SELAMAT MALAM GAN/SIS

Yang Jomblo dan Yang Un-jomblo Dipersembahkan Mampir, Monggo!

Hari ini, bentuk hati/ jantung adalah simbol universal untuk cinta yang romantis. Hal ini dapat dilihat di sekitar kita, tetapi sebagian besar dalam bentuk emoticon di sosmed. Orang mengirim jutaan hati digital melalui internet setiap hari untuk mengekspresikan adorasi mereka kepada seseorang, atau sesuatu.


Kita semua yang masih bernafas dan pernah bernafas pasti mengetahui arti dari simbol ini, lantas darimana asalnya dan apa tujuan utamanya? Seperti dengan banyak simbol lain, ada beberapa teori tentang asal-usul bentuk hati.


Bentuk hati, dengan definisi modern, adalah sebuah Ideograf yang digunakan untuk mengekspresikan gagasan "hati" dalam arti kiasan atau simbolik sebagai inti dari emosi, kasih sayang, dan cinta. Simbol ini mengacu kepada sebagian besar hal yang berhubungan dengan perasaan, tetapi tidak hanya untuk cinta romantis saja.


Salah satu teori menunjukkan bahwa asal-usul simbol hati dapat ditelusuri kembali ke tanaman kuno yang disebut silphium. Silphium adalah spesies adas raksasa yang digunakan sebagai komoditas, tumbuh di garis pantai Afrika Utara dekat dengan koloni Cyrene di Yunani. Orang Yunani dan Roma menggunakannya sebagai bumbu, obat, tetapi juga sebagai bentuk pengendalian kelahiran. Sifat proteksinya telah disebutkan oleh berbagai penulis dan penyair kuno. Fakta bahwa tumbuhan tersebut telah punah pada abad pertama Masehi. Pada beberapa penggambaran kuno, benih silphium menyerupai bentuk hati modern.


Selain teori ini, beberapa peneliti percaya bahwa bentuk hati berasal dari tanaman lain seperti daun ivy, atau daun Lily air. Lain lagi spekulasi liar yang mengatakan bahwa simbol hati dimodelkan sesuai dengan bentuk payudara wanita, bokong wanita atau beberapa bagian lain dari tubuh manusia terutama wanita.



Berdasarkan sejarah, yang pertama dikenal sebagai penggambaran bentuk hati, yang secara samar dapat dianggap sebagai simbol cinta, dibuat pada tahun 1250. Simbol ini muncul dalam dekorasi huruf kapital "S" dalam naskah Roman Perancis yang disebut "Roman de la Poire" (Romance of The PEAR). Miniatur ini menggambarkan seorang lelaki (kekasih) berlutut menawarkan hatinya kepada seorang wanita. Bentuk hati ini mirip dengan kerucut pinus, yang terbalik terbalik (tidak dalam posisi biasa dari bentuk hati yang kita kenal hari ini). Peneliti hanya berasumsi bahwa objek berbentuk kerucut pinus adalah jantung karena bagiannya dipegang oleh kekasih yang tersembunyi. Nama novel ini adalah "Romance of The PEAR," sehingga objek mungkin juga sepasang.


Teori lain mengatakan bahwa Pierre Vinken mengusulkan dan Martin Kemp menjelaskan bahwa simbol hati mungkin dibentuk menurut tulisan Galen dan Aristoteles. Filsuf kuno ini menggambarkan hati manusia sebagai organ dengan tiga ruang dan penyok di tengah. Vinken dan Kemp percaya bahwa bentuk hati diciptakan selama abad pertengahan oleh para ilmuwan yang mencoba untuk memvisualisasikan teks kuno. Sebagai contoh, Guido da Vigevano, seorang fisikawan Italia abad ke-14, membuat beberapa gambar anatomi hati yang sangat mirip dengan deskripsi yang dibuat oleh Aristoteles. Penggambaran ini, bersama dengan anggapan bahwa hati manusia terhubung dengan emosi dan kenikmatan, mengubah bentuk hati menjadi simbol cinta pada abad pertengahan.


Ada banyak contoh simbol hati pada seni abad pertengahan. Pada 1305, pelukis terkenal Italia Giotto membuat penggambaran Amal (Caritas) di Kapel Scrovegni (Padua) dimana ia memberikan hatinya kepada Yesus.

Bentuk hati ini juga memiliki bentuk kerucut pinus, yang terbalik. Penggambaran Giotto memiliki pengaruh besar pada representasi simbol jantung dalam lukisan dari periode kemudian.


Sampai akhir abad ke-14, simbol hati biasanya ditampilkan terbalik. Tradisi ini berubah pada paruh pertama abad ke-15. Perubahan lain terjadi selama periode ini, yang mengubah simbol hati seperti yang kita kenal sekarang.


Lekukan pada dasarnya mulai muncul. Pada awalnya hanya lekukan kecil, dan secara bertahap mulai mengembang. Sejak akhir abad ke-15 simbol hati merah dengan lengkungan yang menyerupai bokong yang terbalikadalah pemandangan umum, dan simbol tersebut bahkan digunakan pada kartu remi.

Sebagai simbol cinta yang sudah sempurna, pada abad ke-19, simbol hati mulai muncul pada kartu hari St. Valentine, kotak permen, dan benda lainnya. Sejak saat itu, simbol hati memasuki budaya pop dan menjadi bagian integral dari komunikasi masyarakat modern.