- Beranda
- Cooking & Resto Guide
Pakkat, Makanan Khas yang Diburu Saat Bulan Ramadhan.
...


TS
muyasy
Pakkat, Makanan Khas yang Diburu Saat Bulan Ramadhan.
Assalamu'alaikum Gansis. Tetap semangat menjalani puasa bagi yang menjalankannya. Tak terasa sudah setengah bulan kita menjalankan puasa Ramadhan.

Berburu takjil di pinggir jalan saat ini sangat berkurang saat pandemi COVID 19 ini. Namun, tidak dengan makanan khas yang satu ini.
Pertama kali dengar namanya pasti banyak yang tidak tahu, seperti aku ini. Apalagi bahan yang digunakan, menurutku agak aneh. Apanya yang bisa dimakan?
Pakkat, itu nama makanan khas dari Sumatera utara, yang banyak diburu saat menjelang berbuka puasa. Banyak yang bilang pakkat makanan khas dari Medan. Ada juga yang bilang dari Tapanuli selatan. Entah, benar yang mana.
Aku tahu saat nonton televisi menunggu buka puasa. Diberitakan bahwa pakkat ada di saat bulan Ramadhan saja. Bahannya dari pucuk rotan dibakar terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
Sumber : Google
Pertama kali dengar dan melihat makanan khas seperti itu. Sekilas seperti pucuk bambu. Kupikir juga seperti itu, ternyata aku salah. Kalau pucuk tebu pasti agak manis rasanya. Kalau pucuk rotan, bagaimana ya? Bener-bener ingin mencoba kalau pakkat ada di sini.
Terlihat sederhana dari penampilan pakkat itu sendiri, tapi banyak yang memburunya. Pembeli sampe antri lho. Jelas lama menunggu, karena pucuk rotan tersebut dibakar terlebih dahulu.
Saking penasarannya, aku searching di halaman sosial. Ternyata, pakkat adanya di saat bulan Ramadhan. Sehari menghabiskan 400 batang pucuk rotan. Kalau sangat ramai, sekitar 900 batang. Wow ... banyak bener.
Sumber : Google
Sebelumnya, para pembeli harus pesan pakkat jauh-jauh hari. Mungkin, mencari pucuk rotan juga tidaklah mudah.
Pucuk rotan panjangnya hanya kurang lebih satu meter. Harganya yang murah tapi rasanya yang sangat enak buat lalapan.
Pucuk rotan tersebut dibakar terlebih dahulu selama 4 jam. Lama banget? Kemungkinan kulit luar dari pucuk rotan yang sangat keras, menjadikan proses pembakaran yang sangat lama. Dibakar sampai sempurna dan seluruh permukaannya terlihat menghitam.
Bukan berarti gosong dalamnya. Kadang pembeli meminta sang penjual memotong pakkat. Biar praktis saat dibawa pulang.
Pakkat yang berwarna putih berarti matang sempurna. Kalau pakkat yang berwarna kuning, kematangannya masih kurang dan rasanya tidak enak.
Sumber : Google
Selain dibuat lalapan, kadang pakkat dimasak dengan kuah santan. Pasti enak ini, ya.
Berbagai macam makanan khas atau takjil saat di bulan Ramadhan. Daerah masing-masing pasti punya makanan khasnya.
Sumber : blog pribadi
Pertama kali dengar namanya pasti banyak yang tidak tahu, seperti aku ini. Apalagi bahan yang digunakan, menurutku agak aneh. Apanya yang bisa dimakan?
Pakkat, itu nama makanan khas dari Sumatera utara, yang banyak diburu saat menjelang berbuka puasa. Banyak yang bilang pakkat makanan khas dari Medan. Ada juga yang bilang dari Tapanuli selatan. Entah, benar yang mana.
Aku tahu saat nonton televisi menunggu buka puasa. Diberitakan bahwa pakkat ada di saat bulan Ramadhan saja. Bahannya dari pucuk rotan dibakar terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.

Pertama kali dengar dan melihat makanan khas seperti itu. Sekilas seperti pucuk bambu. Kupikir juga seperti itu, ternyata aku salah. Kalau pucuk tebu pasti agak manis rasanya. Kalau pucuk rotan, bagaimana ya? Bener-bener ingin mencoba kalau pakkat ada di sini.
Terlihat sederhana dari penampilan pakkat itu sendiri, tapi banyak yang memburunya. Pembeli sampe antri lho. Jelas lama menunggu, karena pucuk rotan tersebut dibakar terlebih dahulu.
Saking penasarannya, aku searching di halaman sosial. Ternyata, pakkat adanya di saat bulan Ramadhan. Sehari menghabiskan 400 batang pucuk rotan. Kalau sangat ramai, sekitar 900 batang. Wow ... banyak bener.

Sebelumnya, para pembeli harus pesan pakkat jauh-jauh hari. Mungkin, mencari pucuk rotan juga tidaklah mudah.
Pucuk rotan panjangnya hanya kurang lebih satu meter. Harganya yang murah tapi rasanya yang sangat enak buat lalapan.
Pucuk rotan tersebut dibakar terlebih dahulu selama 4 jam. Lama banget? Kemungkinan kulit luar dari pucuk rotan yang sangat keras, menjadikan proses pembakaran yang sangat lama. Dibakar sampai sempurna dan seluruh permukaannya terlihat menghitam.
Bukan berarti gosong dalamnya. Kadang pembeli meminta sang penjual memotong pakkat. Biar praktis saat dibawa pulang.
Pakkat yang berwarna putih berarti matang sempurna. Kalau pakkat yang berwarna kuning, kematangannya masih kurang dan rasanya tidak enak.

Selain dibuat lalapan, kadang pakkat dimasak dengan kuah santan. Pasti enak ini, ya.
Berbagai macam makanan khas atau takjil saat di bulan Ramadhan. Daerah masing-masing pasti punya makanan khasnya.
Sumber : blog pribadi



tien212700 dan 198 lainnya memberi reputasi
199
7.1K
385


Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!

Cooking & Resto Guide
9.1KThread•15.7KAnggota
Urutkan
Terlama


Komentar yang asik ya