LordFaries3.0Avatar border
TS
LordFaries3.0
[Cek Fakta] Jokowi akan Pecat Mereka yang Persulit WN Tiongkok Masuk Indonesia?

Beredar sebuah kolase gambar memperlihatkan suasana Presiden Tiongkok Xi Jinping sedang menelepon Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mereka disebut membahas soal warga negara asing (WNA) asal Tiongkok yang akan masuk ke Indonesia.

Dalam percakapan itu, Xi Jinping meminta Jokowi tidak menghalang-halangi kedatangan WN Tiongkok ke Indonesia dengan alasan virus korona atau covid-19. Jokowi pun berjanji akan memecat para pihak yang mempersulit kedatangan WN Tiongkok ke Indonesia.

Berikut percakapannya:

Xi Jinping: Halo jongos.!!!! jangan coba-coba kamu halangi rakyat saya yang datang ke indonesia dengan alasan corona

Jokowi: Siap tuan. siapapun yg akan menghalangi atau mempersulit kedatangan WNA tiongkok saya pecat

Adalah akun facebook Lukman Nur Hakim yang mengunggah kolase gambar tersebut pada Jumat 8 Mei 2020. Ia mempertanyakan pembelaan Jokowi.

Berikut narasi lengkapnya:

"Ngebelain Orang China ......gue tanya Lo cebong ...Lo belain Orang China atau Orang Indonesia ? Ini bukan bicara etnis tapi ini Bicara kebangsaan ....masih mending bangsa Arab masih mau jadi Bangsa Indonesia dari pada China tetap bangsa China ...sejarah Indonesia China itu jadi Kompeni Belanda."


[Cek Fakta] Jokowi akan Pecat Mereka yang Persulit WN Tiongkok Masuk Indonesia? Ini Faktanya


Penelusuran:
Dari penelusuran kami, klaim bahwa Presiden Jokowi akan memecat para pihak yang mempersulit kedatangan WNA asal Tiongkok adalah salah. Faktanya gambar Jokowi sedang menelepon itu tidak terkait dengan pembahasan WNA Tiongkok.

Melalui teknik reverse image, kami menemukan foto Presiden Jokowi itu diabadikan oleh Fotografer Detik.com, Rengga Sancaya. Foto itu dimuat dalam artikel berjudul "Sudah 21 Kepala Negara Ucap Selamat ke Jokowi, Erdogan Juga akan Telepon" pada Kamis 18 April 2019.

Dijelaskan bahwa Jokowi menerima telepon dari sejumlah kepala negara di dunia pascapencoblosan Pemilu Presiden 2019. Mereka memberi ucapan selamat kepada Jokowi yang kala itu unggul ketimbang rivalnya, Prabowo Subianto di sejumlah lembaga survei.


Berikut isi artikel selengkapnya:

Sudah 21 Kepala Negara Ucap Selamat ke Jokowi, Erdogan Juga akan Telepon

Jakarta - Sehari setelah pencoblosan, calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi) mendapat banyak panggilan telepon dari kepala negara asing. Mereka mengucapkan selamat kepada Jokowi.

Jokowi mengatakan sudah ada 21 kepala negara yang menghubunginya via telepon. Semua memberikan ucapan selamat kepada dirinya, yang menurut berbagai lembaga survei menang atas rivalnya, Prabowo Subianto.

"Baru saja tadi PM Singapura telepon juga menyampaikan (selamat). Masih ada beberapa negara yang akan menelepon," kata Jokowi saat wawancara dengan detikcom di Istana Negara, Kamis (18/4/2019).

Salah satu kepala negara yang hendak menelepon Jokowi adalah Presiden Turki Racep Tayyip Erdogan. Total sudah ada 21 kepala negara yang memberikan ucapan selamat kepada Jokowi.

"Tadi Presiden Erdogan juga. Dan sudah 21 negara sampaikan ucapan selamat," katanya.

Momen Jokowi menerima ucapan selamat dari kepala negara sahabat adalah saat Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong menelepon. Saat itu Jokowi tengah diwawancarai wartawan, ajudan presiden melaporkan ada telepon masuk dari PM Lee.

"Yes, PM Lee. Thank you," kata Jokowi saat berbincang dengan PM Lee via telepon seluler.

Dari obrolan tersebut, terdengar pembahasan hasil hitung cepat lembaga survei. "Yes, ninety nine percent yes PM Lee," kata Jokowi soal akurasi hitung cepat lembaga survei.


Kesimpulan:
Klaim bahwa Presiden Jokowi akan memecat para pihak yang mempersulit kedatangan WNA asal Tiongkok adalah salah. Faktanya gambar Jokowi sedang menelepon itu tidak terkait dengan pembahasan WNA Tiongkok.

Informasi ini masuk kategori hoaks jenis satire atau parodi. Konten jenis ini biasanya tidak memiliki potensi atau kandungan niat jahat, namun bisa mengecoh.

Satire merupakan konten yang dibuat untuk menyindir pada pihak tertentu. Kemasan konten berunsur parodi, ironi, bahkan sarkasme. Secara keumuman, satire dibuat sebagai bentuk kritik terhadap personal maupun kelompok dalam menanggapi isu yang tengah terjadi.

Sebenarnya, satire tidak termasuk konten yang membahayakan. Akan tetapi, sebagian masyarakat masih banyak yang menanggapi informasi dalam konten tersebut sebagai sesuatu yang serius dan menganggapnya sebagai kebenaran.

Seperti diketahui, isu kedatangan WNA asal Tiongkok terus mengemuka, meski telah ada pelarangan di tengah pandemi covid-19. Pemerintah tidak memberikan penjelasan apakah isu atau rencana kedatangan WNA tersebut masuk dalam kategori pengecualian atau tidak, secara lebih detail dan komprehensif.

https://m.medcom.id/telusur/cek-fakt...asuk-indonesia

Oh ternyata hoax, kaget aku.... Hampir saja tertipu berita hoax. emoticon-Matabelo
onik
NadarNadz
fatqurr
fatqurr dan 12 lainnya memberi reputasi
13
1.1K
15
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.3KThread40.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.