Assalamu'alaikum GanSis. Begitu exicited banget ikutan regional di kotaku. Kesempatan ini harus kugunakan sebaik mungkin.

Ramadhan begitu ditunggu-tunggu seluruh umat muslim. Jalanan yang ramai riuh saat menjelang berbuka puasa, dipenuhi orang-orang yang memborong makanan dan minuman di sepanjang jalan.

Kukira jalanan sepi karena ada wabah di negeri ini, ternyata sama saja. Orang yang sehabis pulang dari bekerja, mengendarai sepeda motor begitu kencang. Saling mendahului agar tidak telat saat berbuka dengan keluarga di rumah.





Orang jualan takjil di tempatku dulu berderet rapi di pinggir jalan. Memang tidak banyak seperti di kecamatan. Pembeli bukan sekedar orang tua saja, anak-anak kecil semua bersuka cita. Siapa yang nggak senang kalau mau berbuka puasa. Ditemani segelas es dan macam-macam takjil yang tertata rapi di atas piring.





Sekarang, keadaannya sepi dan tak seramai dulu. Memang ada orang yang berjualan takjil di pinggir jalan, karena tempat itu sudah dikhususkan untuk orang berjualan di kecamatan. Namun, harus diberi jarak 1 meter lebih dan pakai masker. Tak lupa di perempatan ada beberapa polisi dan warga yang memantau dari jauh.





Jarak tempat tinggalku ke kecamatan tidak begitu jauh. Hanya 10 menit sampai ke sana. Meskipun masih zona hijau, banyak anak karang taruna berjaga di pinggir jalan saat aku melewati daerahnya.

Syaratnya harus pake masker dan tiap berangkat atau pulang selalu di tes dengan termometer tembak. Keluar rumah hanya ingin saja untuk mencari makanan yang unik.





Banyak yang mengeluh dengan hal ini. Orang jualan makanan jadi tak sebanyak tahun kemarin. Jualan es juga hanya beberapa. Orang ke pasar diberi waktu malam hari sampe pagi hari.

Namun, tak menyurutkan semangat bagi orang-orang yang memburu takjil saat sore hari. Meskipun suasana tak seperti dulu, tapi mereka tetap biasa saja. Kapan lagi? Memang adanya hanya Ramadhan saja. Kalau keluar pun hanya seperlunya, tidak setiap hari keluar, makan-makan dan pulang malam.

Sekarang tidak. Beli di luar langsung pulang. Banyak cafe dan warung makan tutup. Hanya warung pinggir jalan yang menjual tempe penyet yang tetep ramai, tapi semua membungkus makanannya dan dibawa pulang.

Semoga wabah ini segera hilang. Agar aktifitas orang-orang kembali seperti semula. Aamiin ya rabbi.




Sumber foto : dokpri
Sumber opini : blog pribadi