Menjalani ibadah puasa Ramadhan di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini memang berat ya, GanSis. Suasana Ramadhan yang sebelumnya semarak, kini berbanding terbalik. Banyak rutinitas tahunan yang berkaitan dengan bulan Ramadhan, terpaksa ditiadakan. Semua itu dilakukan bukan tanpa alasan. Kita semua, khususnya kaum muslim pun mau suasana kembali normal seperti Ramadhan sebelumnya.

Mewabahnya virus corona, menjadikan kita terpaksa harus membatasi ruang gerak. Aktivitas yang biasa dilakukan sebelum virus menyebar pun, banyak yang dialihkan, bahkan sekolah-sekolah terpaksa meliburkan para siswa-siswinya.


sumber gambar

Para perantau pun banyak yang pulang kampung, sebab di kota besar sana, tempat mereka mengais rezeki, tidak beroperasi sampai batas waktu yang tidak bisa ditentukan. Akhirnya di kampung pun banyak pengangguran.


sumber gambar

Akan tetapi, kondisi di atas tidak lantas menjadikan masyarakat golongan mampu di kota ane menutup mata. Tidak sedikit yang kerap berbagi dengan masyarakat yang kurang beruntung. Apalagi berbagi di bulan Ramadhan, akan dilipatgandakan pahalanya. Yang memberi jadi semangat, yang diberi pun bersyukur.

Seperti apa kegiatan mereka? Simak, yuk!

1. Berbagi sembako di pinggir jalan

Ini salah satu hal yang patut dicontoh demi membantu sesama. Jangan dilihat isinya, tapi niat dan ketulusan yang ada di dalamnya, membuat sebagian masyarakat merasa terbantu dan diperhatikan.


sumber gambar


2. Berbagi nasi dus untuk berbuka

Beberapa hari yang lalu, ada serombongan tim siaga yang berkeliling kampung, GanSis. Mereka membagikan nasi dus untuk berbuka kepada warga kampung di sekitar ane. Alhamdulillah ane juga dapat.


sumber gambar


sumber gambar


3. Berbagi parsel lebaran

Ini juga rutinitas yang masih dilakukan. Banyak orang yang membagikan paket lebaran di pinggir-pinggir jalan, atau bahkan mendatangi daei rumah ke rumah. Di majelis taklim tempat ane mengaji, juga membagikan parsel lebaran.


sumber gambar


Terkadang hal kecil yang kita lakukan, tanpa disadari membawa dampak yang besar buat orang lain. Seperti contoh kegiatan yang ane sebut di atas. Walau paket itu berisi beras, gula, mie instan, dan gula pasir, tapi itu sudah cukup membantu sesama di tengah pandemi seperti sekarang.

Apa pun yang terjadi saat ini, sudah ada dalam ketetapan dan digariskan oleh Allah. Kita sebagai hamba hanya perlu ikhtiar dan berdoa.
Mengeluh justru hanya akan semakin menambah beban.

Sudahlah virus menyebar, kita sebagai manusia malah mengeluh terus. Bukankah itu tidak baik untuk kesehatan? Sebab akan semakin menekan pikiran yang bisa berakibat turunnya sistem imunitas tubuh. Ketika kekebalan tubuh menurun, maka tubuh akan mudah terserang virus. Jika sudah demikian, yang tersisa hanya rasa sesal.

Oleh sebab itu, marilah kita jadikan musibah ini sebagai perantara kita lebih mendekat lagi kepada Allah dan merenungi tiap kejadian. Pasti ada hikmah di balik setiap musibah.

Sekian tulisan ane, semoga bermanfaat. Tetap semangat walaupun di tengah musibah ya, GanSis.

Penulis : @anna1812
Referensi : opini pribadi