Telaaattt, aku telat lagi bangun untuk menyiapkan makan sahur, aduh gawat, mana belum masak nasi lagi. Kebiasaan yang selalu terjadi ketika bulan ramadan kalau tidak ada yang teriak manggil sahuurr! sahuuurrr! dari masjid atau anak-anak yang patrol.

Weker pasti sudah terpasang, jam sekian lalu sekian dan sekian, sebagai antisipasi kalau masih ngantuk. Tetapi kadang telinga ditutup mimpi jadi weker yang teriak tak terdengar pula. Lantas apa yang bisa membuat kita melek sempurna?

1. Patrol


Kata patrol bukan dari bahasa Indonesia asli melainkan asimilasi dari bahasa asing yang artinya keliling mengawasi. Tapi nama itu jadi melekat untuk istilah membangunkan orang untuk makan sahur ketika ramadan.

Dulu hanya menggunakan bambu saja yang dibentuk sedemikian rupa, tapi bersama dengan berkembangnya jaman, ditambah dengan alat lainnya bahkan alat musik sungguhan, keyboard dan sejenis drum. Jadi asik kan dengarnya pas tidur dengar lagu yang enak, semangat buat bangun.

Coba mereka tidak lewat, ya lewat juga waktu makan sahurnya walau ada weker. Keseruan berkeliling membangunkan warga ini yang sangat dinanti ketika ramadan. Keakraban dan kebersamaan sangat terasa.

Masih ada aktivitas patrol ini di beberapa tempat dari informasi yang aku dapat, memang ramadan tak ada patrol itu sunyi, bagai sayur kurang garam.

Tapi bisa juga lah membangunkan isi rumah ala patrol bila patrol itu untuk saat ini ditiadakan. Bikin gaduh sedikit asal merdu demi membangunkan anggota keluarga, tak ada salahnya.

2. Panggilan Sahur dari Surau/Masjid


Selain anak-anak yang melakukan keliling membangunkan warga dengan cara patrol ada lagi yang juga bisa dilakukan untuk membuat terbuka lebar mata warga agar tidak terlambat bangun, yaitu membangunkan lewat pengeras suara di surau atau masjid. Hanya dengan berkata "Sahur! Sahur! Saat ini sudah menunjukkan pukul 03.00, bagi yang belum bangun harap segera menyiapkan makan sahur. Sagur! Sahur! Sahur!"

Kata-kata sahur yang keras dan diulang-ulang ternyata ampuh membangunkan yang masih terlena. Pernah suatu hari aku ngantuk berat dan tidak ada seruan untuk sahur dari masjid, otomatis bablas, baru melek menjelang imsak. Bisa membayangkan bagaimana kacaunya saat sahur. Alhamdulillah tahun ini tidak terjadi terlambat bangun.

Tapi akan lebih menarik lagi bila melantunkan salawat atau lagu islami. Atau ajakan sahur yang dinyanyikan.

3. Keliling dengan Alat Musik


Aku kira sama ya daerah satu sama lainnya, atau ada lagi yang menarik dengan cara berkeliling kampung dengan membawa tape atau alat musik lain, pasti tambah seru bukan? Musik yang diputar atau dimainkan pasti mampu membuat warga semangat untuk bangun.

Itu GanSis yang biasa dilakukan untuk membangunkan warga saat sahur. Kalau di tempat kalian bagaimana?


Sekian cerita dariku untuk Kaskus dan regional Malang

Salam Ramadan Mulia

:terimakasih