Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Fenomena Prank Konyol, Aksi Kurang Ajar dan Faktor-Faktor Penyebabnya

aduhaisayangAvatar border
TS
aduhaisayang
Fenomena Prank Konyol, Aksi Kurang Ajar dan Faktor-Faktor Penyebabnya
Fenomena Prank Konyol, Aksi Kurang Ajar dan Faktor-Faktor Penyebabnya

Publik baru-baru ini dibikin geram oleh video prank seorang youtuber bernama Ferdian Paleka yang bikin prank kardus sembako berisi sampah. Termasuk TS pun geram sambil geleng-geleng kepala melihat aksi tak pantas tersebut. "Kok bisa bisa ya dia berbuat setega itu? Apa dia tak berpikir akibat yang akan ditimbulkan dari aksi konyol dan merugikan orang lain itu?" Begitulah pertanyaan yang muncul di benak ini.

Pagi ini (09 Mei 2020) TS baca di news.detik.com, kembali menemukan aksi konyol. Seorang pria bikin video sholat mengenakan mukena sambil joget dugem, lengkap dengan iringan musik ajeb-ajebnya. Pria itu diketahui bernama Debi Rezki warga Desa Tanjung Baru, Baturaja Timur, OKU (Ogan Komering Ulu), Sumatera Selatan. Motifnya melakukan perbuatan tak pantas tersebut hanya karena iseng.

=-=-=-=
Fenomena semacam ini menarik untuk kita bahas. Mengapa bisa terjadi? Kok bisa hanya beralasan iseng? Mengapa ke-iseng-an ini bisa muncul? Apa sebenarnya faktor-faktor pendorong seorang manusia bisa melakukan hal-hal tak pantas dan tak beradab seperti itu?

1. Lingkungan dan Pergaulan

Tabiat seseorang tak lepas dari lingkaran orang-orang yang berada di sekitarnya. Faktor ini cukup kuat dalam membentuk pola pikir seseorang yang pada akhirnya memengaruhi prilaku dan tindakannya. Jika seorang berada pada lingkungan buruk, tiap hari terpapar oleh aktivitas dan sikap tak beradab, maka otaknya akan membenarkan itu bukanlah sesuatu hal yang buruk bin biasa saja. Dia akn menganggap keburukan itu sebagai sesuatu yang keren karena diakui oleh orang-orang sekelilingnya. Sehingga akan dengan mudahnya orang tesebut menyebut kata 'iseng' di balik aksi kurang ajarnya.

2. Trauma Masa Lalu

Kalau ditarik garis ke belakang, hampir semua orang yang tega berbuat jahat dan nekat itu punya masa lalu pahit. Entah dulu pernah menjadi korban, atau pernah berada di dalam situasi sulit dan menyakitkan hati teramat dalam. Itulah yang kemudian terpendam di alam bawah sadarnya, menumpuk hingga menciptakan karakter buruk pada dirinya.

Contohnya seorang anak kecil sering melihat aksi pemukulan oleh ayahnya, baik itu dirinya sendiri yang jadi korban pemukulan atau ibunya. Nah ketika besar, anak yang sering mendapatkan perlakuan kasar itu akan menjadi pribadi yang kasar pula, terterus sampai ketika dia mendidik anaknya kelak. Di dalam otaknya akan terbentuk kesimpulan kuat bahwa mendidik harus dengan kekerasan dan itu wajar.

3. Minim Pelajaran Agama
Agama mengajarkan manusia bagaimana harus bersikap dan bertindak. Agar bisa membedakan mana yang baik dan yang buruk. Agar tahu bagaimana caranya bersosialisasi-berinteraksi dengan orang dengan baik. Agar punya rasa takut karena percaya ada Tuhan yang selalu mengawasi segala perbuatan.

=-=-=-=
Begitulah pendapat TS yang berdasarkan dari berbagai buku bacaan dan pengalaman diri sendiri. Faktor-faktor di atas bisa menjadi penyebabnya. Satu faktor saja sudah berbahaya, apalagi jika semua.

Kita berharap kejadian seperti prank sembako sampah dan aksi tak pantas sholat sambil joget tidak terulang lagi. Kita bisa berkontribusi mencegahnya, setidaknya bisa mengawasi dan mengingatkan orang-orang terdekat. Atau yang paling minimal adalah dimulai dari diri kita sendiri.

Sumber Referensi Kabar ini: news.detik.com (09 Mei 2020)
Sumber ilustrasi
lie13
infinitesoul
nona212
nona212 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
951
6
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.3KThread84KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.