Sleipnir9Avatar border
TS
Sleipnir9
Jokowi Curiga Ada yang Mainkan Harga Gula dan Bawang Merah

Presiden Joko Widodo (Jokowi)/Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Setpres

Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) merasa curiga dengan harga gula pasir yang tak kunjung turun. Dia menduga ada oknum yang berupaya memainkan harga demi mendapatkan keuntungan.

Jokowi kembali menginstruksikan jajarannya untuk mencari penyebab kedua bahan pangan ini harganya tak kunjung turun. Dirinya curiga ada yang mengambil keuntungan dari dua bahan pokok tersebut.

"Saya ingin ini dilihat masalahnya di mana, apakah masalah distribusi atau stoknya kurang atau ada yang sengaja permainkan harga untuk sebuah keuntungan yang besar," tuturnya saat membuka rapat terbatas virtual, Rabu (13/5/2020).

Padahal di masa krisis saat pandemi virus Corona, masyarakat tengah mengalami penurunan daya beli. Jika harga bahan pokok masih tinggi maka akan menambah beban masyarakat.

"Saya minta betul-betul dicek di lapangan, dikontrol, sehingga harga semuanya bisa terkendali dan masyarakat bisa naikkan daya belinya," ucapnya.

Untuk bawang merah dia mencatat harganya masih mencapai Rp 52.000 per kg. Padahal seharusnya harga bawang merah bisa berada di kisaran Rp 32 ribu.

"Bawang merah yang harga rata-rata harga nasionalnya masih Rp 51.000, masih jauh dari harga acuan untuk bawang merah yaitu Rp 32.000," ucapnya.

Jokowi juga menyoroti gula pasir yang harganya juga masih tinggi. Dia mencatat harga gula masih mencapai Rp 17.500.

"Juga gula pasir sampai saat ini seperti ini saya terus kejar, harga masih Rp 17.000-17.500 padahal HET masih harusnya di Rp 12.500," tutupnya.

Lalu apa yang akan dilakukan pemerintah?

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan pemerintah akan memerintahkan Satgas Pangan untuk untuk mengawasi distribusi, terutama di pelelangan gula.

"Satgas Pangan sudah ditugasi untuk memonitor setiap saat, seperti daripada salah satu pelelangan gula pun dimonitor oleh satgas pangan," tuturnya saat konferensi pers virtual, Rabu (13/5/2020).

Meski begitu, Airlangga menilai tingginya harga gula lantaran ada kendala dari sisi impor, sehingga pasokan tidak mencukupi.

"Harga gula memang ada beberapa impor yang jadwalnya tertunda, karena beberapa daerah di negara lain ada pembatasan akibat lockdown," ucapnya.

Pemerintah sendiri juga akan mengalihkan dari gula rafinasi ke gula konsumsi untuk menambah stok. Diharapkan langkah itu bisa membantu menekan harga.

sumber
onik
devilkillms
anasabila
anasabila dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.2K
29
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.2KThread40.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.