Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Alat Bantu Pernafasan dari Universitas Indonesia Lulus Uji Produk

wahid30Avatar border
TS
wahid30
Alat Bantu Pernafasan dari Universitas Indonesia Lulus Uji Produk
Alat Bantu Pernafasan dari Universitas Indonesia Lulus Uji Produk

Tim ventilator Universitas Indonesia (UI) mengembangkan ventilator transport lokal rendah biaya berbasis sistem pneumatik (Convent-20).

Ventilator adalah alat bantu pernapasan yang berfungsi untuk membantu pasien yang kesulitan bernapas.

Ketua tim ventilator UI, Basari mengatakan, pengembangan Covent-20 dilakukan untuk membantu memenuhi kebutuhan rumah sakit terhadap ventilator.

"Saat ini di Indonesia ada sekitar 70-an distributor ventilator yang dapat memasok 231 jenis atau tipe ventilator impor. Dengan kondisi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia, terjadi keterbatasan stok ventilator impor," kata Basari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (7/4/2020).

"Sementara belum ada ventilator lokal produksi asli Indonesia yang dapat memenuhi kebutuhan dalam negeri," sambungnya.

Basari menjelaskan, Covent-20 memiliki beberapa keunggulan. Di antaranya biaya produksi yang lebih hemat, compact, portable, hemat energi.

Serta mudah dioperasikan sehingga aman bagi pasien dalam pengawasan (PDP) maupun pasien positif Covid-19 untuk perjalanan dari rumah atau ruangan observasi ke ruangan isolasi.

Dekan Fakultas Kedokteran UI (FKUI) Ari Fahrial Syam menuturkan, tim ventilator terdiri dari beberapa peneliti di Fakultas Teknik UI (FTUI), Fakultas Kedokteran UI (FKUI), Rumah Sakit UI (RSUI), Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Jakarta Jurusan Teknik Elektromedik dan RSUP Persahabatan Jakarta.

Tim tersebut hanya fokus membuat ventilator transpot karena bahan bakunya tersedia di Indonesia.

"PDP dan pasien positif Covid-19 yang mengalami gagal nafas, membutuhkan ventilator transport untuk perjalanan dari rumah ke rumah sakit, serta mode ventilasi yang dapat diatur," ujar Fahrial.

Kemudian, Dekan FTUI Hendri D.S. Budiono menuturkan, biaya pembuatan Covent-20 lebih rendah bila dibandingkan dengan tipe ventilator transport komersial yang tersedia saat ini.

Covent-20 juga memiliki ventilasi multimode, hemat energi dengan baterai lithium-ion, memiliki bentuknya ringkas dan sederhana, pengoperasian yang mudah, serta menggunakan filter bakteri sehingga aman digunakan baik untuk PDP maupun pasien positif Covid-19.

Kini tim ventilator UI telah menyelesaikan proses kalibrasi awal Covent-20 di perusahaan kalibrasi PT Medcalindo dengan hasil yang menjanjikan.

Tahapan selanjutnya adalah, pengujian di Balai Pengamanan Fasilitas Kesehatan (BPFK), dan uji klinis di RSUI sebelum pengurusan izin produksi dan izin edar dari Kementerian Kesehatan dan produksi massal.

"Inovasi ventilator karya UI ini diharapkan mampu memenuhi kebutuhan rumah sakit di Indonesia," ucap Hendri.


999999999
fatqurr
nona212
nona212 dan 22 lainnya memberi reputasi
23
539
5
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.4KThread84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.