Pemantauan banjir di Banda Aceh (Dok. Pemkot Banda Aceh)

Banda Aceh - Wali Kota Banda Aceh Aminullah Usman meninjau sejumlah titik lokasi banjir di Kota Gemilang. Menurutnya, banjir disebabkan curah hujan tinggi dan terjadi pasang air laut.

"Banjir ini akibat alam, melebihi kapasitas drainase kita. Hujan sudah dua hari tidak berhenti, ditambah lagi air pasang laut," kata Aminullah dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).

Aminullah turun ke lokasi banjir bersama sejumlah pejabat. Berdasarkan pemantauannya, hampir semua wilayah di ibu kota Provinsi Aceh terendam banjir.

Dia menjelaskan, tingginya curah hujan membuat sistem drainase tidak mampu menampung debit air. Selain itu, dua sungai, Krueng Aceh dan Krueng Daroy, yang membelah kota, juga meluap di beberapa titik.

"Banjir melanda dengan ketinggian 0,5 meter sampai dengan 1 meter. Harapan kita semoga hujan cepat mereda, termasuk di daerah hulu sungai agar banjir tidak semakin parah," jelas Aminullah.

Aminullah mengimbau warga agar tidak membuang sampah ke selokan dan sungai karena dapat menyumbat aliran air dan memperparah banjir. Selain itu, Aminullah meminta setiap desa membentuk tim siaga bencana dan menetapkan tempat pengungsian serta memberdayakan dapur umum.

"Ingat juga ini masih masa COVID-19. Tetap pakai masker, jaga jarak, dan tidak perlu kumpul-kumpul," katanya.

Seperti diketahui, banjir di Banda Aceh terjadi setelah diguyur hujan deras sejak Kamis (7/5) pagi hingga malam ini. Sejumlah rumah warga mulai terendam air. Namun Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Band Aceh belum merilis dampak banjir tersebut.

sumber