Penyebaran infeksi Corona di tanah air masih belum menunjukkan tanda-tanda mereda. Penambahan kasus baru masih terbilang sangat besar. Dilansir Kompas.com (15/5) masih ada penambahan 490 kasus baru.




Dengan penambahan kasus tersebut sampai dengan kemarin total kasus di Indonesia per 15 Mei 2020 mencapai 16.496 kasus. Dari jumlah tersebut, 1.076 diantaranya berakhir dengan kematian.




Dengan masih terus bertambahnya kasus tersebut, masalah-masalah lain seputar Covid-19 pun juga bermunculan. Salah satunya adalah bermunculannya kejahatan.




Dan yang harus diwaspadai adalah munculnya kejahatan dengan modus operandi pembobolan ATM dengan metode skimming atau duplikasi kartu ATM. Kejahatan skimming tersebut pernah menggegerkan Indonesia sekitar tahun 2016 dan 2018.

Pada tahun 2016, publik tanah air digegerkan dengan adanya kejahatan skimming terhadap 50 orang nasabah di BRI Mataram Nusa Tenggara Barat. Pada tahun 2017 terjadi lagi kejahatan dengan modus yang sama di Buleleng, Bali terhadap Nasabah Bank BNI. Pelakunya adalah sindikat dari Bulgaria (kompas.com, 19/3/2018).

Pada tahun 2018 terjadi lagi kejahatan skimming pada Bank BRI. Sejumlah nasabah kehilangan uangnya dengan jumlah bervariasi. Bahkan ada yang kehilangan sebesar 10 juta rupiah. Pelaku dari skimming ini beberapa diantaranya melibatkan warga negara asing.

Nah, di tengah pandemi Corona di tanah air, kejahatan skimming terjadi lagi. Warganet dihebohkan dengan munculnya informasi terjadinya kejahatan pembobolan ATM sejumlah nasabah Bank Mandiri. Kejadian tersebut disinyalir terjadi di ATM Bank Mandiri di Family Mart Maleo, Bintaro sektor 9, Tangerang Selatan (tribunjakarta.com, 15/5).

Bank Mandiri pun sudah mengkonfirmasi adanya kejadian itu. Pihaknya menduga adanya kejahatan skimming dalam kejadian yang merugikan nasabah sekitar puluhan juta rupiah.

Pihak Bank Mandiri pun berjanji akan mengganti 100 persen nasabahnya yang mengalami kejadian itu. Mereka yang terverifikasi akan segera diganti dalam tiga hari kerja.

Sungguh sangat disayangkan, di tengah kondisi ekonomi yang menurun akibat Corona, masih ada oknum yang tega untuk berbuat seperti itu. Saat ini adalah waktunya untuk saling menguatkan menghadapi wabah ini, dan bukan sebaliknya.

Semoga pelaku segera bisa diringkus, dan kejahatan dengan modus yang sama tak lagi bermunculan...I]





Referensi:

1. kompas.com, 19/3/2018

2. https://jakarta.tribunnews.com/2020/...dikat-skimming