Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

joko.winAvatar border
TS
joko.win
Polemik Bansos DKI, Anak Buah Anies Baswedan Akhirnya Angkat Bicara

Warga menyiapkan bantuan sosial berupa paket sembako dari Presiden yang akan disalurkan di kawasan Cipete Selatan, Jakarta, Rabu, 29 April 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan buka suara soal kisruh data bantuan sosial atau bansos pemerintah pusat dan Pemprov DKI.

Anggota Tim Gubernur untuk Percepatan Pembangunan (TGUPP) DKI Jakarta Muhammad Imam Adli mengatakan data penerima bansos yang diterima pemerintah pusat berasal dari pemerintah DKI. Menurut Adli, pemerintah pusat kemudian harus mengolah data tersebut.

"Jadi data mentahnya dari kami benar tapi kemudian pengolahan lanjutannya dari mereka (pemerintah pusat)," kata Adli dalam diskusi virtual, Senin.

Dia menjelaskan, awalnya pemerintah DKI mengumpulkan nama-nama warga DKI yang berhak menerima bansos mengacu pada Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Dalam DTKS, hanya tercatat 8-10 persen warga DKI membutuhkan bantuan akibat terdampak Covid-19.

Akan tetapi, pemerintah DKI menganggap angka itu seharusnya lebih tinggi. Sebab, beberapa sektor ikut kena imbas pandemi Covid-19. Adli mencontohkan sopir ojek online dan PKL yang pendapatannya tergerus.

Karena itulah, pemerintah DKI mencampurkan DTKS dengan data dari sumber lain karena butuh waktu mendata contohnya nya ojol dan pekerja yang di PHK. Adli menyebut, pemerintah DKI menambah jumlah penerima bansos dari data Pangan Murah, Kartu Jakarta Pintar (KJP), dan Kartu Lansia Jakarta (KLJ).

"Ini ada beberapa sumber dataset dari Jakarta yang memperoleh bantuan yang kami data sendiri, yang akuntabel memang karena kami pernah memberikan bantuan kepada mereka," kata Adli. "Kami masukkan, kami gabungkan datanya menjadi basis KK (Kepala Keluarga) kemudian kami berikan ke pusat untuk diolah lebih lanjut. Sementara data bansos yang mencakup lebih luas akan dibagikan bansos pada tahap dua pekan ini," tutupnya.

Sebelumnya, tiga menteri, yaitu Menteri Sosial Juliari Batubara, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani mempersoalkan penyaluran bansos oleh pemerintah DKI.

Juliari misalnya menyoroti banyak penerima bansos dari pemerintah pusat sebelumnya sudah menerima bantuan DKI. Di hadapan anggota DPR, Juliari menyebut, bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta pemerintah pusat untuk memasok bantuan kepada warga yang tak bisa dicover DKI. Artinya, DKI tidak memberikan data yang sama kepada Kementerian Sosial.

https://www.google.com/amp/s/metro.t...-angkat-bicara
onik
saeful07
tien212700
tien212700 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
2K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
671KThread40.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.