solusiprogramAvatar border
TS
solusiprogram
Kerja di Bank Mandiri, sudah 6 tahun belum dibayar.
Saya ingin berbagi pengalaman saya saat bekerjasama dengan Bank Mandiri dengan harapan bisa menjadi pelajaran bagi kita semua.

Saya akan coba ceritakan poin-poin pentingnya dulu, namun tidak menutup kemungkinan untuk saya beberkan semuanya di kemudian hari.

Sekitar bulan juli 2013, saya dihubungi staf Bank Mandiri atas rekomendasi koleganya. Saya diminta untuk mengerjakan sebuah proyek percepatan konektifitas system di Bank Mandiri.
Berikut adalah salah satu email awal dari staf Bank Mandiri tersebut (beberapa nama saya samarkan):


Saya lalu mengajukan proposal seperti diminta dan setelah disetujui, saya berangkat dari tempat tinggal saya di Riau ke Jakarta dengan biaya sendiri. Saya memang hanya mengandalkan persetujuan via email karena staff Bank Mandiri tersebut (sebut saja Mr. C) meminta saya segera memulai pekerjaan ini karena mereka sudah dikejar tenggat waktu. Inilah pelajaran penting bagi saya dan kita semua. Jangan percaya begitu saja dengan institusi sebesar apapun tanpa adanya Surat Perintah Kerja (SPK) resmi.

Berikut ini adalah beberapa percakapan kami di email selanjutnya:


Pada Sep 19, 2013, saya kembali diminta untuk mengerjakan proyek berikutnya yang masih berkaitan dengan proyek sebelumnya. Pekerjaan inipun lagi-lagi saya kerjakan hanya berdasarkan request dari Bank Mandiri via telpon dan email. Berikut ini salah satu email terkait:


Singkat cerita, saya hidup di Jakarta selama dua tahun dengan biaya sendiri. Pekerjaan itu sebetulnya sudah selesai dalam 3 bulan sesuai tenggat waktu yang diberikan Bank Mandiri. Namun saya masih di Jakarta selama 2 tahun untuk melayani request penyempurnaan pekerjaan tersebut dari Bank Mandiri dan tentu saja sembari menunggu pembayaran yang tak kunjung cair.

Anyway, pada 17 September 2013, saya ikut menandatangai UAT. Seharusnya hardcopy UAT itu bisa jadi bukti fisik mengenai keikutsertaan saya dalam proyek ini namun sayangnya saya juga tidak pegang hardcopynya. FYI, UAT adalah User Acceptance Test yang merupakan test akhir terhadap sebuah sistem. Email terkait undangan UAT tersebut adalah sebagai berikut:


Dan berikut ini adalah Undangan UAT untuk pekerjaan yang kedua:


Walaupun secara resmi kedua proyek tersebut sudah selesai, saya masih diminta bantuan terkait adanya request baru atau penyempurnaan. Salah satunya, pada 11 Desember 2013, saya masih diminta aktif mengawasi sesuai email berikut:


Sejak saat itu, saya mencoba menghubungi Mr. C terkait penyelesaian pembayaran namun saya selalu disuruh menunggu sampai akhirnya dia resign dari Bank Mandiri.
Saya lalu mencoba menghubungi atasannya dan pihak terkait namun juga disuruh menunggu hingga akhirnya tidak direspon. Beberapa terlihat di email berikut ini:


Karena sudah menunggu terlalu lama tanpa kepastian, di email itu saya sudah menyatakan bersedia tidak dibayar dan meminta semua pekerjaan saya ditarik dari sistem. Namun juga tidak direspon.

Barulah pada 28 Maret 2018 saya mendapat respon yg cepat (di hari yang sama) setelah saya menyatakan ingin share pengalaman saya ini ke ruang publik:


Ada dua keganjilan dari ucapan Ibu ini. Apa dia benar-benar tidak tahu atau pura-pura tidak tahu?:
1. Apa mungkin dia tidak mengerti detail dealnya, paling tidak jumlah nominalnya? Dan mengapa dia baru balas email saya sesaat setelah saya berencana untuk share?
2. Dia cek email sampai Oktober 2017, padahal dia tahu pekerjaan di bawah koordinasinya ini terjadi pada tahun 2013.


Singkat cerita, setelah bertahun-tahun barulah Bank Mandiri menyatakan siap membayar:


Saya kira permasalahan ini sudah akan segera selesai, namun datang email berikutnya:

Sungguh tidak masuk akal. Pekerjaan ini sudah saya selesaikan 5 tahun lalu. Bank Mandiri yang menunda pembayaran justru beralasan bahwa personilnya saat ini sudah berganti. Itu urusan internal Bank Mandiri. Apa BUMN sebesar ini tidak bisa bekerja berdasarkan dokumen? Semua korespondensi terkait pekerjaan ini juga ada di mail server Bank Mandiri. Anyway, beberapa staf Bank Mandiri yang mendapat cc email ini juga kenal saya dan masih bekerja di Bank Mandiri saat ini, termasuk Ibu L yang menjabat Head Division yang bahkan pernah makan siang bersama saya dan tim SCN.


Email-email yang terakhir itu sudah tidak direspon oleh Bank Mandiri.
Saya sudah ada kesibukan di Riau. Tidak bisa semudah itu ditinggal untuk waktu yang entah berapa lama. Kenyataannya, saya sudah pernah menunggu 2 tahun di Jakarta namun juga tidak selesai. Belum lagi tentu perlu biaya perjalanan dan akomodasi selama di Jakarta. Kalau memang hanya tinggal tanda tangan, kenapa tidak kirim saja dokumen itu lalu kita tanda tangani dan tampilkan via video conference?

Saya butuh sekali uang itu sekarang. Namun saya juga tidak mungkin menyabung nyawa ke Jakarta di tengah pandemi corona yang entah kapan berakhirnya ini hanya demi "mengambil" uang yang seharusnya sudah jadi milik saya sejak 6 tahun lalu.
Saya sudah menunggu selama 6 tahun namun apakah saat ini juga masih harus menantang maut dengan resiko tertular virus corona?


Diubah oleh solusiprogram 19-04-2020 19:33
nona212
SLSDBS
g4zza
g4zza dan 35 lainnya memberi reputasi
36
5.1K
65
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Surat Pembaca
Surat PembacaKASKUS Official
13KThread1.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.