan semangat, mengucapkan doa untuk kesembuhan ibu bidan dengan keyakinan mereka, dan berkata bahwa tidak ada yang membedakan agama disini, kita semua satu dalam Tuhan.
Bahkan perwakilan masyarakat itu juga mendoakan semua orang di dunia terutama di Indonesia agar tethindar dari corona dan virus ini segera hilang.

Sontak saja mendengar doa bapak ini semua orang terharu, bahkan ibu bidan yang berada dalam mobil ambulan juga ikut menangis terharu.

Seperti apa videonya?
Lihat di bawah ini!

Benar-benar wujud toleransi dalam beragama yang sangat patut untuk dicontoh dan diapresiasi.
Jarang sekali kita temukan keadaan dan kejadian yang seperti ini.

Tontonan kita pasti perdebatan, perbedaan, dan permusuhan yang seolah-olah menciptakan sekat pembatas antara muslim dan non muslim.
Sebenarnya sekat itu tidak perlu ada, selama memang tidak mengganggu keimanan seseorang.
Kita semua diciptakan beragama bukan untuk membeda-bedakan, namun untul mencari jalan kebenaran tanpa menyakiti orang lain.

Tentu setelah melihat video di atas kita semua harus sadar bahwa kita hidup hanya sementara, tidak ada gunanya saling merasa benar.
Orang yang benar adalah mereka yang peduli dengan saudaranya, merasakan apa yang dirasakan, senasib sepenanggungan dan tidak membeda-bedakan keyakinan.

Mari kita ambil pelajaran tentang kebaikan dan toleransi yang ada di dalam video di atas!
Mudah-mudahan setelah virus covid-19 ini berakhir, keadaan saling toleransi dan empati antar sesama manusia ini masih tetap bisa dipertahankan.

Kita semua pasti akan keluar dari ujian besar ini, tetaplah semangat dan jangan putus asa.
Ikuti perintah dan himbauan dari pemerintah, demi keamanan dan keselamatan bersama!

Terima kasih untuk Agan dan Sista yang sudah singgah, mudah-mudahan kita semua dapat mengambil sisi positif dari kejadian ini.