DI MUSIM PSBB ini, hanya yang berkepentingan dinas boleh keluar kota. Ini sangat menguntungkan bagi Mukayat (40), warga Surabaya. Sebentar-sebentar dinas keluar kota melulu, padahal aslinya di luar kota dia menemui gendakannya, janda bahenol. Gara-gara HP terpencet
tanpa sadar, skandalnya dengan si janda terbongkar.

Yang namanya PSBB memang mengatur masyarakat umum tidak bepergian sembaranganm untuk antisipasi mewabahnya virus Covid-19. Hanya orang-orang tertentu yang dibolehkan melintas menembus barikade cekpoint PPLM. Misalnya orang dalam perjalanan dinas atau menengok orangsakit dan melayat. Tapi namanya orang, justru perjalanan dinas dijadikan modus untuk bisa kencan dengan WIL-nya.

Tanyakan saja hal ini pada Mukayat, seorang PNS di kota Surabaya. Karena PNS dilarang poligami sesuai dengan PP-10, dia menyiasati dengan kimpoi siri saja. Diam-diam dia menikahi janda seksi Indri (32). Pertimbangan Mukayat adalah, dia tidak melanggar aturan PNS, dan secara agama nikah model demikian dibenarkan. Sebab dalam hal nikah siri, yang penting bukan surat (buku nikah) tapi kebutuhan aurat.

Sejak punya WIL kimpoi siri 3 tahun lalu, Mukayat sering tugas keluar kota. Meskipun selama di luar kota tak pernah mengontak istrinya, Ny. Yayuk (37), sama sekali tak curiga. Karena dianggapnya di sana suami sangat sibuk. Lagi pula setiap pulang juga bawa oleh-oleh makanan khas kota itu. Nggak tahunya, itu bolehnya belanja di toko oleh-oleh, meski Mukayat tidak pergi ke kota tersebut.

Karenanya bila Mukayat bawa pulang keripik Banyumas, bukan berarti dia barusan pulang dari Purwokerto. Bila dia bawa pulang getuk Trio Magelang, bukan berarti Mukayat dari Magelang. Begitu pula bila dia bawa bolang-baling Semarang, juga bukan berarti Mukayat dari ibukota Jateng. Yang pasti, dia punya “baling-baling” selalu dibawa untuk menemui istri sirinya.

Yayuk baru tersadar bahwa selama ini dikempongi adalah ketika HP-nya berdering dari Mukayat. Tapi diangkat tak ada jawaban dari seberang, kecuali di HP terdengar desahan dan napas ngos-ngosan dari Mukayat. Pahamlah Yayuk sekarang. Rupanya di seberang sana suaminya sedang hubungan intim dengan seseorang, tanpa sadar HP-nya terpencet dan masuk ke nomer Yayuk.

Yang menjadi pertanyaan, siapa gerangan mitra tandingnya itu? Kaum “the butterfly of night” kah, kekasih gelap, atau cewek online temannya Vanese Angel yang bertarif Rp80 juta itu? Kalau yang terakhir, rasanya tak mungkinlah. Bisa-bisa rumah terjual hanya panggil 3-4 kali cewek online-onlinean.

Siapa orangnya, diam-diam Yayuk mencari data. Akhirnya ditemukan fakta bahwa Mukayat memang punya gendakan di Madiun, lengkap dengan alamatnya. Maka diam-diam Yayuk “studi banding” ke kota brem itu. Tiba di alamat dimaksud, dia ketemu seorang wanita hamil sekitar 7 bulan. Begitu melihat suaminya, Yayuk langsung membuat pernyataan sepihak. “Aku pegaten wae (ceraikan saja aku) Mas,” ujar Yayuk sambil banting pintu.

Dia kembali ke Surabaya dan esok paginya mendaftar gugatan cerai ke Pengadilan Agama. Karena alasannya perzinaan, biasanya prosesnya tak berlete-lete, langsung dikabulkan. Cuma pihak PA perlu panggil dulu Mukayat yang jadi pihak tergugat.

Musim Corona sempat-sempatnya berburu WIL. (jpnn/gunarso ts)

PARAH KAU PAK MUK

MUKAYAT



BINI SAH MUKAYAT







SI JENDES